Prolog

1K 21 5
                                    

"Apa yang kau harapkan dari aku? Jika kau menginginkan popularitas, maka kau sudah mendapatkannya. Kau adalah hot issue sekolah sekarang.

Kekayaan? Aku yakin kau dilahirkan dari keluarga berada karena kau bukan anak beasiswa dan tidak mengambil jalur prestasi untuk masuk ke sekolah elit ini.

Memangnya apa lagi yang kau harapkan dariku? Bukankah kau mendengar apa yang mereka katakan? Aku tau kau tak tuli.

Maka sekali lagi kuucapkan.

Semua ini hanyalah kesalahan yang kita anggap indah."



"Hei, ingatlah hal ini dan jangan menyangkalnya.

Saat kau lelah menjadi sang pemain utama, saat kau sudah muak dan ingin pergi, datanglah kemari, ke tempatku.

Aku akan dengan senang hati memainkan peran mu, menggantikan mu, memakai topengmu dan menjadi dirimu di depan semua orang.

Tetapi, setelah aku melakukannya, berbahagialah"





"Aku sadar, kesalahan ini bukan karena kita berbeda tetapi justru karena kita sama."
.
.
.

Entahlah, apa ini sebuah kutukan, karma, atau malah anugerah?

Penyesalanku setelah memutuskan untuk masuk ke dalam sebuah permainan. Bukan menjadi pemain, namun menjadi pihak yang dipermainkan.

Takdir yang mempertemukan kita,

Takdir yang membuat rasa ini tumbuh,

Takdir jugalah yang nanti akan memberitahu, bagaimana akhirnya hubungan ini kandas.




The Story

The StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang