Part 02 (Early)

17 4 0
                                    


"Akhirnya ketemu"

Tok...tok...

"Silyehamnida" ucap marsha

"Silahkan masuk"

Ceklek..

"Any--" ucapan marsha terpotong saat melihat seorang yang kini duduk di kursi kepala sekolah.

"Halmeoni, kenapa ada disini ini kan ruang kepala sekolah" ucap marsha saat mengetahui itu adalah neneknya lee myeon.

"Marsha, silaahkan duduk akan halmeoni ceritakan padamu"

Marsha berjalan dan segera duduk di depan neneknya yang hanya berbataskan meja saja.

"Wae"

"Kamu pasti sedang mencari ruang kepala sekolah bukan"

"Ne"

"Dan sekarang kamu menemukannya, ini kelasmu dan ini kunci loker"

Marsha kini tengah memperhatikan kertas bertuliskan 98(A).

"Lalu mengapa halmeoni ada disini" tanya marsha masih bingung.

"Kamu tahu bukan kalau halmeoni memiliki 5 cabang perusahaan besar di seoul"

"Nde"

"Jeguk ini salah satu perusahan besar milik halmeoni, jadi kau lee marsha adalah cucu dari sang kepala sekolah, kau mengerti" ucap lee myeon.

Sejenak marsha berpikir dan kembali menatap neneknya.

"Maka dari itu eomma memasukanku disini, pantas saja" ucap marsha.

Lee myeon hanya mengangguk.

"Lalu bagaimana aku mencari kelasku, bahkan aku masih baru disini"

"Kau tenang saja, chakaman"

Myeon mengambil telefon dan menelfon seseorang.

"Kau akan diantar mrs. Suzy, tolong bersikap ramah padanya ne, jangan seperti hanbin. Kau mengerti"

Marsha hanya mengangguk lemas dan terus memperhatikan kunci loker serta kertas miliknya.

Tok..tok.

"Masuk"

Ceklek..

"Kajja marsha mrs. Suzy sudah menunggu"

Marsha berjalan lemas ke arah pintu dan membukanya secara perlahan.


Di sisi lain sekumpulan siswi jeguk kini telah mengerumuni sekumpulan prince jeguk.

Termasuk salah satu diantaranya adalah lee hanbin.

Mereka tengah menyaksikan perkelahian antara hanbin dan jisung di depan loker.

"Dasar jalang, gara-gara perbuatannya hanbin dan jisung ribut hanya karenannya tcih" ucap seorang namja.

Yeoja yang tengah berdiri disebelah namja itu menengok ke arahnya dengan tatapan membunuh.

"Kenapa kau ingin protes..ini semua karena kau bukan"

"Diam saja kau jika tak tahu apa-apa" yeoja tadi akhirnya segera pergi dari kerumunan siswa/siswi tsb.

Kini pipi kiri hanbin mengeluarkan cairan merah kental akibat temparan jisung, itu semakin membuat hanbin naik pitam.
Akhirnya dengan keberanian hanbin balas memukul jisung dibagian perut sehingga jisung terlempar ke arah loker.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang