(5)Dia Selalu Berbeda

181 5 0
                                    

Pagi² gue udah pegi sekolah gak biasanya, sekolah masih sepi aja "Eh neng" kejut pak budi, tukang bersih² lapangan

"eh pocong ngesot" ketus vania

"hahahah , ada² aja neng pocong ngesot" tawa pak budi

"lagian bapak ngejutin saya sih" jawab vania

"kan saya cuman negur neng" ketus pak budi

"iyalh pak, klo itu saya mau ke kelas ada yg harus saya kerjakan ni pak" bohong vania

'padahal sih gaada yang harus dikerjain' dalam hati vania sambil vania pergi kekelas, vania udah sampe kelas udah ada aja orang dikelas jam segini

"oh elo cepet bgt datang will?" tanya vania

"emg knpa?" tanya william

"gaada sih" jawab vania

"eh will gue boleh nanya gk?" lanjut vania

"apa?" jawab william

"lo beberapa hari dulu knpa gk sekolah?" selidik vania

"emng knpa?" jawab william

"gue nanya lo tu knpa nggak skolh kemarin kok malah lo nanya balik?!" ketus vania. william cuman diam, abaikan vania

"lo bikin mood gue ilang pagi ini" lanjut vania

"emng gue bikin lo kenpa sampe mood lo ilang?" tanya william

"ih! Lo bego bgt sih jadi org" kesal vania sambil menggerutu dijalan dan orang itu menabraknya dengan sengaja

"Eh lo kalo jalan liat² dong!!" teriak anggun kelas IX² dan kawan² segengnya, padahal kan dia yg bermake up dijalan gk liat² lagi jalan

"lo kali gk liat² jalannya?" ucap dingin dan datar vania

"eh lo nyolot ya!" jawab ika, dari tadi anggun liat vania dari atas kebawah

"ooh lo anak baru yg dari australia itu, yg anak² bicarain itu? Gk secantik yg gue kira!" ejek anggun

"iya palingan dia cewek murahan!!" ketus rain, sampe² anak satu angkatan sekolah itu menyaksikannya

"lo ya!!!" marah vania,

Plaak!! Tangan vania melayang ke pipi mulus rain

"lo ya berani²nya! ngajak berantem ya lo!!!?" teriak rain

"heeiii stop apa² an kalian ini pagi² udh berantem kalian ikut ibuk ke kepala sekolah" teriak buk fitri

'mati gue, gue yg nampar rain dulu bisa² masalah ini dibawak ke pengadilan' dalam hati vania

"liat aja lo gue gak bakalan biarin masalah ini, gue bakal bawak masalah ini ke pengadilan" ancam rain,

siapa yg gk kenal Rain? Papanya itu pengacara dan mamanya pemilik perusahaan besar, jadi gk ada yg berani melawan rain kalo gk mau berujung masuk penjara. Sampelah vania dgn rain keruang kepsek

"apa yg kalian lakukan pagi² ini dgn berkelahi?" tanya pak kepala sekolah

"Dia menampar saya duluan pak" ketus rain

"apakah benar itu vania?" tanya pak kepsek

"Iya pak tapi kn-" belum sempat vania melanjutkannya

Plaak ! Plaak !
2 kali pak kepsek menampar vania, vania memegang pipinya yg terasa sangat² sakit ditampar pak kepsek dan bibirnya juga berdarah, jika dibandingkan vania menampar rain ini jauh 8 kali lipat sakitnya

"kamu ya vania! Kamu itu anak baru pindahan, kamu sudah berkelakuan saja!!" marah besar pak kepsek

"tapikan pak-—" vania tidak dapat melanjutkan kata²nya karena dia sudah mengeluarkan butiran dipipi mulus vania, rain yg disampingnya tertawa puas melihat vania

"Pak saya gk bakal diam saya bakal bawak masalah ini ke pengadilan" ancam rain

"tapi kan rain—" belum selesai pak kepsek bicara

"saya gak mau tau pak!" Potong  rain , pak kepsek memperhatikan vania dan mengucapkan

"Nasib kamu ada di tangan dia vania lebih baik kamu minta maaf padanya, kalian boleh keluar!" tegas pak kepsek,

mereka berdua pun keluar "liat aja lo di pengadilan gue bkalan ngalahin lo!" ancam rain,

vania yg dari tadi memegang pipi vanya merah yg hampir membiru itu

"terserah lo" pasrah vania, langsung ninggalin rain

"vania vania vaniaaa" teriak serempak farah dan sifa , sedangkan vania hanya berlari sambil menangis mengabaikan sahabatnya itu , dan berita itu sudah terilis atau menyebar ke semua angkatan dan kknya dan fahri  yg baru mendengar itu langsung mencari adiknya

"gue tau lo pasti sedih banget , tapi lo dimana?!" sambil mencari vania , sedangkan william juga seperti itu mencari wanita itu

'tenang aja gue bakalan bantuin lo van' dalam hati william dan william melihat vania lewat dan menangis yg sangat meyakitkan bagi william dan william juga melihat pipinya yg cantik itu membiru

'ya tuhan apa yg dilakukan mereka dgn gadis ini' dalam hati william,

william sengaja membiarkan vania lewat seperti william tidak perduli dgn vania , tapi diam² dia mengikuti  vania pergi. Dan vania ke halaman belakang sekolah menangis sangat menyakitkan , siapapun mendengarnya pasti ingin menangis juga, william yg melihat vania merasa seperti hatinya teriris iris, william mendekat kearah vania

"lo ngapain kesini?" tanya vania, sambil menghapus air matanya

"gue lagi nyari sesuatu, lo ngpa nangis disini?" tanya william berusaha tidak khawatir

'yatuhan van muka lo sampe biru, dan bibir lo ya ampun siapa yg buat lo begini van bakal gue balas van, mata lo juga bengkak' dalam hati William

"gak kok cuman masuk debu aja tdi mata gue" vania berusaha tegar

"lo gk jago bohong van" jawab william sambil duduk disamping vania

"gk kok gue gk bohong" vania menghadap kearah lain hanya untuk menghapus air matanya supaya tk dilihat william

"lo gk bisa bohong anak² udah tau semua" ketus william

" lah lo udah tau ngapain juga lo nanya lagi?" vania tk dapat lagi membendung air mata nya dia langsung menoleh kearah lain menangis sampe bahunya bergetar

"udah tenang aja van gue ada disini" sambil william menyandarkan kepala vania ke dada bidang william

"ma..ma.k..sud lo?" tanya vania menangis dipelukan william

"gue bakal bantuin lo" jawab william

"bantuin?" tanya vania

"ya gue bkalan bantuin lo, gue tau pasti rain membawa masalah yg tdi ke pengadilan?" tanya william

"darimana lo tau?" tanya vania masih menangis

"gue udah tau gimana sikap rain guekan udah lama sekolah disini" vania hanya mengangguk yg masih dipelukan william

"Lo punya berapa kepribadian sih will gue bingung dgn sifat lo"
-vania

Hi readers apa kabarnya gimana ceritanya walaupun gaje , butuh comments dan votenya ya biar tambah semangat 💕💖💪

CINTA MONYET 💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang