Empat-Possesive

29.8K 492 6
                                    

Hari ini hari kedua MPLS, untungnya Arla tidak telat.

Karena..

Papanya pulang dari Jepang.

Di sekolah.

"Arla? Lo sekolah disini?" pekikan dari seseorang yang tiba-tiba ada di sampingnya, ia adalah Abigail. 

"A-ABIGAILLL???" teriak Arla senang.

"Iya ini gue!"

"Abby! Gue kangen sama lo."

"Gue juga!!"

Mereka berpelukan sejenak.

"Gue kemaren kok kagak liat lo?" tanya Arla.

"Iya, kemaren gue sama Scarlett telat, dateng jam tujuh dua puluh." ujarnya.

"Lo gak di hukum?" tanya Arla.

"Enggak." balas Abigail santai.

"Eh anjirrr!" teriak Arla, "gak-gak gue kagak terima."

"Gak terima kenapa?" tanya Abigail bingung.

Tiba-tiba seseorang menggendong Arla ala bridal style.

"Axel! Turunin." ucap Arla berontak.

Axel yang usil itu menghempaskan Arla ke lantai.

Dan.. Mau tidak mau pantat Arla mencium Lantai.

"Sakit anjer!" teriak Arla.

"Eh maaf sayang.. Bukannya kamu yang minta turun." ucap Axel mengulurkan tangan kanan-nya.

"Ya gak gitu jugak lah." ketus Arla kesal setengah mati.

"Ya maaf."

"Serah lo!"

"Arla, dia siapa?" bisik Abigail.

"Orang gila." balas Arla berbisik.      

"Ekhem." dehem-an si Axel.

"Kenapa kemaren Abby sama scarlett yang dateng lima menit setelah aku dateng gak di hukum?" tanya Arla tidak terima.

"Karena kan aku nungguin kamu di uks." ucap Axel.

"Tetep aja aku gak te-"

Chuu~

Axel melumat bibir Arla kasar.

Arla yang kesal menendang 'itu'-nya Axel dan berlari.

"Arla tungguin akuu!" teriak Abigail.

"Anjir Otong gue sakit, awas aja tu cewek, untung pacar gue!" ucap Axel sendirian.

Siswa-siswi yang melihat Axel hanya menggelengkan kepala.

"Apa lo liat-liat? Gue colok tu mata baru tau!" ucap Axel.

Siswa-siswi pun kembali melalukan aktivitas mereka.

Arla Pov

Gue berlari menghindari Axel si Ketos gila itu. 

Tiba-tiba ada orang nabrak gue, buta kali ya dia?

Dubrakk.

"Awhh." ringis gue karena untuk kedua. kalinya ni pantat nyium lantai.

"Eh sorry." ucapnya mengulurkan tangannya.

"Ya."

"Siapa nama lo?" tanya nya.

"Arla Licianna, lo?"

"Kenneth."

Tiba-tiba Kenneth mengurung gue ke tembok dengan tangan nya.

Ia mengangkat kedua tangan gue ke dekat kepala gue.

Kalo gini sih kagak ada bedanya sama si ketos, bahkan lebih mesum!

Wajahnya mendekati wajahku.

Lalu ia melumat bibir gue kasar.

Dukk.

Axel?, ucap gue dalam hati. 

"Bangsat di cewek gue bego!" bentak Axel sambil membogem si Kenneth.

Axel menggandeng tangan gue.

Ia membawa gue ke gudang.

"Eh apaan sih? Minggir deh lo!"

Setelah Axel mengunci pintu mendorong gue sehingga gue terjatuh dan kepala gue terbentur tembok.

Ia menarik kaki gue dan alhasil gue tiduran di lantai yang berdebu itu.

Axel mencium bibir gue kasar, aelah.. Barusan aja gue di cium sama  Kenneth. 

Ciuman itu turun ke leher mulus gue.

Lalu Axel memberi tanda kepemilikan disana.

"Lepas!" berontak gue.

"Sssttt." Axel menaruh telunjuknya di bibir gue.

Axel mengelus paha putih gue dan mencium bibir gue lagi.

"Ini hukuman buat kamu kalo kamu sama cowok lain, aku gak bakal berbuat lebih asal kamu nurut sama aku." ucap Axel.

Gue takutt.. Gue nangis sambil menganggukkan kepala.

"Good Girl." ucapnya lalu mengecup kening, pipi, hidung dan bibir.

Dasar! Possesive!, Batin Arla kesal.

***

To be continued...

Yang di mulmed itu Axel Oxvanus...

My KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang