KeLima

15 3 0
                                    

Setelah sampai di rumah, Sarah di sambut dengan wajah ibu nya yg terlihat serius dan memencet mencet layar hp nya.

"Apa yg mama lakukan, seperti nya mama sedang khawatir?" tanya Sarah sambil duduk di samping mama nya.

"Sayang kama harus tau ini, keluarga itu memiliki kutukan" kata mama membuat Sarah kaget.

"Mama ngomong apa'n sih? Ingat ya ma kita nerima perjodohan ini agar kita tidak bangkrut dan bisa menolong kakak" kata sarah marah.

"Iya sayang mama tau, tapi dengar kan apa yg mama ceritakan sekarang karena ini menyangkut nyawa kamu dan mama tidak mau kehilangan kamu" kata mama Sarah meyakin kan agar anak nya percaya.

"Baik lah, akan aku dengar kan cerita mama" kata sarah kesal.

Mama nya pun menceritakan apa yg dy dengar dari para pembantu di rumah nyonya Intan secara jelas dan tanpa melewatkan satu pun yg tertinggal. Setelah mendengar cerita mamanya, Sarah mulai percaya dan takut jika hidup nya harus berakhir dengan tragis.

"Kalau begitu kita tolak saja pernikahan ini" kata Sarah.

"Jangan sayang, kita harus cari ke pastian tetang hal ini" kata mama nya.

"Ke mana kita akan mencari nya ma? Ini udah zaman moderen nggak ada orang yg percaya akan hal seperti itu" kata Sarah.

"Kita akan pergi ke tempat dukun yg di kenalan teman mama mungkin dy bisa membantu" kata mamanya.

"Kalau begitu mari kita pergi ke sana ma, mungkin dy bisa menyelamat kan aku" kata Sarah.

"Baik lah mama kan bersiap dan sekarang juga kita pergi ke sana" kata mamanya.

Mereka pun pergi ke tempat yg dituju di antar kan oleh supir. Mereka menuju tempat yg agak jauh dari perkotaan seperti nya di dekat desa terpencil namun cukup besar. Selema di perjalanan Riska dan Sarah hanya diam dan melihat ke luar kaca mobil tanpa di sengaja Riska melihat seorang remaja yg mirip dengan anak nya walau pun anak tersebut memiliki rambut yg panjang di bandingkan Sarah memiliki rambut yg di potong pendek agar terlihat cantik dan berkelas. Riska pun meminta agar supir memberhentikan mobil nya sebentar.

"Ada apa lagi sih mah, nanti kita ke sore'n sampai di sana" kata Sarah merengek.

"Sarah, kamu lihat deh kesana" kata mamanya sambil menunjuk seorang remaja yg lagi mengobrol dengan seseorang.

Sarah pun melihat ke arah yg mama tunjuk'kan dan betepa terkejut nya dia ketika melihat wajah nya ada di orang laen walau pun terlihat agak berbeda tapi hampir persisi mirip diri nya kalau remaja itu di poles sedikit dan rambut nya di potong seperti diri nya.

"Kok aku ada kembaran? apa ayah dulu memiliki istri laen selain mama?" tanya sarah.

"Tidak, papa mu cuma menikah sama mama dan setia sampai akhir hayat nya, itu lah ke ajaiban dunia sayang, yg datang saat kita perlu kan" kata mamanya dengan teka teki yg membingungkan.

"Maksud mama?" tnya Sarah.

"Kamu lihat aja nanti sayang, mama akan suruh orang cari tau siapa dia dan akan kita manfaat kan" kata mama nya dengan senyuman.

"Mama tu ya, aku bingung dengan apa yg mama katakan" kata Sarah. 

"Kamu diam aja biar mama yg urus semua ini, ayo mang jalan" kata mamanya memerintahkan supir.

Mereka pun pergi ketempat yg dituju. Setelah beberapa menit mereka pun sampai dan sambut seseorang yg telah menunggu di sana.

"Salam nyonya, perkenalkan saya Amin yg menunggu tempat ini" kata nya memperkenalkan diri.

"Salam juga, apa anda bisa membantu saya" kata Riska mamanya Sarah, sedangkan Sarah tidak ikut turun dan memutus kan tetap di dalam mobil sambil menunggu mamanya.

"Silah kan masuk nyonya saya akan membantu anda" kata Amin sambil mempersilah kan Riska masuk.

Riska pun masuk melewati pagar rumah itu dan masuk ke dalam rumah mengikuti Amin dari belakang. Riskapun di persilah kan duduk di depan meja yg terdapat barang2 milik dukun tersebut. Dia pun menunjukan foto keluarga Baskara ke pada dukun itu. Dukun pun menghidupan kan dupa dan meninggal kan Riska di dalam ruangan itu sendiri. Tak beberepa menit muncul lah sosok arwah yg keluar melalui dupa tersebut. Arwah tersebut terlihat menyeramkan namun Riska menahan rasa takut nya agar dia bisa mengetahui apa yg harus ia lakukan untuk menyelamatkan anak nya.

"Apa yg kau ingin kan nyonya?" tanya arwah tersebut.

"Saya ingin tahu apa benar keluarga pada foto tersebut memiliki kutukan?" tanya Riska agak ragu.

"Iya, keluarga ini memiliki kutukan jika istri pertama pada laki2 keluarga tersebut akan meninggal pada pernikahan nya. Kutukan ini hanya berlaku untuk anak pertama laki2" kata arwah.

"Jadi apa yg harus saya lakukan, apa kutukan ini bisa di hilangkan?" tnya Riska lagi.

"Tidak bisa di hapus tapi cuma takdir yg bisa mematahkan kutukan ini, akan ada seorang gadis yg bisa mematahkan nya menurut kutukan ini" kata arwah.

"Apa anak ku bisa mematahkan kutukan ini?" tanya Riska.

"Tidak, jika ku lihat anak mu tidak lah bisa, malahan akan mencelakakan nya" kata arwah lagi.

"Apa yg harus aku lakukan?" tanya Riska.

"Cari lah pengganti nya dan nikah kan itu akan bisa menyelamat kan anak mu" kata arwah terakhir kali nya dan menghilang.

Riska pun keluar dengan wajah datar tanpa expresi dan menuju masuk ke dalam mobil duduk di samping Sarah. Dia pun menyuruh supir untuk jalan menuju pulang kerumah. Sarah heran dengan sikap mama nya yg hanya diam di perjalanan dan tanpa bersuara sedikit pun, sarah bertanya pun tidak di gubrisnya. Mereka pun sampai di rumah pada malam hari nya dan mamanya langsung masuk ke kamar tanpa mengatakan sepatah kata pun. Sarah pun pergi ke kamar nya untuk membersihkan tubuh dan langsung tidur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir yang BerbicaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang