0.11 ; rest

364 98 2
                                    

******

Kehidupan Sehun kembali tak ada tanda tanda berwarna lagi, kembali datar tanpa ada senyuman malu dari balik tembok dan senyum menahan lucu dari sang penerima.
.
.
Dulu, saat ada surat dari sana, hati Sehun seperti berdetak 2x lebih kuat dan berbunga bunga. Bahkan, setiap berjalan biasanya jika disapa dikacangin setelah menerima surat sana yang membuat moodnya berubah 360 derajat itu malah menerima sapaan itu dengan senyuman hingga ia terlihat ramah.
.
.
Tapi setelah tidak ada surat pembawa cinta itu, hidup Sehun kembali datar. Layaknya tidak ada kehidupan didalamnya. Berbeda drastis dari kehidupannya dengan gadis berinisial bunny itu.

Sehun sekarang tengah berjalan di lorong dan berencana ke taman belakang yang jarang dilewati orang. Saat ia berjalan disana, masih saja dipenuhi mahasiswa/mahasiswi lainnya. Setiap ada yang menyapanya, ia berniat lagi menyapanya.
.
.
Saat ia sampai ditaman, ia bertemu seorang gadis dengan surai rambut setengah ikal berwarna coklat tua. Ia terlihat menangis sendirian disana membuat Sehun penasaran. Bahkan ia tak memikirkan, apa itu setan atau manusia.

'Hey' sapa Sehun, seketika gadis itu mengusap air matanya kasar membuat Sehun yang sudah duduk disebelahnya memberikan minuman susu kaleng rasa vanilla itu pada gadis yang diketahui bernama minatozaki sana atau Nana itu.

'Kenapa kau menangis,Hmm?' Ucap Sehun lagi menatap sana yang masih sedikit terisak membuat senyum Sehun mengembang sedikit dan mengusap surai sana pelan

'Kau Nana kan? Si gadis boneka kelinci itu? Yang memberikan dengan gampangnya boneka yang sudah kau beli itu, Yakan?' Tanya Sehun lagi membuat tatapan sana beralih padanya

'Hmm hiks hiks' ucap sana lagi yang masih menahan isakannya itu.


Sehun yang melihat hal itu pun menarik pelan badan sana dan memeluknya dengan hangat membuat air mata sana yang sudah berhenti kembali berderai kencang lagi. Senyum Sehun mengembang lagi, entah apa yang membuatnya tertawa. Tapi rasanya, lucu melihat tingkah gadis ini yang terlihat masih seperti bocah berumur 5 tahun.

'Hiks hiks hiks hiks' hanya itulah yang di dengar Sehun, membuat tangan kekarnya sedaritadi mengelus pelan punggung gadis itu sesekali mengelus surai sana dan melihat wajah gadis itu lalu tertawa kecil. Lucu menurutnya, ia seperti bersama adiknya. Tapi itu membuat moodnya kembali, Aneh.

'Cup cup... sudah, kamu terlihat jelek saat menangis seperti ini' ucap Sehun, dan pertama kali ia mengatakan pada seorang gadis bukan kau atau lo setelah sedekat ini, melainkan KAMU.

Sana memukul pelan bahu Sehun membuat senyum Sehun terus terukir indah disana, 'jahat. Hiks hiks'

Sehun pun menghapus air mata sana dengan lembut dan mencium pelan kening sana dengan lembut. Itu bukan hanya membuat hati sana berdetak kencang, namun membuat Sehun seperti merasa gadis ini yang ia cocok. Mereka seperti sepasang kekasih yang tengah berantam kecil namun kembali berdamai.

'Jangan menangis lagi, jelek tau. Liat nih, kantong matamu sembab Haish' ucap Sehun lagi dan mengusap pelan wajah sana agar tidak terlihat sembab.

'Kau melakukan ini..... pada setiap gadis ya?' Ucap sana hati hati membuat pergerakan tangan Sehun berhenti dan menatapnya heran.

'Apa Maksudmu?' Tanya Sehun bingung

'Iya kan?' Ucap sana lagi seperti mengintrogasinya sekarang membuat senyum Sehun mengembang dan mengacak pelan rambut sana.

'Yak!' Ucap sana yang tak terima rambutnya seperti itu

'Ahhh aku tau Maksudmu' ucap Sehun membuat sana salah tingkah. Lagi.

'Aku tidak melakukan hal itu pada gadis lain. Dan juga, aku dan Wendy hanya bersahabat karena kami ini sepupu. Lagian, untuk apa aku melakukannya pada gadis lain yang jelas tidak ada yang sepertimu. Cengeng' ucap Sehun lagi lalu berdiri dan berlari menghindari kejaran sana

'Yak!' Ucap sana sembari mengejar Sehun lalu mengangkat satu tangannya dan mengejar Sehun yang hanya berputar di taman itu.

Mereka masih menikmati permainan mereka. Membuat senyum Sehun mengembang dan hati sana berdetak 2x lebih hangat. Tapi keberuntungan tak dipihak sana. Ia tersandung disebuah kubangan kecil dan menimpa Sehun membuat Sehun yang dibawahnya memutar posisi hingga posisi sana sekarang dibawah.
.
.
Tatapan Sehun tak berpaling dari mata indah sana membuat senyumnya tak luntur sedaritadi. Aneh bukan? Siapa sih yang tidak baper ditatap seperti itu? Sana yang seperti ini baper.

Mata Sehun yang tadinya Dimata sana, berganti ke bibir sana. Entah apa yang membuat perhatian Sehun teralih karena bibir sana itu. Namun,




























"Ekhmm"

Sehun mengubah posisinya yang tadi menimpa sana jadi terduduk di hamparan rumput halus dan mengelus tengkuk lehernya yang jelas menandakan ia malu. Sedangkan sana? Jelas ia juga ikutan duduk dengan pipi merahnya yang sudah bersemu melewati batas membuat mereka berdua salah paham. Tapi pada akhirnya,

"Ekhm, a-aku, aku mau pulang" ucap sana dengan pelan dan bangun tapi sebelum ia pergi Sehun buru buru berdiri dan menarik tangannya membuat sana berbalik dan berhenti.










"A-a--aku antar boleh?" Ucap Sehun yang membuat sana terdiam dan salah tingkah namun pada akhirnya ia menggangguk pelan dan berjalan deluan. Sedangkan Sehun masih menatap punggung sana sambil tersenyum dan menggigit bibirnya menandakan ia gemas pada gadis itu.

-----------

ADEK BAPER WOIII.

Nggghhhh

Tolong baca ini sambil denger lagu :

Lonely - jonghyun ft. Taeyeon

Sumpah, gue jamin lo pada Jingkrak Jingkrak bacanya.

LOVER MAZE + OSH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang