Dua-Hukuman

30.7K 584 12
                                    

Kalau tidak disiplin ya pasti nya dapet hukuman dong.. Kaya si Arla.

Arla menatap wajah pria tampan yang menepuk pundak-nya dengan mata berbinar-binar.

"Woi!" ucap pria itu dengan tatapan mesum.

"Eh, i-iya kak." ucap Arla kaget dan menjauh dari tubuh pria itu.

"Lo telat berapa menit, hem?" tanya-nya masih menatap Arla dengan tatapan mesum.

"Li-lima belas menit." ucap Arla gugup.

"Nah tuh tau, gue hukum yuk." ajak nya.  

"Hah?"

Tanpa basa-basi pria itu menggandeng tangan Arla yang kecil.

Mereka pun berada di tengah lapangan indoor SMA Margia.

"Okeyy, adik-adik kita kedatangan Anak yang telat nih." ucap pria itu.

"Huuuu...." ucap para calon siswa/i.

Arla hanya menundukkan kepalanya saja.

"Kenalin, gue Axel Oxvanus ketua osis di sini." ucapnya lantang.

"Aaaaaaaa, kak Axel ganteng banget!"

"Keren bangett!"

"Kakk aku mau jadi pacar kakak."

Begitulah ocehan para siswi-siswi.

"Jadi karena cewek ini telat, jadi harus kita..." ucapnya memberi sela.

"Hukummm!" ucap siswi-siswi histeris.

Arla mendesah.

"Gue kasih tiga pilihan." ucap ketos itu. "Yang pertama." ia mengusap bibir nya lembut.

Jangan bilang.., pikir Arla.

"Cium bibir gue."

"Ihh jijiquee!" teriak Arla.

"Yaudah yang kedua, push up di atas gue."

"Idih.. Masa pake rok disuruh push up? Big NO." bantah Arla.

"Yaudah goyang dribbel di tengah lapangan kalo gitu."

"Ihh gue tau gue tepos, tapi kagak usah gitu jugak napa!" bentak Arla, "lagian, hukuman kagak ada yang bener apa?" sambungnya.

"Udah cepet milih atau gue lempar lo ke sana." menunjuk gerombolan yang ada di pinggir lapangan, mereka sedang menatap Arla dengan tatapan nakal.

Shit!, umpat Arla dalam Hati. 

"Udah cepetan milih!" bentak ketos itu.

"Yaudah, gue milih.." ucap Arla memberi jeda.

"Milih apa?" tanya ketos itu.

"Milih.. Nomer... Satu." ucapnya pelan.

"Ngomong yang jelas!" bentaknya lagi.

"Nomer satu." ucapnya dengan suara bervolume sedang.

"Yang keras!"

"NOMER SATU! BUDEK YA LO?" bentak Arla kesal.

Axel menatap Arla dengan tatapan mesum.

Axel memajukan badannya.

Axel menatap mata Arla.

Kok gue pusing sih? mama! Perut Arla sakit! Pandangan gue mulai Kabur, Batin Arla.

Axel menjepit dagu Arla.

Axel mejamkan matanya memajukan wajahnya ke wajah cantik Arla.

Pandangan Arla kabur. 

Para calon siswi yang melihat kejadian itu menutup mata, menangis bahkan ada yang pingsan.

Dubrakk.

Arla..

Terjuntal kebelakang dan Axel..

Ada diatas Arla.

Oh tidak apakah mereka akan melakukan itu di sekolah?

Namun setelah di perhatikan..

Arla memejamkan matanya, dan wajah nya pucat.

Axel menggendong Arla dan berlari ke arah UKS.

Arla pingsan.

***

To be continued..

Intermezzo

Arla: hukuman dari Axel gitu bet coba.

Axel: tau tuh Author!

Author: heh laopo kon manggil2 Author hah? Cari masalah ma gue? Kalian tuh cuma tokoh, gue bikin kalian jadi jenglot baru tau rasa!

Axel&Arla: sorry Author:(

Author: gue maafin.

Yg di mulmed itu Arla Licianna.

My KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang