Chapter 1 : Heart of Life

59 3 0
                                    

Pernahkah kalian merasakan saat dimana kenyataan itu terlalu berat? Atau keadaan dimana hati ini terasa hampa, bahkan tidur menjadi pilihan yang lebih baik daripada membuka mata. Aku yakin setiap orang pasti pernah mengalaminya. Makanya, aku terus berbisik dalam dalam hati,

'kamu harus kuat'

Kulakukan lagi, dan lagi. Sampai kata-kata itu terasa bagai sebuah teriakan. Walau pada akhirnya, segalanya sia-sia.

Aku terus mencari alasan mengapa kesedihan ini tak juga hilang. Malah semakin membuatku ingin bertanya kepada Tuhan,

'Mengapa engkau menciptakanku jika pada akhirnya merenggut segalanya dariku?'

Tanpa jawaban. Kita tahu kalau jawaban itu tidak datang begitu saja kan?

Termenung tanpa arti dalam sebuah kamar pribadi yang menjadi tempatku berlindung dari berbagai tekanan di luar sana, aku memegang sebuah berkas, aku melemparnya berusaha acuh tak acuh. Kurasa tak ada lagi yang perlu disesalkan. Kurasa, aku tetap bisa kuat. Karena sekarang aku sudah menemukan apa yang kucari.

Sebuah komputer pada sudut ruangan. Sudah tiga hari menyala. Tidak terbesit sama sekali dalam pikiranku untuk menyentuhnya, namun tubuh ini bergerak sendiri menduduki kursi yang menganggur di depannya. Tangan kananku mengendalikan 'mouse' untuk membuka sebuah aplikasi. Jari-jari mengetikkan akun dan kata sandi untuk masuk ke dalamnya, sebuah game, Heart of Life.

Heart of Life adalah Game Online dimana kita bisa bertemu satu sama lain bak media sosial dunia maya. Perbedaannya, kita bisa menggerakan sebuah avatar--karakter, seolah jiwa merasuk ke dalamnya. Kita juga bisa berjalan-jalan dalam sebuah kota maya, berdagang, berpetualang, dan lainnya yang merupakan pelarian dari dunia nyata bagiku.

Salah satu fitur yang aku sukai pada permainan ini adalah 'Diary' atau buku harian yang bisa kita buka secara umum maupun khusus untuk pribadi. Sama seperti postingan di facebook. Aku membuka fitur tersebut lalu mulai menulis apa saja yang ada dalam hatiku.

==============
My Diary
==============
Dear Diary

Sempat aku berpikir, apakah aku berhak hidup?

Apakah aku berhak mencintai seseorang?

Apa artinya itu jika nantinya akan ada perpisahan?

Apakah aku akan menemukan jawabannya?

Hari ini aku masih bertahan.

Ya, aku kuat.

Aku kuat!

Aku akan mencoba untuk terus kuat!
==============

Aku kuat.., aku tak akan menangis lagi. Aku menghela nafas, mengistirahatkan mataku sejenak dari terangnya layar di depanku. Memejamkan mata, kembali tenggelam dalam angan-angan.

Kuharap, aku dapat menemukan sebuah memori yang tak akan membuatku menyesal. Seperti, menemukan pacar nantinya? Aku tersenyum malu ketika membayangkan diriku bertemu seorang pangeran tampan. Tapi itu tidak mungkin terjadi di dunia maya kan?

Meskipun di dunia nyata juga tidak akan terjadi juga. Aku yang ada di dunia maya dan dunia nyata, adalah orang yang jauh berbeda baik dari sifat dan penampilan. Ah, lupakan soal cinta. Lebih baik menenggelamkan diri pada permainan yang kusukai ini.

Setidaknya aku dapat membuktikan bahwa diriku pernah ada, dan akan ku torehkan bagian dari diriku kedalam permainan ini.

***

DIGILOVEWhere stories live. Discover now