If you love her, let her free

1.1K 110 11
                                    

#Cinta_itu_membebaskan

.

       Seorang pemuda berwajah oriental mengenakan sweater hitam panjang dan celana jeans biru, berjalan santai di sepanjang trotoar. Di kedua telinganya terselip earphone, sementara rambut kuning kecoklatan itu tertutup oleh topi rajut dengan ujung berupa tali yang menjuntai.

Namanya Shan.

Langkahnya terhenti tepat di depan sebuah rumah tua yang terbengkalai. Tak terurus dengan sebagian kaca pecah dan cat putih kusam kehitaman. Terserak dedaunan yang berasal dari pohon mangga di halamannya.

Tapi bukan segala ke usangan itu yang menghentikan langkahnya. Melainkan sosok seorang bocah perempuan kecil berwajah pucat yang berdiri di bawah pohon mangga.

Mata hitam kosong itu menatap fana kearahnya. Dingin, tanpa ekspresi.

Shan melangkah mendekat ke arah anak perempuan berbaju putih dengan pita hitam sebagai penghias itu.

Sedikit membungkuk, Shan menatap mata tanpa binar di hadapannya untuk beberapa saat. Membaca. Lalu tangannya menepuk kepala gadis kecil itu pelan. Sesaat ia merasa telapak tangannya sedikit lengket oleh darah yang mulai mengental di sebagian rambut yang ia pegang.

"Siapa namamu?" tanya pemuda itu.

Tak terdengar jawaban. Bibir mungil berwarna pucat itu tak bergerak.

"Kenapa tidak pulang?" tanya Shan lagi.

Hening.

"Kau ingin pulang?" Ketiga kalinya Shan bertanya, tiba-tiba terasa desiran angin di tengkuknya.

Shan terdiam, batinnya mulai merasakan ada sesuatu yang janggal.

Pemuda itu menekuk lutut dan berjongkok agar tinggi mereka sama. Agar ia dapat melihat lebih jelas mata dingin tanpa ekspresi di hadapannya. Lalu mulai memasuki alam lain, seperti memasuki sebuah pintu gelap berisi jiwa kelam yang terkekang.

Shan mendapati dirinya tengah berdiri di halaman sebuah rumah mungil, tepat di samping sebuah pohon mangga kecil. Langit tampak cerah, angin berembus sedikit kencang meliukkan ranting kecil pepohonan.

"Kimmie!!!" Terdengar lengking panik seseorang.

Suara decit rem mobil diinjak paksa, lalu keras suara benda terhantam.

Bukan, bukan benda. Itu sosok gadis terpelanting.

Sebuah kecelakaan.

Shan memejamkan mata. Merasa punggungnya mulai berkeringat karena hangat yang mengikat.

Kecelakaan, tidak membawa aura seperti ini.

Kembali Shan membuka mata. Menatap rongga hitam pucat di hadapannya. Masuk kembali ke dalam dunia di dalam sana.

Seorang gadis kecil berlari riang keluar dari rumah bertingkat yang terletak tepat di seberang. Seorang lelaki berkumis lebat berdiri di sisi mini van hitam, sementara seorang wanita dan seorang anak kecil menunggu di dalamnya.

Jalanan lengang. Berlari-lari anak perempuan itu menyeberangi jalan. Tapi tiba-tiba sebuah mobil datang dari kejauhan dalam kecepatan tinggi.

"Kimmiee!!" Sosok lelaki itu berteriak panik, berusaha menggapai putri kecilnya tapi geraknya tertahan. Ia terkesiap.

Suara decit rem melengking nyaring, lalu suara hantaman benda tersambar.. Di udara, terlihat sosok tubuh terpelanting.

Kemudian terhempas keras di atas aspal.

Shan memejamkan mata. Menarik napas yang mulai tersengal. Setetes keringat menggelincir jatuh dari dahi. Sementara punggungnya, terasa mulai membara. Panas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bestfriend Forever [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang