Plakkk !!
sebuah tamparan melayang telak ke sisi wajah seseorang dan meringis pelan.
"Dasar brengs*k !!. Gue benci sama lo !"
***
Di sisi lain seseorang mematung memandang adegan yang barusan di lihatnya, sorot matanya nya yang menyiratkan kekhawatiran dan juga kecemasan "pasti nangis lagi" gumamnya sambil menghela nafas pelan.
"Sampai kapan lo akan seperti itu? dasar cengeng !" ucapan seseorang yang mengejutkan seorang cewek yang duduk sendirian di taman belakang sekolah.
"Dana, ngapain lo di sini?" Ucapnya acuh sembari mengelap air matanya kasar dengan punggung tangan.
"Lagi nonton cewek nangis" jawabnya dengan cengiran lebar yang menampakkan gigi putihnya
"Heh, lo pikir gue tontonan gratis apa ? bentaknya dengan sorot mata tajam dan emosi yang sedari tadi di tahan.
"Udah dong marahnya, ntar tambah jelek loh. Gue lagi nggak ada permen buat ngebujuk lo biar nggak nangis lagi" sahutnya dengan gaya tengil dan juga alis yang di naik turunkan menggoda gadis di depannya.
"Pulang sekolah gue traktir mie ayam deket pengkolan deh, gimana ? biar lo nggak mewek lagi cuman gara-gara cowok yang nggak pantes buat di tangisin" tawarnya dengan tangan yang bersedekap di depan dada.
Mie ayam deket pengkolan kan mie ayam favorite gue, lumayanlah dapet traktiran gratis pikirnya dalam hati.
"Ok, gue tunggu lo di parkiran pulang sekolah nanti" jawabnya dengan semangat dan sekejap melupakan kejadian barusan.
"Giliran di traktir aja semangat, ya udah ntar tungguin gue di parkiran".
***
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN TO YOU
Teen FictionIni bukan cerita tentang Bad boy atau good boy yang bertemu cinta sejatinya bukan pula cerita tentang manisnya masa remaja. Ini cerita tentang seseorang, ya hanya seseorang yang berjuang demi hidupnya dan meraih cita-citanya
