CINTA MONYET 💕

(6)Malaikat Pelindung

Setelah vania puas menangis dipelukan william vania merasa sangat lega "will makasih ya lo udah nenangin gue tdi" senyum vania , bahkan vania senyumpun sangat menyakiti pipinya yg membiru itu

"iya sama² lo tenang aja ya gak usah dipikirin" sambil mencubit hidung vania

"awh! Sakit tau gak will sakitnya sampe keidung aku" vanya meringis kesakitan

"uh sakit ya yg mana sakitnya" senyum geli william

"iiiiiih william apa sih" sambil memanyunkan bibirnya

"ih tu bibir gak sakit ya?" tanya william

"bibir lo juga sampai berdarah?" sambil mengelap darah di bibir vania

"awh" sangking tk tahan pedihnya dia memegang tangan william erat

"cie yg megang tangan gue" goda william

"apaansih will" vania malu

"van kita kerumah sakit ya nanti pipi lo bengkak" khawatir william

"Jangan repot repot nanti dirumah aja aku yg bersihin sendiri" tolak vania

"tapi kan—"belum siapa william bicara

"wiilll gak papakok" potong ucapan william

"yaudah biar gue yang antar lo pulang" ajak william

"lo nggak bawa mobil kan?" tanya william

"gak gue gak dibolehin kk gue gara² gue sakit kemarin lgian mobil gue lagi di rumah kk fahri" manyun vania

"itukan demi kebaikan lo van , ngomong² knpa mobil lo dgn fahri?" ucapan terakhir fahri membuat William tak senang

"kemarin gue ada sakit kan terus pulang sekolah gue gaada temen Sahabat gue sibuk keknya, terus mobil gue tiba² mogok. terus gue ketemu kk fahri kebetulan mobil  gue mogok didepan rumah sepupu kk fahri yaudah gue ikut aja sama dia trus katanya dia nanti sore antar mobil gue" jelas vania

'kok gue jadi curhat deh, lo bodoh vania dia gak akan peduli sama lo' dalam hati Vania

"ogitu gini aja lo pulang sekolah dgn gue aja setiap hari kan kk lo belum tentu pulangnya sama kan?" prihatin william, dan takut juga gadisnya kenapa-napa

"jangan repot² will gue bisa kok pulang—" belum siap vania bicara

"Gak! Gue bkalan ngantar lo pulang sekolah titik gak pake koma ngerti Vaniaa?" ucap potong william

'ya ampun will ini pertama kali lo nyebut nama gue selembut itu'dalam hati vania

"van.. van ..vaniaa" membuyarkan lamunan vania

"apa will?" tanya vania

"pulang lagi ya kamu kan lagi sakit van" ucap lembut william

'what! Demi apa dia bilang kamu gak pake lo' lamun vanya (ih vania lebay bgt sih vania)

"van..vania tu kan kamu melamun lgi" ucap lembut william

"ah iya kita mau pulang ya?" ucap vania lembut juga

"yaudah yuk" kata william sambil membungkuk membelakangi vania

"lo mau ngapain will?" gugup vania

"Naik kamu mau aku gendong gak?" ucap lembut william

'ya ampun will ucapan lo itu lembut bgt' dalam hati vania

"hey hey?" william melambaikan tangan didepan muka vania membuyarkan lamunan vania

"yaudah gue mau kokk tapi kalo gue berat turunin aja ya" tawar vania

"gak akan gue turunin lo, ntar lo knpa napa cepat naik" suruh william

"iyaiya bawel bgt sih" sekrang vania sudah digendong William , dan vania dapat mencium aroma tubuh william

"knapa sih mereka liat kita begitu banget?" tanya vania

"gak usah dipeduliin" acuh william kepada semua anak angkatan itu

"dh sampe kamu gak berat kok, klo bisa setiap saat aku mau gendong kamu" ucap manis william, sambil masukin  vania ke mobilnya yg super mewah  itu

"vania" panggil william lembut

"masalah kamu biar aku yg nyelesain" ucap william

"tapi caranya gimana will?" jawab william

"tenang aja serahin aja ke aku masalahmu biar aku yg nyelesain, aku akan balas mereka dipengadilan, mereka yg berani sampe membuatmu begini" tegas william, vania hanya mengangguk pasrah,dan vania udah nyampe kerumah 

"yaudah ini rumah kamu ya?" tanya william

"iya will darimana tau" tanya heran vania(ih william penguntit, dari mana cobak tau?)

"sering liat kamu pulang lewat sini yaa aku pikir ini rumah kamu" ketawa geli william

"iyaiya deh kamu pulang lagi ya hatihati ya will" perhatian vania

"cie perhatian, iya aku pulang bye Van, eh iya nomor aku ada di heandphone kamu , cari aja yg nama william" senyum william, william pun pulang dgn salamat.