Surat Pian untuk Pika - Indah Riyana

2K 47 0
                                    

Pekanbaru, 13 Desember 2007

Jangan lari biar dikejar, nanti kamu capek sendiri
Jangan menghilang biar dicari, nanti kamu tak bisa kembali
Jangan pergi untuk menghindar, nanti kamu kehilangan
Mulut bisa berbohong. Tetapi hati tidak
Tangan bisa menggenggam. Tetapi hati tidak
Kepala bisa berfikir. Tetapi hati tidak.
Terserah mau melakukan apa dan bagaimana
Tetapi hati tak bisa menggunakan logika,
Melainkan perasaan.

Tak perlu meminta, maka aku akan selalu ada disisimu. Tak perlu memohon, maka aku akan selalu melindungimu. Tak perlu menangis, sebisa mungkin aku akan membuatmu tersenyum.

Jangan tanyakan apa-apa tentang rasa.
Karena semua makhluk didunia ini juga tahu, kalau aku sukanya sama kamu.
Terserah mereka mau bilang apa, semesta ikut berkonspirasi untuk mempertemukan kita.
Jangan juga bayangkan hidupmu tanpa melihat senyumku, tawaku, serta candaku.
Karena aku sendiri pun tak bisa membayangkan, bila tidak melihat pesonamu.
Mungkin aku bisa mati.

Halo, halo. Jangan muntah. Karena semua yang aku katakan di sini benar adanya. Jika tidak percaya, boleh tanyakan pada hatiku. Tapi dia tidak bisa berbicara. Lagu bagaimana caranya? Gunakan perasaanmu.
Sejauh apapun kamu berlari nanti. Pergilah jauh-jauh. Tapi ingat, aku tidak akan mengejarmu. Capek. Lebih baik duduk santai sambil minum-minum es kelapa muda. Lalu menunggumu datang kembali, dan membuatmu sadar, bahwa tak ada tempat yang paling nyaman selain bersamaku.
Aku yakin, kelak engkau pasti mengerti. Bahwa berjuang demi orang terkasih, juga tak sebercanda itu.
From:
Beloved Pian

About youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang