Biarlah Ku Pergi

52 3 0
                                    

Kala periode masa itu
Kita sepasang atom yang mengikat
Larut menjelma senyawa helium yang kuat
Berdua menuturkan akad
Berdua...
Dan hanya berdua

Aku bagai bulan dan kau laksana bumi
Menemanimu berotasi 24 jam tiada henti
Walau jarak 384.400 km membatasi diri
Kekuatan gravitasi 1,622 m/s2 ku yang tak seberapa ini
Kan membawamu kembali
Padaku yang lelah menanti

Namun...
Semuanya hanyalah bayangan maya semata
Kau berpura miopi seketika
Sengaja memudar pandangan jauh di depan sana
Demi menerima pantulan cahaya yang baru saja ada
Dengan tega kau beralih mata
Hanya untuk membuatku buta!

Apalah ucapanmu dulu
Bahwa kita harus menyerupa angka satu
Tetap satu meski dipangkat beribu hati yang baru

Apalah gelombang longitudinal yang keluar dari pita suaramu dahulu kala
Saling menggema rasa di udara
Melantar resonansi dalam jiwa

Bersudut pandang konotasi
Biarlah bait hati ini pergi
Dengan segala diksi penuh arti
Melengkapi puisi yang sudi memahami
Bagaimana rasanya dimiliki






Vote klo kalian suka 👍

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hembusan Angin LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang