Pagi itu mobil yang di tumpangi Aisyah mogok di tengah jalan, dia kebingungan karna 15 menit lagi bel masuk akan berbunyi
'Duh pak masih lama ga? 15 menit lagi bell nih pak Ais gamau telat' ucap Aisyah khawatir sambil melihat jam tangannya
'Iya sabar non ini saya lagi benerin, non tunggu bentar ya' ucap pak Karmin -supir Aisyah-
Tak lama ada sebuah motor yang berhenti di depan Aisyah, dia kebingungan karna dia tidak mengenal orang itu tetapi ia memakai seragam yang sama dengan dirinya
'Azka' gumamnya ketika laki-laki itu melepas helm yang dipakainya
'Mogok? Yaudah bareng aja ayo bentar lagi masuk' tawarnya tetapi Aisyah masih diam di tempatnya
'Ayo, lu mau telat? Kalo mau telat sih gapapa gue duluan ya' ucapnya sambil memakai helm full facenya
'Ehh zkaa gue ikut deh, bentar pamit ke Pak Karmin dulu' ucapnya dan berlari ke arah supirnya
Setelah berpamitan pada Pak Karmin Aisyah bergegas menaiki motor Azka karna sebentar lagi bell akan berbunyi otomatis pintu gerbangpun akan di tutup
Azka melajukan motor dengan kecepatan tinggi, saat hampir sampai di SMA 1 gerbang nyaris saja ditutup oleh satpam sekolah tetapi Azka menambah kecepatannya, dengan refleks Aisyah menutup matanya dan memeluk pinggang Azka erat dan saat itu motor yang di kemudikan Azka berhasil masuk dengan mulus ke dalam lingkungan sekolah
'Heh udah sampe, masih betah lu meluk gue?' tepukan tangan Azka di punggung tangan Aisyah sukses membuat ia tersadar dan langsung melepaskan tangannya dari pinggang Azka
'So... Sorry gue refleks abisnya gue takut jatoh pas lu nambahin kecepatannya' Ucapnya dan turun dari motor tersebut, untung saja parkiran lumayan sepi karna bel sudah berbunyi 2 menit yang lalu
'Yaudah masuk kelas gih, apa mau gue anter lagi?' ucap Azka lalu dengan cepat Aisyah menggelengkan kepalanya dan berlalu meninggalkan Azka sendiri menuju kelas 10 IPA 1
'Yeee malah pergi mana ngga bilang makasih lagi tuh anak' gerutu Azka dan berjalan ke arah kelas 11 IPS 2
¤ ¤ ¤
Aisyah memasuki kelas dengan nafas yang memburu takut jika guru yang akan mengajar di kelasnya sudah sampai, namun yang ia dapati kelas malah terlihat bising seperti pasar
'Tumben telat, bangun kesiangan?' tanya Rasyifa
Aisyah menggeleng dan duduk di bangkunya seraya menetralkan deru nafasnya yang masih memburu 'huffttt ngga .... tadi mobilnya mogok di jalan, tapi untungnya ada Azka jadinya nebeng sama dia' ucapnya sembari mengatur nafas yang mulai normal kembali
Rasyifa hanya ber-oh ria sembari mengangguk, tak lama seorang wanita berumuran 40 tahun memasuki kelas dan siswa/i langsung berhamburan ke tempat duduknya masing-masing. Dengan sigap sang ketua kelas langsung memberikan salam diikuti siswa/i lainnya.
¤ ¤ ¤
Berbeda saat di kelas Azka, hari ini guru yang mengajarnya mendadak tidak dapat hadir di karnakan ada keperluan yang tidak dapat di tinggalkan dan membuat seluruh siswa/i tersebut gembira karna terbebas untuk 2 jam kedepan
Tetapi saat kelas ramai bak pasar, kepala sekolah datang membawa murid baru 'Baik anak-anak, saya minta perhatiannya sebentar. Hari ini kalian kedatangan murid baru dari Bandung, nah Ari silahkan perkenalkan dirimu'
'Perkenalkan saya Irham Nuran Harir, kalian bisa memanggil saya Ari' ucapnya dengan raut wajah yang datar
Para siswi di kelas tersebut memandang kagum ke arah Ari, dengan gaya yang terlihat dingin saja mampu membuat para siswi di kelas tersebut memandang kagum terhadapnya. Tetapi berbeda dengan Azka yang mendengar nama tersebut sontak kaget, itu adalah nama sepupunya di Bandung yang sudah lama tidak ia temui.
'Baiklah kalian bisa berkenalan nanti, sekarang kamu silahkan duduk di dekat Azka' ucap kepala sekolah pada Ari
Ari berjalan menuju bangku yang akan ia tempati selama dia di kelas tersebut, pandangan siswi di kelas itu masih terfokus pada dirinya
'Baiklah, saya permisi dulu dan di harap tidak membuat keributan selama jam pelajaran' ucap kepala sekolah dan di angguki semua siswa/i di kelas tersebut
'Lu kapan pindah? Kenapa ngga ngabarin gue?' tanya Azka saat kepala sekolah telah angkat kaki dari kelasnya
'Kemarin, karna bokap dapet tawaran kerja disini jadi sekalian pindah dari pada bolak balik Bandung - Jakarta. Gue sengaja ngga ngasih tau biar lu kaget' ucapnya sekaligus terkekeh karna melihat Azka yang kebingungan melihatnya
Azka menghela nafas kasar 'Huftt, serahh dah serah'
Ari masih saja terkekeh melihat sepupunya yang kesal karna ia tidak memberitahu tentang kepindahannya yang memang benar-benar mendadak itu
¤¤¤
Bel istirahat telah berbunyi, Aisyah dan Rasyifa tengah membereskan buku serta alat tulisnya, setelah selesai mereka bergegas ke kantin untuk mengisi perut yang sudah berdemo sejak pelajaran Ke-2 tengah berlangsung
'AISYAH RASYIFA' seseorang tersebut memanggil sambil melambaikan tangan agar mereka mendekat
Aisyah dan Rasyifa yang merasa di panggil akhirnya menengok ke sumber suara, setelah mengetahui siapa yang memanggilnya mereka segera menghampiri orang tersebut
'Kenapa zka?' tanya Rasyifa, sedangkan Aisyah hanya mengerutkan dahi dan melihat seseorang yang asing yang berada di sebelah Azka
'Oh gapapa, kalian duduk sini aja' Rasyifa mengangguk dan mengajak Aisyah untuk duduk di sebelahnya, namun ia malah terdiam di tempat
Azka yang mengetahui kebingungan Aisyah, langsung menyenggol lengan Ari yang dari tadi diam sambil menikmati makanannya
'Ri kenalan dong makan mulu lu' Ucap Azka, sedangkan Aisyah yang mulai tersadar dr kebingungannya segera duduk di samping Rasyifa dan berhadapan dengan Ari.
'Hmmm.... Kenalin Gue Irham Nuran Harir, panggil aja Ari gue sepupunya Azka' dia memperkenalkan diri dengan menatap Syifa dan Aisyah secara bergantian
'Gue Rasyifa, panggil aja syifa dan sebelah gue Aisyah Aqilah sahabat gue' ucap syifa sekaligus memperkenalkan Aisyah pada Ari
Ari mengangguk, tbtb Handphonennya berbunyi bertanda ada yang menelponnya. Ia berpamitan pada mereka untuk mengangkat telpon tersebut dan pergi dari kantin
¤¤¤
Hello, ini cerita pertama saya :)) mohon bantuannya ya jika ada bahasa atau ketikan yang salah maklum masih pemula hehe :)) jangan lupa follow akun ini dan like serta comment kalo bisa biar next nya semangat hehe❤
Salam DN.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Luka
FanfictionJika aku boleh memilih, mungkin aku akan memilih tidak akan pernah bertemu denganmu. Tidak akan pula menyimpan rasa yang berakhir pahit seperti ini. Dan tidak akan membiarkan hati ini membuat sebuah luka yang mungkin akan sulit untuk di sembuhkan ke...