KeTiga

9 1 0
                                    

Axel sangat sibuk di kantor sehingga mama nya kadang menelpon nya untuk mengingatkan dy makan siang.

Tut tut tut tut tut
"Halo ma, ada apa?" tanya Axel mengangkat telpon nya.

"Sayang kamu udah makan belum?" tanya mama Intan.

"Belum ma, masih banyak pekerjaan yg belum selesai" kata Axel.

"Sayang, kamu harus makan nanti kamu sakit, mama antarin makan ke kantor ya?" tnya mama Intan.

"Gak usah ma, nanti aku makan kok tapi bakan sekarang" kata Axel.

"Enggak bisa syang kamu harus makan sekarang karena ini udah lewat jam makan siang, mama suruh Sarah aja ya yg ngantarin kamu makanan" kata mama Intan.

"Mama apa2'n sih nanti aku makan ma" kata Axel lagi.

"Enggak bisa sekarang Sarah udah mama suruh ke sana, kamu  nggak bisa nolak lagi TITIK" kata mama sambil menutup telpon nya.

"Mama apa'n sih, nggak tau orang lagi sibuk apa" kata Axel menggerutu. 

Sebelum percakapan antara Axel dan mama Intan di telpon.

Ting tung ting tung suara bel  di rumah Baskara. Tak berapa lama pintu pun di buka.

"Salam, nyonya Baskara nya ada?" tnya perempuan yg membunyikan bel.

"Salam juga, iya nyonya Baskara nya ada, silah kan masuk" kata pembantu mempersilahkan tamu nya masuk.

"Silah kan duduk dulu untuk menunggu, saya akan memanggil nyonya" kata pembantu.

Setelah menunggu berapa menit tak berapa datang lah nyonya Baskara menemui tamu yg di katakan oleh pembantu.

"Ya ampun ternyata anda bu Riska, saya kira siapa" kata intan.

"Salam bu Intan, maaf jika saya mengganggu anda, saya hanya berkunjung mumpung lewat sini bersama Sarah" kata Riska.

"Salam ma"kata Sarah.

"Iya, syukur lah anda membawa Sarah" kata intan.

"Maaf ada apa ya bu Intan?" tanya Riska.

"Sarah mau kan ngantarin Axel makan siang soal nya Axel susah di suruh makan siang dia lebih mementingkan pekerjaan dari pada kesehatan nya"kata Intan.

"Boleh aja kok ma, malah dengan senang hati" kata Sarah meiyakan.

"Ya udah mama telpon Axel dulu ya sebentar" kata Intan sambil pergi meninggalkan Sarah dan mama nya di ruang tamu untuk menelpon Axel.

Selama menunggu mama Intan menelpon Axel, Sarah dan mamanya di suguh kan minum dan makan'n kecil oleh pembantu. Mama Sarah ingin pergi ke kamar kecil untuk buang air kecil dan bertanya ke pada pembantu di mana Wc di rumah tersebut. Mama Sarah pun pergi setelah di tunjukan pembantu di mana letak Wc tersebut. Setelah buang hajat mama Sarah nggak sengaja mendengar percakapan pembantu di rumah tersebut yg bernama surti dan inem.

"Nem kamu tau nggak tamu nyonya itu siapa?" tanya surti.

"Entah, memang nya siapa?" tanya inem balik.

"Dia itu adalah calon besan nyonya anak nya itu sangat cantik, tapi sayang" kata surti

"Sayang kenapa emank nya? Kan lebih baik dy cantik dri pada jelek nanti tuan Axel nggak mau lgi" kata inem.

"Sayang nya itu nanti ketika setelah acara pernikahan wanita itu akan meninggal tanpa sebab seperti nyonya Riana cinta pertama pak Martin meninggal setelah menikah yg membuat pak Martin terpukul dan sedih sebelum nyonya Intan datang di kehidupan nya" kata surti.

"Emang nya kamu tau dari mana?" tanya inem.

"Itu udah cerita lama dan menjadi rahasia keluarga ini yg di tutup rapat oleh keluarga Baskara, tapi nyonya Intah tidak pernah tau akan hal itu dy menganggap hal itu cuma kebetulan saja" kata surti sambil menerawang.

"Oh...apa itu turun menurun?" kata inem.

"Iya, aku sudah tau lama semua ini dari zaman pak Martin menikah dengan ibu Riana, aku juga msih muda saat jadi pembantu di sini" kata surti.

"Baik lah berarti kamu sudah tau kebenaran dari keluarga ini, tapi mengapa kaluarga ini memiliki kutukan seperti itu?" tanya inem.

"Entah lah aku tidak tau pasti apa penyebab nya, tapi kutukan ini di mulai dari pak Martin yg menolak perjodohan nya dengan wanita laen dulu nya sehingga dy di kutuk oleh calon mertua nya dan terjadi lah semuanya" kata surti.

"Apa cerita ini ada orang laen yg tau selain keluarga mereka?" tnya inem.

"Kalau setau ku seluruh keluarga pak Martin tau termasuk ibu nya yg tinggal di kampung tidak jauh dari kota ini, dan ibu nya pernah berusaha untuk membuang kutukan itu tapi tidak bisa kutukan akan berlanjut sampai 7 turunan" kata surti.

"Eh kalau gitu sebaik nya kita nggak usah bicarain soal ini, bisa2 kalau nyonya tau bisa marah lagi"kata inem khawatir.

"Kau benar nem, lebih baik ini jadi rahasia aja dan semoga wanita itu selamat dari bahaya yg mengancam nya" kata surti.

Tanpa sepengetahuan surti dan inem, mama Sarah sudah tau semua nya dan merasa takut anak nya akan kenapa2 dan bergegas menemui Sarah dan mau mengajak nya pulang. Setelah sampai di ruang tamu Sarah tidak ada di sana dan hanya nyonya Intan duduk sambil membaca majalah.

"Bu Riska kok lama sekali ke Wc?" tanya Intan.

"Iya bu tadi saya lgi buang hajat hehe. Oh ya bu, Sarah kemana ya? Saya ingin mengajak dia pulang" kata Riska.

"Oh Sarah, dia sudah pergi ke kantor Axel untuk mengantar makan siangnya" kata Intan.

"Oh kalau begitu saya pulang dulu ya bu Intan, karena udah siang dan juga harus pergi ke perusahan Radit ada yg ingin saya urus" kata Riska.

"Oh ya udah kalau gitu, terimakasih ya udah mau mampir" kata Intan.

Setelah berpamitan Riska pun pergi meninggal kan rumah nyonya Baskara dan pulang kerumah nya. Selama di dalam mobil Riska hanya memikir kan bagaimana cara agar anak nya bisa selamat dari kutukan dan bisa menikah dengan Axel. Riska menyempatkan mengirim whatsapp ke pada Sarah agar segera pulang dari kantor Axel.

Takdir yang BerbicaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang