Gitar

149 11 2
                                    

Setelah ia mengelap air mataku dengan sapu tangannya. Ia pun memberikan aku segelas air putih.

"Udah ya.. Jangan nangis lagi.. " ujarnya yang membuat wajahku blushing.

"Maksih ya... " jawabku.

"SMILE!!! " ujarnya sambil menarik ke dua pipiku seakan membuatku wajahku tersenyum.

                               ***

Sarah's Pov

"Udah selesai tuh! " ujarku memberi tahunya bahwa aku sudah mengancing bajunya itu.

Ia pun langsung mundur dari hadapanku dan keluar dari ruangan itu.

Saat dia keluar, aku pun keluar dari ruangan itu dan menemui teman temanku.

"Woy... Gimana hari ini? " tanyaku pada mereka semua.

"Luar biasa.. Asli!! " jawab mereka semua.

"Tapi kayaknya hari ini belum selesai deh" ujar haura tiba tiba.

"Tentu saja!! " jawab kami semua.

Setelah kami berbincang bincang, kami pun memutuskan untuk beristirahat sebentar.

Tak lama aku beristirahat di ruangan itu. Udah ada panggilan lagi.

"Sekertarisku...!!" teriak suho padaku.
"Nee....!! " jawabku dan langsung menghampirinya di ruangan exo.

Aku masuk ke dalam ruangan exo itu. Waw!! Ruangan itu benar benar sangat kotor bray. Di dalam ruangan itu hanya ada suho.

"Ada apa?? " tanyaku padanya.

"Tolong kamu bersihin ruangan ini..! " jawabnya santai.

"Sebenarnya aku ini sekertaris atau pembantumu sih? " tanyaku yang benar benar sudah kesal dengan perbuatannya itu

"Apa barusan kau berteriak padaku? " tanyanya sambil menatap mataku.

"Tidak... Aku hanya berbicara pada tembok ini! " jawabku sambil menunjuk ke arah tembok.

"Oh... Gitu, yaudah sekarang bersihin ruangan ini" ujarnya.

"Apa kau yang melakukan semua ini?" tanyaku mengira bahwa dia yang membrantaki ruangan itu.

"Aku?? Ten.. tu saja tidak... " jawabnya sedikit terbata bata.

"Lalu?? " tanyaku lagi.

"Kenapa kau terus bertanya? Sekarang...  bersihkan semua ini! " suruhnya lagi yang membuatku jengkel.

Aku mengambil sapu di ruangan itu dengan wajah yang masih ku kerutkan.

Sedangkan dia, dia hanya duduk sambil memainkan hp nya itu.
Aku mulai menatapnya dengan tatapan sinis ku sambil menyapu.

Hhh... Enak aja dia nyuruh nyuruh..
Emang aku apaan!??
Dasar....!!!

"Kenapa kau melihatku seperti itu? " tanyanya.

Tanpa menjawab aku langsung berpaling dari wajahnya itu.

Dan tanpa disadari, kakiku menginjak kulit pisang yang ada dalam ruangan itu.

Dan.........

"Haaaa.....!!! " teriakku sekeras mungkin.

Aku menutup mataku, karna aku benar benar...
Entahlah... Aku merasa sangat takut.

Tunggu...
Kenapa aku tidak merasa sakit??
Apa aku sudah mati??
Tidak..!!!

Aku mulai membuka mataku dan memeriksa apakah aku benar benar sudah mati atau masih hidup.

Our DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang