SESAK

4.4K 209 5
                                    

"Mama, kenapa harus pindah sekolah? Papa mana? Kenapa papa tidak pulang? Kenapa papa tidak mengantar kami ke sekolah?" pertanyaan itu bertubi – tubi diucapkan Alana kepada Sonya, gadis itu sangat merindukan Irvan. Sonya menjawab seadanya "Papa, masih sibuk sayang".

"Kan ada kakak, Lana gak perlu takut,kakak akan jaga Lana" Vero menenagkan adiknya yang mulai merengek. Lana menatap Vero "Kakak janji ya!" sambil mengacungkan jari kelingkingnya kepada Vero, dan Vero pun melakukan hal yang sama "Kakak janji" ucap Vero. Melihat itu semua terbersit rasa sakit di dada Sonya, anaknya harus hidup menderita seperti ini, 'oh Tuhan,kuatkan lah hambaMu ini'.

*****

Sonya menyusuri jalanan kota, berbekal ijasah SMA yang ia miliki, ya berharap dapat menemukan pekerjaan. Bukan tanpa sebab ia melakukan ini, walaupun suaminya adalah pengusaha sukses dan termasuk dalam jajan orang terkaya tapi ia tidak ingin kembali menjalin hubungan dengan Irvan, rasa sakitnya masih ia rasa hingga sekarang.

"Sonya Arcandra" panggil seorang wanita kepadanya

"iya" Sonya berdiri dan menghampiri wanita tersebut. "Baiklah, anda diterima Sebagai Cleanning Service" sambil mengulurkan tangannya kepada Sonya. Sejenap terdiam,kemudian ia menjabat tangan balik tangan wanita itu dan mengucapkan banyak terima kasih. "mulai besok anda dapat langsung bekerja" sambung wanita itu, yang disambut dengan anggukan kepala oleh Sonya.

Sonya sangat gembira karena telah mendapatkan pekerjaan, setidaknya ia dapat sedikit bernapas lega karena dengan demikian ia dapat sedikit memenuhi kebutuhan mereka kedepannya. Masih dengan perasaan senangnya ia berjalan menuju ke rumah mereka, saat ia melewati sebuah kedai kue, ia teingat akan si kembar, ia berkeinginan untuk membelikan sesuatu untuk mereka. Saat melangkahkan kaki keluar dari kedai kue, matanya terbelalak melihat adegan mesrah didepannya. Betapa tidak, ia meliha Natalia, Irvan dan seorang gadis kecil yang tengah duduk bercengkrama ria. Gadis kecil itu duduk dengan posisi membelakanginya. Ia menerka – nerka usia gadis itu mungkin 2 tahun dibawah usia anaknya. Tanpa mereka sadari Sonya dapat mendengar semua perbincangan mereka

"papa, aku mau dibeliin boneka Barbie yang terbaru, teman – temanku sudah pada punya.... Rengek gadis itu. "Iya nanti papa belikan, atau Natasya mau belinya bareng papa?" jawab Irvan membujuk gadis kecil itu yang ia sebut namanya Natasya. "Terus, mama gimana?" ucap Natalia juga ikut larut dalam suasana kebersamaan itu.

Bagai disambar petir, kaki Sonya seakan tidak memiliki tenaga lagi untuk berjalan, bahkan untuk sekedar menopang tubuhnya. Saat Sonya merasa tubuhnya akan rubuh, tanpa disadari ada seseorang yang menolongnya.

"kau baik – baik saja?" Tanya pria itu pada Sonya dengan mimik khawatir

"ya"jawab Sonya singkat. Langsung berusaha mengumpulkan kekuatan agar ia bisa segera meninggalakan tempat itu.

Dengan rasa khawatir pria itu mengikuti Sonya, ia merasa ada sesuatu yang membuat wanita itu terlihat begitu sedih. Tanpa Sonya sadari, ia diikuti oleh Pria bule yang menolongnya tadi. Ia melangkahkan kaki menuju ke sekolah yang tidak jauh dari rumah mereka. Ia melihat anak kembarnya sedang berdiri menunggunya. "mamaaaaaaaa...." Teriak Alana gembira ketika melihat sang ibu sedang berjalan menuju kea rah mereka. "halo malaikat kembarku ku" sambut Sonya dengan pelukan hangat yang ia berikan untuk anak – anaknya.

Dalam perjalanan pulang Lana banyak menceritakan pengalaman saat dia berada di sekolah barunya, dia terlihat sangat senang dan sesekali menggoda kakaknya, Vero. Tanpa mereka bertiga sadari ada sosok yang memperhatikan mereka dengan senyuman lega. Adam Kren pria bule yang menolong Sonya tadi. Ia merasa takjub dengan wanita itu, bagaimana tidak, sebelumnya dia hamper saja tersungkur ke tanah entah karena apa, dan kemuadian dia tersenyum bahagia melihar kedua anaknya yang sangat menantikannya. Adam pun pergi berlalu meninggalkan tempat itu karena sudah tidak merasa perlu mengkhawatirkan wanita itu.

*****

ARTIWhere stories live. Discover now