Odd Encounters

105 7 0
                                    

Mataku terbelalak menatap langit-langit kamarku. Suara jam yang berdetak terdengar semakin keras menujuk pukul 11. Aku masih tak habis pikir dengan bayang-bayang yang selalu mengikutiku beberapa hari ini. Itu seakan-akan sangat nyata, sesosok pria yang tinggi serba hitam dengan bentuk yang tak karuan. Sosok itu sepertinya bertambah besar setiap kali aku ada dalam kegelapan dan berbisik padaku dengan suara yang mengerikan. Aku sudah coba mengeluhkan ini pada ibuku namun dia hanya berkata bahwa itu adalah imajinasiku karena hobiku menonton film horror.

Pagi pun berlalu, aku bersiap untuk pergi ke sekolah, namun ada sesuatu yang mengganjalku untuk segera bersiap. Ya! Ada sosok itu kulihat berdiri tepat dibawah shower. Aku hanya bisa menatapnya kuharap dia tak menatapku. Ku tampar kepalaku karena aku sudah sangat lelah dengan ilusi yang kubuat tanpa kusadari, mereka membawaku pada "sakit", bukan sakit fisik tetapi mentalku. Aku hampir gila dengan semua ini, sampai-sampai aku tak bisa menutup mataku karena jika ku pejamkan mataku sosok itu terilhat semakin jelas, dengan muka rusaknya yang mengerikan seakan ingin menerkam wajah ku.

Seperti biasa setiap aku sampai di kelas aku menemui chloe dan Arvid hanya mereka yang mengerti masalahku. Seolah-olah mata mereka yang kebiruan berbicara padaku dan selalu menenangkanku. Aku sangat beruntung ada mereka yang menjadi sedikit obat penawar. Seperti biasa kami lalu melanjutkan hari ini dengan pelajaran-pelajaran yang membosankan dan menurutku kurang penting, aku lebih suka berpetualang ke suatu tempat untuk memecahkan misteri.

Bel pulang sekolah berdering aku memutuskan untuk pulang bersama kedua sahabatku.

"Bagaimana dengan sosok itu? Mungkin mereka jiwa yang butuh pertolongan kita." Tanya Arvid.

"Mungkin kita harus mencari tahu siapa sebenarnya sosok itu agar ia tak mengganggumu lagi." Celoteh Chloe.

"Tapi menurutku itu bukan ide yang baik, Ada baiknya kita tak membicarakan hal-hal ganjil seperti itu. Ibu mungkin benar aku hanya terlalu banyak mengurusi hal-hal mistik."

Kedua temanku hanya menuruti apa perkataanku, di persimpangan kami mengayuh sepeda kami ke arah yang berbeda untuk pulang ke rumah kami masing-masing.

Malam berikutnya hanya semakin buruk. Sosok itu bahkan muncul di bawah terangnya lampu wajahnya yang rusak dan penuh darah serta mata yang melotot hampir keluar semakin jelas karena cahaya lampu. Bahkan tangan tangan dengan jari panjang dan kulit yang hitam keriput seperti mayat hidup itu seakan menggapaiku dari bawah kasurku. Ia seakan bersembunyi di kolong bawah kasurku sepanjang siang dan keluar di saat ku tidur untuk berada di sampingku dan menghantui mimpiku sepanjang malam.

Saat ini aku semakin gila, aku bahkan tak bisa tidur untuk berjaga-jaga apakah sosok itu akan berada disampingku atau apakah setelah kedipan mataku guling yang ada di sampingku akan berubah menjadi sosok muka rusak itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat ini aku semakin gila, aku bahkan tak bisa tidur untuk berjaga-jaga apakah sosok itu akan berada disampingku atau apakah setelah kedipan mataku guling yang ada di sampingku akan berubah menjadi sosok muka rusak itu.
Paginya kuputuskan untuk memenuhi kedua sahabatku.

"Ini semakin gila, sepertinya kita harus lakukan sesuatu!"

"Iya, tapi bagaimana kita harus mulai?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Haunted SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang