Bab 1: Lies in the dark

9K 1.1K 73
                                    

Dengan susah payah, Jungkook menggendong Jimin yang setengah mabuk menuju apartemen si Omega.

"Sebutkan nomor kombinasi apartemenmu." Jungkook berujar pelan. Alpha itu sesekali membetulkan posisi Jimin yang berada dalam gendongannya. Belanjaan miliknya bahkan rela ia tinggalkan di bawah hanya untuk membantu si Omega kembali ke apartemennya.

"Hm?" Jimin menyipitkan matanya. Hidungnya mengendus aroma tubuh Jungkook dan tanpa diduga, ia menggesekkan penisnya di punggung sang Alpha. "Uuhh~~ rasanya enak!" Racaunya setengah mendesah.

"Apa yang kau lakukan?" Jungkook mengernyit merasakan benda keras menggesek punggungnya berulang kali. Tangannya tanpa sengaja meremas bokong si Omega hingga si Omega dibuat bergetar kesenangan dengan lenguhan nikmat. "Jimin-ssi! Hentikan!"

"Ungh~ Jungkookhh~ fuck me!" Jimin kembali meracau. Kali ini giginya menggigiti telinga Jungkook hingga Jungkook dibuat menggeram rendah. "Apa yang kau lakukan padaku? Kenapa aku begitu menginginkanmu?" Lanjutnya sembari tertawa sinting.

Penis yang terasa keras dan berdiri tegak itu semakin cepat menggesek-gesek punggungnya. Bahkan, indra penciumannya mampu menemui aroma wangi khas Omega yang terangsang mengitari dirinya. Jungkook tidak bodoh. Ia tau aroma apa yang dengan kurang ajarnya terus merasuki penciumannya. Alpha dalam jiwanya ikut meraung liar, terus berputar-putar penuh gairah karena berhasil membuat seorang Omega melemah di dalam genggamannya.

Akhirnya, karena tidak ingin lepas kendali, Jungkook bergeser menuju apartemennya. Jemarinya menekan tombol kombinasi walaupun dibelakang sana, Jimin masih melakukan gesekan intim diselingi lenguhan seraknya. Tangan-tangan mungil itu dengan lancangnya merambat ke depan dan meraba-raba dada bidangnya. "Uuhh~ Dadamu bidang sekali! Aku suka!" Racau Omega itu.

"Jauhkan tanganmu!" Jungkook berujar susah payah saat tangan itu merambat menuju selangkangannya. Perbuatan Omega itu tak khayal membuat dirinya ikut menggebu dalam gairah dan kelaminnya mulai bereaksi membalas pijatan Omega itu.

Keringat dingin sudah membasahi wajah hingga leher Jungkook. Aroma khas Alpha yang dimiliki Jungkook bahkan mulai terasa kental hingga membuat Jimin terlonjak senang.

"Alpha! Alpha!" Jimin hampir terjatuh karena terus bergerak-gerak. Punggungnya lalu membentur dinding hingga kini ia terhimpit antara tubuh Jungkook dan dinding yang dingin. "Aku mau knotmu!!"

"Dasar sinting!" Jungkook mengerang frustasi. Ia berusaha mempertahankan keseimbangan tubuhnya diantara godaan liar yang diberikan Jimin. Umpatan terus terdengar dari Sang Alpha.

Jika dilihat, sekarang keadaan Jungkook cukup kacau. Alpha itu berusaha mempertahankan kesadarannya meskipun geraman rendah terdengar berkali-kali. Kakinya terus berjalan membawa Jimin menuju sofa ruang tengah, dan selangkangannya yang sudah menggembung membuat Jungkook meringis kesakitan.

"Alpha~"

"Shut up!"

BRUK!

Akhirnya, Jungkook melempar tubuh Jimin, tidak peduli kalau Jimin akan merasa kesakitan. Rambutnya sudah acak-acakan karena ulah Jimin. Napasnya tersengal dan tangannya terangkat menutupi hidungnya; mencoba menghalangi aroma Omega Jimin yang tidak henti memasuki hidungnya.

Benar-benar merepotkan!

Ia tau akan berakhir seperti ini. Omega itu terus-terusan melemparkan diri padanya dan itu cukup membuat Jungkook risih. Pemikiran jika dirinya salah membeli apartemen sudah dari awal terngiang-ngiang dikepalanya. Seharusnya, ia mendapatkan ketenangan sesuai harapannya sebelum pindah. Tapi kenapa ketenangan justru semakin menjauh? Terlebih Omega yang menjadi tetangganya ini membuatnya semakin lupa dengan kedamaian.

Savage [KookMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang