Misteri Rumahku

3

Hari ini aku duduk termenung di ayunan kesayangan aku,aku ditinggal oleh ayah ke Thailand,aku dapat informasi itu dari kak sasa dan mama kerja di perusahaan terkenal di kota ku

"Kenapa aku gak boleh sekolah lagi ya? Padahal kan tinggal 1 minggu lagi masuk sekolah" gumam aku

Tiba-tiba eyang datang membawa kue buatannya

"Caca? " sahut eyang

"Eyang " jawab aku sambil meluk

"Sendirian? " tanya eyang

Aku menganggukan kepala

Kemudian aku dan eyang pun masuk ke rumah,kami berdua duduk di sofa ruang tamu

"Eyang kenapa jarang kesini? " tanya aku

"Oh eyang gak sempat aja cu" jawab eyang

"Bentar ya,aku ngambil minum " kata aku

Eyang tersenyum

***
2 jam kemudian aku mulai melihat Sisil kembali, sesekali ia melambaikan tangannya,menandakan aku harus mengahampirinya di sumur tua pinggir rumah ku

"Lihat apa ca? " tanya eyang

"Sisil" jawab aku

"Sisil? " tanya eyang heran

"Iya,dia baik kok suka mengajak aku main bahkan pernah main ke halaman belakang deket rumah eyang" jawab aku

"Dia rumahnya dimana? " tanya eyang

"Kata nya dia tinggal dirumah ini sebelum aku tinggal,dia sudah tinggal dirumah ini" jawab aku

"Siapa dia? " gumam eyang pelan

"Dia sisil eyang " jawab aku

Eyang tersenyum

***

Siang hari eyang pulang dan akhirnya aku sendiri di rumah,aku bosan bahkan sisil tidak lagi datang menjumpai aku

Dan akhirnya aku tidur pukul 13:00 hingga terbangun pukul 15:00

"Huaaaaa nyenyak nya" gumam ku

Kemudian aku turun ke lantai 1 rumah ku dan aku mendengar suara memanggil ku untuk pergi ke ruangan bawah tanah

Caca..caca.. Sini nak.. Keruangan bawah tanah

Aku mulai ketakutan,aku sendirian iyaa sendirian
Kemudian suara itu terdengar lagi,lagi,dan lagi hingga akhirnya seorang perempuan separuh baya yang pernah aku lihat muncul kembali di hadapan ku,ia menatap tajam mata ku dan sesekali ia mengatakan bahwa kedua orang tua jahat kepadanya,didalam hatiku bertanya SIAPA DIA?

"Ka-kamu siapa? " tanya aku padanya

"Kemari ca,nyawa dibayar nyawa! " jawab dia sambil menarik tanganku

"Aaaaaa" aku menjerit dan berlari menuju kamar aku