Aku harap kau menikmati kencan pertamamu kali ini, Ong Seongwoo.
.
.
.
Seongwoo percaya bahwa kencan romantis hanya terjadi di dalam drama roman picisan.
Seperti halnya kisah dongeng yang hanya ada untuk menumbuhkan harapan pada diri anak-anak yang kemudian porak-poranda saat mereka beranjak dewasa, adegan kencan yang tertulis dan terlihat di dalam fiksi dan manipulasi layar kaca juga hanya menyimpan pesan tersembunyi bagi mereka pembaca dan penonton masokis.
Kalian semua tidak akan pernah mengalami hal ini di realita. Jadi, tinggalkan angan-anganmu. Duduklah dengan manis di depan layar monitor. Bawalah secarik tisu. Nikmati saja adegan romantis itu di atas tinta hitam dan layar tiga dimensi, ya?
Ya, Seongwoo memiliki alasan tersendiri untuk membenci roman picisan.
Tapi, tak disangka-sangka, pada hari Sabtu yang luar biasa cerahㅡmengapa hari ini cerah sekali? Bukankah bulan ini sudah memasuki musim dingin?ㅡdimana burung-burung bersiul riang membentuk irama merdu, rerumputan memamerkan warna hijau beludru, dan makhluk melata berjemur malas itu, Seongwoo menemukan dirinya menjadi seorang karakter utama di dalam sebuah drama roman picisan.
Tentu saja, siapa yang tidak merasa begitu saat mereka diberikan satu buket penuh bunga warna-warni oleh seorang pemuda tampan yang senantiasa menjemput mereka dengan mobil mewahnya?
Walaupun sebenarnya Seongwoo lebih kagum dengan mobilnya terlebih karena dia adalah penggemar otomotif tapiㅡ
"A-ah...Ini untukku?" Seongwoo membuka mulutnya setelah sekian lama membiarkan hening mengisi ketegangan yang tak perlu, melontarkan pertanyaan yang jelas jawabannya ada di depan mata. Satu tangannya meraih buket bunga tersebut dengan hati-hati seakan takut satu saja kesalahan gerakan akan menghancurkan rangkaian bunga yang telah tersusun rapi.
Dan entah mengapa dia bisa mendengar suara yang entah mengapa sangat menyerupai suara menyebalkan milik Kim Jaehwanㅡjunior yang sepertinya menyimpan dendam kesumat padanya tanpa ia ketahuiㅡdi benaknya.
Ya, tentu saja, bodoh. Memangnya untuk siapa lagi? Satpam gerbang asrama yang sedang memakan cemilan siangnya di pos tempat berjaga sambil menonton pasangan yang tengah saling balas tatap malu-malu?
Diam kau, Jaehwan!
"Y-ya. Aku ingin memberikan sesuatu yang sama indahnya denganmu jadiㅡ" Daniel berdeham keras, kedua daun telinga miliknya terlihat merah padam. Menyaksikan pandangan yang familiar itu membawa tarikan senyum kecil pada wajah Seongwoo dimana dia segera menyembunyikannya dengan mengangkat buket bunga tersebut sejajar dengan wajahnya.
Yah, tak ada salahnya menikmati momen romantis ini sekali-kali.
"Hmm...bunga ini cantik sekali," Seongwoo menghirup harum dari rangkaian bunga bervariasi warna tersebut dan mengangguk puas saat hidungnya dimanjakan dengan harum bunga yang segar. Tanpa pikir panjang, Seongwu meraih tangan kanan Daniel lalu mengangkatnya hingga bagian belakang dari telapak miliknya berada tepat di hadapan wajahnya.
Pada hitungan ketiga, Seongwoo mengecup telapak tersebut, mengagetkan Daniel yang sama sekali tidak pernah mengira bahwa Seongwoo akan melakukan hal seperti itu padanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/115107882-288-k847436.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ludus •°: nielong (( ✅ ))
FanfictionDisini hanya tertulis kisah mengenai dua orang kaum adam-yang bodoh-yang terjebak dalam petualangan pencarian definisi sebenarnya lima huruf magis yaitu C.I.N.T.A. Rangkuman alternatif : Kisah bagaimana Ong Seongwoo dibuat linglung oleh Kang Daniel...