TERKEJUT

4.6K 238 21
                                    

Aya-Sonya- melangkahkan kaki dengan riang menuju sebuah butik setelah tadi mengantarkan kedua malaikat kembarnya ke sekolah. Ya, sekarang Aya telah kembali bersama sengan Ivan, Ivan memilih untuk memboyong anak istrinya ke rumah yang baru dibelinya, rumah itu tidak terlalu mewah tetapi sangat indah dengan taman dan kolam ikan yang terlihat sangat menyejukan. 

setelah Aya memutuskan untuk kembali bersama Ivan, dia memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai CS dan dengan tabungan yang dia miliki, dia membuka sebuah butik. Aya mencoba menyalurkan hobinya dan segala imajinasinya dalam bentuk karya nyata, seperti gaun, sepatu, tas dan aksesoris lainnya. Aya sangat pandai dalam mengolah butiknya, sehingga dalam waktu kurang dari 3 bulan butik yang dikelolahnya sudah mampu mempekerjakan 10 orang karyawan. Karyawan yang diangkatnya adalah tidak lain merupakan teman - temannya saat bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah perusahaan bonavit dulu. 

Walaupun pada awalnya Ivan menolah keinginan Aya untuk bekerja, namun pada akhirnya Ivan mengizinkannya juga, baginya melihat Aya bahagia adalah sebuah anugerah karena telah diberikan kesempatan kembali untuk mereka bersama.

 "Ibu Sonya, ada yang ingin bertemu dengan ibu, katanya teman ibu" Ucap Indri salah satu karyawatinya

"Panggil Aya aja In, kamu kaya gak kenal aku aja" ucap Aya menimpali ucapan Indri

"Tidak bisa seperti itu Ibu Sonya, sekarang ini jam kerja, jadi saya harus profesional" ucap Indri dengan senyum merekah dan alis yang dinaikturunkan seolah menggoda Aya

"Baiklah apa katamu saja. emmm, suru masuk aja keruangan saya. oH, sampaikan pada Lisa dan Tantri agar mereka untuk menyiapkan segala keperluan untuk peluncuran produk berikut" Ucap Aya sembari tersenyum ramah kepada Indri, yang disambut dengan anggukan dan sedikit membungkuk memberi hormat dan berlalu untuk melaksanakan  tugas dari Aya.

tak berapa lamu tamu tak terduga pun datang

"Halo Aya lama tak jumpa, apa kau merindukan ku?" tanya seseorang yang baru saja melangkahkan kakinya memasuki ruangan Aya

walaupun terkejut Aya berusaha untuk tenang agar tidak dipermainkan oleh seorang musuh yang berkedok sahabat

"alhamdullillah, saya baik - baik saja. Maaf Nyonya ada perlu apa ?" tanya Aya tetap berusaha untuk tenang

"wah wah waha wah, udah pintas ngejawab yah... hemmm, gak heran Ivan ketipu ama kamu" Ucap tamu tak diundang tersebut

"Langsung keintinya saja.Apa tujuan Anda datang kesini?"  

"Enyahlah dari kehidupan Ivan. Ivan milikku, dan akan tetap jadi milikku. KAmu hanya perempuan menyedihkan yang menjual wajah polosmu untuk meraih simpati Ivan kan? Aku yang lebih dudlu bertemu dengan Ivan. Aku yang lebih dulu mencintai Ivan." Tutur Natalia-yah, Natalia lah yang merupakan tamu tak terduga itu-.

"Apa sudah selesai? Pulanglah!" Ucap Aya dengan lembut namun sangat penuh arti yang tersembunyi.

Natalia sangat mengenal Aya, hidup bersama layaknya saudara dan menewati suka duka bersama membuat Natalia sangat paham dengan sikap dan sifat Aya. Jika sudah seperti ini maka akan merugikan Natalia karena Natalia tahu bahwa pasti Aya akan berusaha mengintimidasinya dngan cara bicara yang lembut tapi menusuk.

"Baiklah aku akan pergi. Tapi ingat aku akan tetap mengambil Ivan. Camkan itu!" Ucap Natalia sebelum pergi meninggalkan Aya.

"Kita lihat saja nanti, Aya yang sekarang bukan lagi Aya yang dulu. Aku akan melindungi apa yang menjadi milikku. demi kebahagiaan keluargaku, ANAK-ANAKKU!" Ucap Aya sesaat sebeum Natalia benar-benar menghiang dari balik pintu. Aya kemudian duduk dikursi kebesarannya guna menenangkan emosinya. Aya sudah bertekad dalam hati bahwa iya akan memperjuangkan cintanya.

Disisi lain Natalia yang sempat mendenngar perkataan Aya sedikit gentar. Pasalnya, mantan sahabatnya itu tidak pernah memperlihatkan aura yang sangat mengintimidasi seperti tadi. Natalia telur berjalan keluar dari butik milik Aya dan bermaksud untuk masuk kedam mobil mewahnya, tetapi sebuah tangan mencekal lengan kirinya membuat Natalia mau tak mau menoleh kepada si pelaku pencekalan. Dan betapa terkejutnya ia melihat seseorang di hadapannya, seseorang yang telah lama ia buang jauh - jauh dari pikiran dan hatinya kini muncul dengan ekspresi wajah yang tak terbaca.

:Kamu" ucapan spontal Natalia

"Yes babe, Its me. Remmember?" ucap seseorang dengan nada mencemooh

"Apa maumu?" Lia -Natalia- tiadak ingin berlarut - larut dalam kilasan kenangan masa lalu

"Oke. to the point. Dimana anakku?" kata orang tersebt

"Apa maksudmu? Anakmu? Kau pikir aku membawa kabur anakmu?" ucap Lia terdengar sedikit kegugupan dalam nada bicaranya

"kau pikir aku bodoh. Saat aku sadar kau mempermainkan cintaku, memperalat diriku, dan pergi meninggalkanku, kau pikir semua selesai sampai disitu? TIDAK. Aku selalu mencari keberadaanmu sampai aku tau fakta bahwa kau hamil anakku. Tapi kau terlalu licik, licin seperti belut. Saat aku akan menemuimi kau menghilang seakan ditelan bumi. Dan AKU, AKU harus menunggu waktu bertahun - tahun menunggu saat ini, saat dimana harta dapat kugunakan untuk mencarimu. Mengambil ANAKKU, agar kau tak 'MENJUALNYA' seperti yang kau lakukan padaku" Ucap pria itu dengan nada emosi

"A...a....apa maksudmu Adam?" ketakutan kian melanda Natalai, Ia takut pria masa lalunya akan membongkar segala kebohongannya. Adam Kren, Seorang pria keturunan Jerman yang sangat mencintainya, mau melakukan apa saja untuknya, tapi tidak dengannya, bagi Natalia adam hanyalah alat untuk mendapatkan Ivan, cinta matinya.

"ck..pastikan kau bersembunyi ditempat yang tak bisa dijangkau oleh penglihatanku LIA karna aku pastikan AKU akan menghancurkanmu, seperti kau menghancurkan keluargaku, perusahaanku dan tentunya emi ANAKKU yang kau peralat. CAMKAN itu! emmmm, dan oh yah berikan NATASYA secara baik - baik atau ...yeah you know lah, !" ucap Adam kemudian melepaskan cengkeraman tangannya dari lengan Lia dan membiarkan wanita itu pergi dengan mengendarai mobil mewahnya

dari kejauhan Adam terus mengamati mobil yang dikendarai Lia hingga lenyap di ujung persimpangan. Adam memejamkan matanya menahan rasa sakit hati karena cintanya yang terhianati, dan rindu kepada sang anak yang sampai  saat ini belum sempat Ia ketahui bagaimana wajah malaikatnya itu. Ia mendeh dan perlahan menatap butik yang tadi ditinggalkan okeh Lia. Tanpa sengaja tatapannya bertemu dengan tatapan wanita itu, wanita yang memberi rasa lain saat pertama mereka bertemu. SONYA.

ARTIWhere stories live. Discover now