COME TO ME *Prolog

4 1 0
                                    

Aku tidak pernah menyesali pertemuan waktu itu, meski rindu ini  datang dengan beratnya. Aku selalu merasa bahagia, memikirkan pertemuan berikutnya. Bahkan, mendengar namanya saja sudah berhasil membuatku merinding. Ah, semua terasa aneh dan terjadi begitu cepat, sehingga aku tak bisa mempersiapkan diri dari resiko merindukannya.

Seperti senja yang sejenak lenyap bersama malam, kesenangan tentangnya juga demikian. Aku tak lagi bebas merindukannya, membayangkanya atau hanya sekedar memikirnya.

Tania, dia gadis cantik nan pintar, yang telah berhasil mendapatkannya. Yah, memang dia lebih pantas.

Sayangnya aku masih saja terus terjebak dengan sikapnya yang dingin, menyebalkan, tidak suka diatur, dan gemar melanggar peraturan yang menurutnya konyol untuk dituruti. Dia memang berbeda, berbeda dari siswa laki-laki lainnya ataupun gadis bernama Tania. Dia memang berbeda, namun aku sulit melepas diri dari keperbedaannya yang justru aku tangkap istimewa.

Hey, namaku Susan. Nama panjanganku? Kalian akan tahu darinya lengkap dengan tanggalku. Itulah keanehan yang kembali dibuatnya. Tapi begitulah sikapnya, aneh.

Aku akan memulai cerita ini dengan pertemuan ketiga kali dngannya. Kalian akan mendapatkan cerita pertamaku dengannya dari dia sendiri. Lalu pertemuan keduanya, kalian akan mendapatkan cerita itu dari teman dekatnya.

Apa kalian sudah dapat merasakan keanehan rinduku? Keanehan tentangnya? Atau keanehan tentang ceritaku?

"Kita tak perlu jatuh cinta untuk merasakan patah hati. Hanya gagal bertemu dengannya untuk kesekian kalinya saja sudah membuatku patah hati."
Itu adalah catatan rahasia diariku, yang aku tulis selepas hujan memisahkan pertemuanku dengannya.

Kalian harus simak kisah ini.

🌾🌾🌾🌾

COME TO METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang