Part 2

2.8K 398 36
                                    

Inikah saatnya membalik halaman dan menutup buku?
Meskipun belum sampai di bab terakhir?
Bahkan tanda-tandamu tak juga bisa Kubaca
Meskipun sekedar satu kata pun, tak ada.




Kyungsoo POV



Aku melihat sosok Namja tampan dengan senyum khasnya sedang bersandar dimobilnya, tapi senyumnya tak mampu mengurangi rasa kecewaku karena kejadian malam itu, aku berjalan mendekatinya.

"Selamat pagi Babe "ucapnya tanpa rasa bersalah.

"Selamat pagi Kai" balasku tersenyum paksa.

Aku masih mengingat kejadian semalam kejadian dimana dia berciuman dengan Yeoja lain dan Kejadian dimana dia membohongiku ketika aku memintanya untuk menemaniku.

Jika ditanya apa aku tidak cemburu?

Dan kenapa aku tidak memarahinya dan memutuskannya?

Apa aku terlalu bodoh untuk menerima semua perlakuan buruknya???

Oh tentu saja tidak,, aku menunggu saat yang tepat untuk melakukan semua itu. Dan sekarang aku hanya akan mengikuti semua permainannya.

"Silahkan masuk Babe" kemudian Kai membukakan pintu penumpang untukku dan aku memasuki mobilnya dan menatap pemilik mobil itu yang tersenyum senang.

Tak butuh waktu lama untuk aku berada didalam mobilnya, karna Kami sudah berada di parkiran.
Aku keluar begitu Kai membukakan pintu lalu ia menggandengku dan tersenyum manis yang malah membuatku kesal dan aku benci melihat senyumannya itu.

Dulu aku pernah menyukai senyumnya bahkan sangat mengagumi setiap senyum yang Kai berikan untukku, tapi sekarang rasanya aku begitu membenci setiap perlakuan dari Kai.

"Apakah semua laki laki sebrengsek ini, menutupi kebohongannya dengan senyum manisnya ?" batinku kesal.

"Apa kau semalam tidak keluar?" Tanyaku memecahkan suasana, dapat kurasakan genggaman tangannya yang menegang.

"Ohh itu aku dirumah Babe, iya aku dirumah" ucapnya lagi seolah meyakinkanku.

"Hahaha kenapa kau tegang begitu Kai-ah" ucapku.

"Tidak aku tidak tegang itu hanya perasaanmu Babe, sekarang masuklah ke kelas aku akan masuk kekelasku" Kai melepaskan genggaman tangannya dari tanganku, matanya menatapku begitu dalam dan tak lama bibirnya menempel di keningku.

Kemudian aku melangkah mundur dan berjalan masuk ke kelasku membiarkan Kai yang masih mematung melihat tingkahku. Biasanya ketika dia mencium keningku, aku akan memeluknya tapi itu tidak lagi dan tak akan pernah.





Kai POV

"Apa yang terjadi dengan Kyungie kenapa dia tiba tiba berubah apa karena kemarin malam dia bertemu dengan calon Appanya, atau dia melihatku yang sedang berciuman dengan Luhan?" pikirku bingung lalu berjalan melewati koridor sekolah menuju kelasku yang tak jauh dari Kelas Kyungie.

"Ah aku merindukan si rusa, seminggu lagi adalah waktu yang lama untuk bertemu kembali dengannya".

Yah dia adalah pacarku lebih tepatnya selingkuhanku. Aku dan Luhan berteman sejak kecil, Luhan adalah cinta pertamaku, tapi karena ada masalah di perusahaan Appanya, dan itu mengharuskan mereka sekeluarga untuk pindah. Karena Appanya tak mungkin meninggalkan Luhan dan Hyungnya sendiri di Korea, karena Eomma mereka telah meninggal setelah melahirkan Luhan.

Enam Bulan lalu Luhan kembali ke Korea untuk Berlibur. Luhan menghubungiku, saat itu aku benar benar terkejut dan juga bahagia. Bagaimana tidak, cinta pertamaku kembali hadir dan aku begitu merindukannya.

Setelah Luhan kembali ke Korea, Kami jadi sering menghabiskan waktu bersama, dan perasaan itu kembali hadir. Dan akhirnya aku dengan bodohnya menyatakan perasaanku padanya, Luhan menerimanya dan sekarang kami sudah berpacaran selama lima bulan.

Dan selama itu Aku terus membohongi Kyungie dan mencari alasan untuk menghindarinya agar aku bisa bersama Luhan, seperti kemarin malam.

Sebenarnya Kyungie memintaku untuk menemaninya bertemu dengan calon Appanya. Tapi aku menolak dengan alasan aku lelah dan dia percaya, Kyungieku yang lugu.

Jika ditanya apa aku mencintai Kyungie?

Iya aku mencintainya tapi aku juga mencintai Luhan aku tak bisa memilih salah satu dari mereka.

Apa aku jahat ????

Yah katakan lah aku jahat karena mempermainkan perasaan dua yeoja yang begitu baik dan cantik, tapi egoku memaksa untuk melakukan itu.

"Hai Babe apa kau lelah? Kau mau pulang atau mau jalan jalan dulu?" tanyaku, Sekarang kami berada di mobil aku melihat kekasihku masih sibuk dengan ponselnya dan tak menghiraukan pertanyaan ku dan itu membuat ku kesal dan merampas ponselnya untuk melihat apa yang sedang dia lakukan.

Albino oppa.

Siapa dia? Aku membaca semua Chatnya yang terkesan sangat akrab bahkan bisa kubilang Kyungie tak pernah mengirimiku chat seperti ini, Bahkan perhatiannya kepada Namja ini menurutku sangat berlebihan.

Entah kenapa ini semua membuatku kesal lalu menggenggam ponselnya dengan sangat erat, sementara Kyungie hanya tersenyum melihatku tanpa ada rasa bersalah.

"Brengsek, apa dia selingkuh?" batinku kesal.

"Siapa dia?".

"Dia??? maksudmu?" Tanyanya sambil mengedipkan matanya polos.

"Siapa namja Albino itu?" tanyaku menggeram.

"Oh itu Oppaku" jawabnya seraya tersenyum.

"Brengsek, bukankah dia tidak mempunyai Oppa" batinku kesal.

"Apa ada masalah Kai?" tanyanya lagi.

"Apa dia selingkuhanmu !!!" tanyaku akhirnya dengan sedikit berteriak tanpa membalas pertanyaannya.

"Hahahahha selingkuh? Apakah aku bisa selingkuh, jika aku menyayangimu lebih dari diriku sendiri? Apakah aku bisa selingkuh bahkan untuk membohongimu saja aku tak berani Kai? Apakah aku bisa selingkuh dan berbahagia di atas penderitaan orang yang mencintaiku Kai? Apakah aku sejahat itu?" ucapnya seraya tersenyum sendu.

Kata katanya mampu menohok hatiku, aku merasa kata kata itu seperti sebuah sindiran. Tapi aku tau Kyungie ku tak akan mampu untuk berbuat jahat apalagi untuk menyindirku dan kenapa dengan bodohnya aku berpikir dia selingkuh, apa aku takut mendapat karma karena semua yang aku lakukan sehingga aku berpikir dia juga begitu.

"Mianhe Babe, aku tak bermaksud menuduhmu" ucapku lalu menarik Kyungie kedalam pelukanku. Kekasih mungilku ini menangis??? Aku merenggakan pelukanku dan melihat mata bulatnya yang berair.

Jantungku seolah berhenti karna melihat Kyungie menangis, dan itu karnaku.

"Maaf Babe" aku melepaskan pelukanku dan mengusap air matanya. Aku menyesal telah menuduhnya, menuduh orang yang aku cintai, bahkan aku juga menyakitinya.

"Gwenchana Kai, aku ingin pulang" ucapnya tanpa melihat kearahku, aku tau mungkin dia kecewa denganku. Tanpa banyak pertanyaan akupun melajukan mobilku menuju rumahnya.

"Mianhe Babe" batinku sendu.












Tbc..
Please vomment and gomawo
Saranghae
Pearl

Somewhere in Manhattan (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang