Part 3

14 3 0
                                    

Usahain dong kasih Votenya cuma pengen di hargain juga karya saya.

Happy Reading!!!

***

Seperti biasa Prilly selalu memakai jepitan atau bandana untuk menghiasi rambutnya. Kelihatan lucu baginya sehari-hari aksesoris itu tidak lepas dari kepalanya.

Seperti hari ini dia ke sekolah menggunakan jepitan berbentuk pita warna pink untuk menjepit rambutnya.

Setelah selesai Prilly langsung keluar kamar menuruni anak tangga satu persatu lalu menuju meja makan. Di sana sudah terlihat kakaknya membaca koran di hadapannya sudah tersedia sarapan tapi belum di sentuh di karenakan menunggu adiknya.

"Pagi abangku yang ganteng". Sapa Prilly ceria.

"Pagi, sarapan setelah itu langsung berangkat ya?". Hendra sang kakak hanya menyahut dengan nada dingin.

"Prilly ada salah ya kak?". Prilly bertanya to the point kalau kakaknya berbicara seperti itu berarti dia telah melakukan kesalahan tapi Prilly tidak ingat dimana letak kesalahannya.

"Iya, kamu udah berani pacaran tapi ngak ngasih tau kakak?". Hendra akhirnya angkat bicara bukan dia tidak tahu kalau kemarin adiknya di bonceng pulang dengan laki-laki dan adiknya sangat bahagia sekali bukankah itu namanya pacaran.

Karena selama ini Prilly memang tidak pernah dekat dengan laki-laki kecuali kakaknya dan para sepupunya.

Prilly bingung dengan apa yang di ucapkan kakaknya.

"Pacaran? Siapa? Aku?". Prilly bertanya sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iya". Hanya itu yang keluar dari mulut sang kakak setelahnya dia melanjutkan sarapannya yang tertunda.

Prilly masih memikirkan tentang perkataan kakaknya.

"Pacaran dari mana coba?". Prilly membatin.

Prilly masih memikirkan perkataan kakaknya. Hendra yang melihatnya berdehem.

"Kemarin di antar pacar kan waktu pulang sekolah?".

"Hah? Pacar? Bukanlah kak". "Masih calon kok". Lanjut Prilly dalam hati.

"Terus siapa dong kalau bukan pacar?". Tanya Hendra semakin penasaran.

"Cuman teman sekelas aku jadi partner belajarnya itu aja kok."

"Kirain pacar kamu. Awas aja kalau kamu punya pacar tapi ngak ngasih tahu kakak." Hendra mengancam. Bukan apa-apa Prilly itu anaknya manja Hendra berusaha semaksimal mungkin untuk bisa lindungin adiknya apalagi setelah kepergian kedua orangtuanya tiga tahun lalu Hendra harus ekstra ketat menjaga, melindungi dan membahagiakan adiknya ini.

"Siap kak". Prilly menjawab dengan cengiran setelahnya dia melanjutkan sarapannya yang tertunda.

***

Prilly melangkah memasuki sekolahnya dengan hati yang sangat gembira memang Prilly ini orangnya ceria minusnya sih dia tidak pernah dekat dengan laki-laki selain kakak dan sepupunya.

Tapi dia sudah suka dengan laki-laki teman kelasnya sendiri dari setahun yang lalu. Laki-laki itu Ali iya Ali entah apa yang membuatnya suka dengan Ali padahal dia sudah tahu banget Ali itu orangnya bagaimana suka gonta-ganti cewek mana cewek yang jadi mantan-mantannya cantik-cantik semua lagi tinggi, putih, kelas atas. Beda dengan Prilly yang apa adanya.

Prilly memasuki kelasnya yang terlihat sudah berpenghuni matanya memicing tatkala terkejutnya saat melihat sang pujaan hati duduk di bangkunya sambil menutup matanya dengan earphone yang terpasang di telinganya.

Kamu (Prilly-ku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang