Tasha
ini masih terlalu pagi untuk berlibur.tapi aku sudah duduk di samping vier yang tengah berkonsentrasi untuk mengemudi, membelah jalanan yang macet.
Aku masih tak tahu kemana vier membawaku pergi.setiap kali aku bertanya, dia bilang ini hanya sebuah kejutan.Dia menjamin kalau aku akan menyukainya.
aku langsung menegakkan punggungku ketika menyadari jalan yang tengah kami lalui."kita ke madura?"tanyaku, saat vier mengarahkan mobilnya ke jembatan suramadu.
"yaps."sahutnya.
"serius?" tanyaku, masih tak percaya.
"serius, aku udah siapin semuanya kok.Jadi kamu gk perlu khawatir...oke."
"tapi, perjalanan dari jakarta ke-madura kan jauh banget.kita nginep?"
vier menganguk.
aku menepuk keras keningku."apaaa!!!aku nggak ngomong sama kak diva kalau kita nginep.mana aku gk bawa apa-apa lagi."aku hanya membawa taskecil berisi ponsel,power bank, sisir, dan dompet.
"hmmm..biar nanti aku ngomong ke kak diva, kalau kita bakalan nginep."
"jangan! Ntar kak diva mikirnya kita nglakuin hal yang 'aneh-aneh' lagi. Nggak usah, deh."
"lha?terus?"
aku mengangkat bahu."kamu sih, pakai rahasia-rahasiaan segala.Mana nggak kasih tau kalau kita bakal nginep." gerutuku.
"yaudah.kita balik aja kalau gitu."balasnya dengan senyum menggoda.
"jangan!"kedua tanganku spontan memegang tangannya,mencegah memutar balik kemudi."aku sendiri aja yang telpon kak diva."
Lalu dengan cepat aku menelfon kak diva, memberitahunya bahwa aku malam ini tidak pulang.aku beralasan bila kinan memintaku menemaninya untuk mengunjungi neneknya di medan.
vier terkekeh bersama denganku saat aku selesai menelpon kak diva.
aku menjulurkan lidahku, seraya ibu jariku bergerak mencari nama-nama dalam kontakku untuk menemukan nama 'kinan'.setelah menemukannya, aku segera memencet tombol call.
tak butuh waktu lama kinan mengangkat telpon dariku.tanpa basa-basi aku mengatakan kebohonganku pada kinan.sudah bisa ditebak, bahwa kinan akan menceramahiku panjang lebar.
bla....bla...bla...
aku memutar mataku malas."kinan ...ki-"panggilku, berusaha menghentikan ocehannya.
"Dasar!"desisnya."kawin lari pake ngelibatin aku segala."
"kinan,pleasee..."
"iya.iya.Beres pokoknya."dia diam sejenak."Memangnya kamu sama vier mau kemana sih ?"
"Aku sendiri juga gak tahu.Katanya kejutan."
"jiah!awas, ntar pulang-pulang bunting lagi!"
"KINAN!!!"aku berteriak sejadi-jadinya.
Vier menoleh padaku."ckck.Ngomongin apa, sih ? sampai teriak teriak gitu?"Dan tanpa izin terlebih dahulu, vier menyambar ponsel di tanganku.Dia menekan tombol loadspeaker. Seketika suara kinan yang sedang tertawa diseberang sana menggema memenuhi ruangan mobil yang sempit.
"udah. Kamu konsen nyetir aja."aku berusaha merebut ponselku dari tangan vier, tetapi sia-sia dia tetap tidak memberikan ponselnya padaku.
"kinan!"vier memanggil nama kinan dengan intonasi tinggi."tolong bantuin tasha. Gitu aja. bye,"ketusnya. Kemudian vier memutuskan sambungan telpon dan menyodorkan kembali ponselku.
KAMU SEDANG MEMBACA
LONG DISTANCE RELATONSHIP
RomanceRINDU sebuah rasa yang tidak akan ada pintu keluar RINDU adalah kita yang terpaut doa dalam diam tanpa kata you will not believe how glad iam that ..i have meet you sebuah hubungan yang dijalani dengan jarak, dan kalian pasti pernah merasakannya ka...