NATASHA POV
aku mematut diriku didepan cermin,mengamti sosoku dalam balutan seragam putih abu abu-untuk terakhir kalinya.ini menyenangkan, sekaligus menydihkan.berat rasanya harus meninggalkan seragam yang selalu ku kenakan selama tiga tahun terakhir
suara klakson mobil menggugahku dalam lamunanku
"tasha! vier udah jemput kamu, tuh!".teriak kak diva
"iya denger kok kak !"sahutku
aku segera menyambar tas sekolahku yang isinya hanya power bank, satu buah binder, dompet, kemudian menylipkan ponsel kesaku depan kemeja.dengan terburu buru aku keluar kamar dan menuruni tangga
"aku berangkat dulu, kak."pamitku saat melewati ruang makan.kakakku diva dan kakakku iparku kevi sedang makan bersama.
"gak sarapan dulu?"tanya kak kevin
"nggak"jawabku singkat
aku berlari kecil depan setelah terlebih dahulu menyambar sepatu dari rak.vier sudah menantiku, dia bersandar pada bagian samping mobilnya dan seketika senyumnya mengembang saat melihatku.
"sorry.kelamaan nunggu, ya ?"tanyaku .sedikit terengah.
"udah biasa, kok.kamu kan emang lama!"balasnya
aku merengut
vier terkekeh lalu jemarinya bergerak cepat mencubit pipiku
"aw"pekikku spontan ."sakit, tau "
"berangkat yuk!"vier membukakan pintu mobilnya untukku.tangannya merangkulku, menuntunku masuk kedalam mobil.
tanpa berkata apa-apa aku masuk kedalam mobil, dengan wajah yang masih sama cemberut.Aku melempar tasku ke jok belakang dan menunduk mengganti sandal yang kukenakan dengan sepatu.
"kebiasaan!"vier mengomentariku ketika aku selesai mengenakan sepatu.dia telah duduk dibelakang kemudi.
aku menyipitkan mata dan menatap wajah tampannya yang sebentar lagi tak dapat kulihat setiap kali aku ingin melihatnya.senyum yang membentuk lesung pipit di wajah itu selalu menghiburku, tingkahnya yang sedikit jahil kadang membuatku kesal.namun disisi lain sikap vier yang dewasa membuatku merasa nyaman jika didekatnya.
"tasha!" vier melambaikan tangannya didepanku. "pagi-pagi udah ngelamun?"
aku menggelengkan kepala. Kedua mataku memanas
"kenapa?" desaknya
"gak apa-apa."
"kok, kamu hari ini aneh banget?"dia diam sejenak. "aku ada salah, ya?"
"nggak!"ujarku pelan."berangkat yuk, ntar kita telat lho ke uparaca pelepasan."
vier memajukan kepalanya dan mengecup sekilas bibirku."oke"
vier mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, menembus kemacetan kota jakarta.
tak banyak yang kami bicaran saat diperjalanan menuju kesekolah.entah apa yang membuat kami terjebak dalam atmosfer asing ini. tapi pagi ini mulut ku seakan kehabisan kata untuk berbicara.
saat kami sudah sampai disekolah suasana pun sudah ramai.ada yang duduk berkelompok dikelas, ada yang mengobrol didepan kelas seraya mengobrol dengan teman se-geng mereka, ada pula yang memilih nongkrong diparkiran atau taman sekolah.
ini adalah pemandangan menynangkan, juga mengharukan.karena setelah ini, mungkin mereka akan jarang bertemu satu sama lain.
vier merangkul pundakku saat berjalan menuju kekelas kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
LONG DISTANCE RELATONSHIP
RomanceRINDU sebuah rasa yang tidak akan ada pintu keluar RINDU adalah kita yang terpaut doa dalam diam tanpa kata you will not believe how glad iam that ..i have meet you sebuah hubungan yang dijalani dengan jarak, dan kalian pasti pernah merasakannya ka...