25

3.4K 254 21
                                    

.  .  .

"Shishui, mama mohon nak jangan masuk kedalam. Kau tidak memikirkan perasaan mama."

"hiks . . Ma..mama Shishui tidak sanggup lagi. Shishui akan menjadi anak ikan."

" tidak, ma. .mama mohon jangan masuk kita pikirkan cara lainnya ya."

" TIDAAAK, tu. .tunggu mama akan menelpon paman Gaara. Dia pasti bisa memberikan solusi." jeritan Naruto menghentikan aksi estrim Shishui. Saat melihat anaknya sudah mengangkat kakinya untuk memulai aksinya masuk aquarium.

Lama sambungan tersambung naruto sudah berteriak pada suami dan kakeknya untuk menghentikan Shisui tapi dua orang pria yang dapat diharapkan tidak dapat menolong sama sekali. Lalu kemana semua pelayan?. Mereka diliburkan berhubung ini hari minggu. Hingga tidak ada yang menolongnya. Hingga sambungan telpon tersambung.

"ada, apa menelpon sepagi ini. Kau tidak lihat jam berapa sekarang, dan berhentilah berteriak."

"Gaara, tolong aku anakku mencoba menenggelamkan dirinya sendiri."

" apa maksudmu aku tidak mengerti, jelaskan pelan-pelan dan jangan berteriak?"

Hinata yang tak jauh dari suaminya mendengar isi percakapan dari telpon penggangu di pagi hari. Yang di yakini dari Naruto. Dan tanpa sepengetahuan suaminya dia langsung melesat kerumah Naruto  meninggalkan suami dan anaknya.

"jadi, apa yang sebenarnya terjadi. Jelaskan dengan benar.?"

"Gaara, cepat kemari ini darurat.?" teriak seseorang di sebrang sana.

Gaara menyeringat mendengar suara yang dia hafal baik selama dua tahun ini. Ini suara istrinya, tapi bukankah tadi istrinya itu ada disampingnya. Melihat kearah samping tempat tidurnya hanya menemukan mahluk menggemaaskan yang menatapnya bingung kearahnya. Lalu dimana istrinya. Tunggu dulu. .

"HINATA, BAGAIMANA KAU BISA ADA DISANA. KAU MENINGGALKAN AKU DAN KAZE, HAH."

"Cepat kemari ini darurat,  jangan bertele-tele dan jangan lupa bawa Kaze juga tadi aku lupa membawanya. . Shishui jangan masuk tunggu dulu pamanmu akan segera datang. Pasti akan ada cara lain."

Tanpa mempedulikan tampilannya Gaara langsung berlari menuju keminsion Madara. Kenapa tidak memakai mobil?. Itu karena keadaannya darurat. Jangan lupakan Kaze yang berada di gendongannya menatap bingung pada ayahnya yang panik.

Tidak sampai empatpuluh menit Gaara sampai di minsion Madara. Dengan lari membawa anaknya melakukan marathon dadakan Dengan baju tidur berwarna hijau polkadot dengan sendal kelinci membungkus kedua kakinya berlari dari minsion miliknya menuju minsion Madara sangking paniknya mendengar istrinya berteriak. Jangan lupakan jerit semangat dari putra sulungnya yang berada di gendongannya.

" a. .ahp apa yahng terjadi. Kenapa kalian berteriak tidak jelas."

Begitu sampai Gaara langsung membelalakan matanya begitu melihat apa yang terjadi di minsion sahabatnya itu. Di sana diujung ruang tamu terdapat aquarium besar berisi berbagai macam ikan. Didepan aquarium ada meja yang digunakan untuk memanjat dan juga ada bocah berusia tiga tahun diatasnya yang siap untuk melompat kedalam aquarium besar dengan berbagai bawaanya. Yang entah apa isinya. Disekeliling meja terdapat banyak bawang putih berserakan disekitarnya selain bawang putih ada juga paprika dengan berbagai warna.

Suasana tegang sedikit mencair setelah kedatangan Gaara. Tak jauh darinya Kakashi yang baru datang juga terkejut melihat ruang tamu majikannya. Keterkejutannya hilang saat Gaara sahabat dari majikannya memberikan anaknya untuk dibawa keluar. Dan dengan patuh Kakashi langsung melesat pergi dari tempat itu. Yang akan menjadi kekejaman dari seorang Gaara yang tidur paginya diganggu karena sesuatu yang tak penting.
Begitu Kakashi dan anaknya pergi. Gaara bisa leluasa memberikan pelajaran dipagi hari pada orang-orang yang menggangu tidurnya.

"jadi, bisa kalian jelaskan apa yang sebenarnya terjadi" tanya Gaara dengan senyumnya. Yang membuat siapa saja merinding ketakutan. Karena jika Gaara tersenyum maka masalah yang akan datang. Entah itu baik atau buruk yang akan mereka terima. Contohnya saja saat itu acara pesta kebun tetangga mereka tidak ada angin tidak ada hujan Gaara yan tiba-tiba tersenyum dibawah pohon mangga milik tetangga sebelah rumah itu. Dan setelah Gaara beranjak pergi dari pohon mangga tersebut. Seluruh buah mangga berjatuhan dan entah keajaiban atau keanehan mangga yang katanya asamnya luar biasa asam mendadak manis. Tapi mengingat kasusnya yang berbeda sepertinya ini senyum kali ini seperti SENYUM MEBAWA DERITA.

15-11-2017

17-11-2017

BALASANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang