°• Twinkle [JeongIn]

553 68 9
                                    

[× "Pernyataan cinta yang
lembut dari bibirmu bagaikan suara
bel yang berdering," ×]

- - -

"Salju?" gadis itu mendesah panjang, kesal dengan kedatangan musim yang di benci nya itu. Melihat jam yang menunjukkan waktu yang tak bisa ditundanya. Kemudian lari seraya menerobos salju. Tatkala salju semakin bertambah, gadis itu pun kembali berteduh mengurungkan niatnya tadi berbasah salju. "Bagaimana ini, aku harus buru-buru," ucapnya seraya mendesah panjang lagi.

Terlihat olehnya sebuah mobil sport mendatanginya. "Masuklah," tawar lelaki itu. Dilihat nya lekat lelaki itu, namun setelah tau siapa lelaki yang menawar tumpangan gadis itu langsung menatap lelaki itu malas. "Tidak! terima kasih! mending aku menerobos jalan saja daripada harus satu mobil denganmu!" tolaknya mentah-mentah.

Lelaki di depannya itu mempangku tangannya di jendela mobil. "Oh jadi kau lebih ingin menerobos hingga menjadi boneka salju?" remehnya atas penolakan gadis tadi.

"Daripada harus dengan mu lebih baik aku menjadi boneka salㅡ" belum juga si gadis selesai bicara lelaki yang geram akan penolakan dari sang gadis itu sudah menariknya masuk ke dalam mobil. "Memangnya untuk apa kau berjalan di badai salju begini?"

"Audisi," jawab sang gadis singkat. Terlalu malas menanggapi ujaran lelaki menyebalkan di depannya itu.

"Agensi?" tanya lelaki itu kembali. Masih sedikit ingin tahu.

"Woollim Entertainment, Ya! sekali lagi kau bertanya habis kau!" ucap gadis itu kesal, lagi pula kedekatannya dengan sang lelaki dihadapannya itu tak sedekat yang di bayangkan hingga bisa diibaratkan untuk leluasa mengobrol bersama.

"Jinjja! Woollim Entertainment? woah kebetulan sekali ini, aku juga ingin kesana," ucapnya antusias. Lalu melirik sekilas karna sama sekali tak ada tanggapan dari musuh saat SMAnya itu. Iya, musuh gadis di dihadapannya itu adalah musuh SMA nya dulu. Musuh yang benar-benar dirinduinya 1 tahun belakangan. Jungkook baru saja paham mengapa musuhnya itu sama sekali tak membalas ujaranya tadi setelah melihat earphone pink yang dikenakannya. "Ya! kenapa kau memakai earphone! aku sedang bicara!" pekiknya kesal.

💫💫💫

"Sudah disini saja," Yein menyuruh Jungkook memberhentikan mobilnya. Rasanya Yein ingin cepat-cepat saja pergi dari lelaki di hadapannya itu.

"Aku tak akan bilang terima kasih!" serunya seakan tahu apa yang Jungkook inginkan. Ia tak ingin berhutang budi dengan lelaki menyebalkan di depannya itu. Kemudian pergi begitu saja.

"Ya! rusa! ya! ya!" panggil Jungkook. Kemudian turun dari mobil dan langsung menyusuli Yein yang jalan duluan. Yein berhenti lalu memicingkan matanya sebal. "Mau apa lagi tuan menyebalkan!" ucapnya.

"Ayo masuk bersama," ajak Jungkook.

Yein menatap Jungkook aneh. "Masuk? Untuk apa kau kesini?" Tanya nya heran.

"Sudah masuk saja,"

💫💫💫

Perawalan Yein saat memasuki ruang audisi amat sangat menegangkan, namun Yein memberanikan diri membuang semua kegugupan yang di punyanya jauh-jauh. Kegugupan yang dipunyanya perlahan sirna. Saat matanya melihat seseorang yang amat di benci nya berada tepat di hadapannya dengan senyum liciknya. "Kau!" pekik Yein kaget.

[2] lovelyz song fict ㅡbanglyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang