Rafeen

Prolog

Deandra Rafeen Canvendish cowo yang terlahir dari keluarga terpandang ayahnya adalah seorang pengusaha ternama sedangkan ibunya seorang desainer sekaligus pemilik butik terkenal.

Andra begitu lah panggilan untuknya, karena kesibukan orang tuanya dia tidak mendapatkan kasih sayang seperti seharusnya tapi Andra beda dengan anak lainya dia tidak membuat kenakalan untuk mendapat perhatian sekitar.

SMA Saturn II sekolah menengah atas yang berkualitas tempat dimana Andra belajar menempuh pendidikan dia salah satu siswa yang seringkali menorehkan prestasi baik di bidang akademik maupun non akademik di tambah lagi dia merupakan Ketua osis sekaligus kapten basket.

Tak hayal dia banyak mendapat perhatian dari orang sekitar apalagi masalah perempuan terlalu banyak yang menyukainya itu yang membuat Andra tidak nyaman dan bersikap dingin hanya pada satu perempuan dia tidak begitu ya perempuan itu masa lalunya Andra.

Flashback on...

"Pagi Rafeen" Ucap seorang gadis dengan lembutnya

Andra yang mendengarnya tersenyum manis dia tau hanya orang itu yang selalu memanggilnya Rafeen.

"Pagi juga Fan" balas Andra tetap dengan senyumannya

Gadis itu seperti biasa memeluk Andra dengan hangat.

"Rafeen kamu sayang aku kan?" ucapnya

Andra mengusap rambut gadis itu dengan lembut lalu dia menjawab "Lebih dari sayang" .

Kemudian gadis itu melepas pelukan dari Andra dan memperlihatkan senyumnya yang tulus kepada Andra.

Flashback off

Andra menghela nafas panjang ia tersadar akan pikirannya yang memikirkan perempuan masa lalunya

ya...

Tiffany Alinza Alano perempuan yang sangat Andra cintai perempuan yang selalu membuatnya tenang dan merasakan kasih sayang yang tulus.

Tapi kini Tiffany hanya lah bayangan masa lalunya perempuan berparas cantik, mempunyai beberapa prestasi sama seperti Andra.

Mereka satu sekolah bedanya Tiffany ia anak kelas IPA sedangkan Andra menduduki kelas IPS, tak jarang keduanya saling bertemu hampir setiap hari mereka bertemu meskipun sebatas saling berbalas senyum.

"Kenapa lu lagi lu lagi yang ada di pikiran gua, sial" ucap Andra dengan nada kesal meremas kertas hasil ulangannya tanpa sadar.

Terkadang cinta itu tak adil, ketika mencintai dengan Tulus namun terbalas dengan luka.