"Laptop"
"udah"
"file ppt dan dokumen"
"udah"
"Stnk"
"udah"
"baju ganti"
"udah"
"maka-"
"Dania, kita cuman mau ke Jakarta, bukan ke lombok"
Ayu merasakan pusing seketika melihat Dania yang tak henti memasukan berbagai barang ke dalam koper kecilnya. Ayu biasanya selalu mengambil alih mengemas barang mereka, tapi kali ini entah mengapa, Dania sangat berinisiatif untuk membantu memasukan perlengkapan mereka, meskipun jadinya seperti ini.
"Itu ngapain sarung tangan kamu masukin ni?!"
"Ya namanya juga prepare Yu, kok lo kayak gak kepikiran gitu sih? Gue aja gak bisa tidur loh kemaren, ngomong apa ntar kita?!"
Jangankan kemarin malam Ni, seminggu ini kayaknya aku udah gak tidur!.. batin Ayu berteriak di dalam dirinya, bisa dilihat dari kantung matanya yang semakin hari semakin tebal, Ayu merasa kembali seperti mahasiswi pejuang skripsi lagi. Mereka memutuskan untuk pergi ke Jakarta 2 hari sebelum pertemuan.
Ayu bercakak pinggang menghadap Dania yang tengah berusaha menutup koper nya yang kecil.
"Yaudah nanti diem aja."
"AYUUU"
"Udah sini kopernya mau aku bawa ke bagasi kamu, nih kamu bawa tas aku aja."
"Itu barang lo muat semua di tote bag lo?"
"Kalo niat pasti muat Ni."
Dania dan Ayu akan pergi menggunakan mobil sedan milik Dania yang sudah terparkir rapih di depan gang kos Lituhayu. Semalam Dania memang menginap disana dikarenakan seluruh anggota keluarganya tidak sedang berada di rumah.
"Ah elah Yu, lo nyari kos gak bisa yang di gang gede apa? kan mayan jauh jadinya jalan kedepan nya."
"Kalo kamu mau bayarin dimana aja aku manut."
"yeh, kucing pada terbang baru gue bayarin deh."
Membawa koper di genggamannya, Ayu yang masih mendengar celotehan Dania tidak menyadari seseorang yang tengah juga lewat di depannya.
"eh adu-"
"Loh Mbak Ayu, mau kemana kok bawa koper?" tanya Putri, mahasiswi universitas swasta di bandung, salah satu penghuni kos di rumah itu.
"Eh Putri, Mbak ada kerjaan ke luar kota, kamu kok tumben gak kuliah?"
Mengusap lehernya, Putri menghela napas yang panjang, "Aku baru aja pulang mba, tadi pas aku sampe sana, dibilangnya kelas batal, dosen nya lagi turnamen tenis meja. Tau gitu kan aku gak bangun pagi-pagi!" tukas Putri dengan raut sebalnya.
"Kamu gak ada kelas lagi emangnya? eh ini kenalin sahabat Mbak di kantor Dania, Nia ini temen kos aku Putri"
Selama Putri dan Dania berjabat tangan, kedua mata Putri tak henti-hentinya memandang penampilan Dania dari atas kebawah secara diam-diam. Dania yang sudah terbiasa dengan ditatap seperti itu hanya memalingkan muka.
Bagi Putri bukan pertama kali ia melihat wanita sosialita seperti Dania, tapi karena seorang Ayu yang memiliki teman seperti ini yang membuatnya heran dan sedikit terkejut. Ayu yang saat itu peka dengan ketidaknyamanan Dania memutuskan untuk pamit secepatnya,"Eh Putri Mbak duluan ya, takut kena macet nanti di jalan"
YOU ARE READING
Melangkah Jauh
RomanceIni tentang dunia Lituhayu Sasmaya dan Mahesa Zulfikar. Dua dunia yang berawal dari satu. Dua dunia yang pernah saling mengenal. Dua dunia yang saling merindukan. Dua dunia yang juga menolak untuk bersama. Akankah pertemuan kembali dunia tersebut m...