Disini aku berada dalam kesendirian, terpaku menatap langit, menantikan dia kembali. Aku tak pernah memikirkan jika hal ini terjadi pada kami. Ya cinta.. Kata yang sulit dibayangkan terjadi pada kami berdua. Entah kapan rasa itu mengalir dalam aliran darah ini, berpadu dalam detakan jantung ini, dan mengalun dalam setiap memori ini.. Yang kutau aku telah jatuh cinta padanya..
Flashback 4 tahun yang lalu..
"Mama.. A.. Ku.. Menang" Aku mengucapkannya sambil menangis tersedu - sedu bukan karena sedih melainkan bahagia. Mimpi yang membuat aku sulit untuk tidur, mimpi yang selalu membuatku terjaga dalam doaku, mimpi yang membuatku selalu berkemelut dalam pikiranku.
"Selamat nak.. Cita -cita yang kamu impikan terwujud. " Mama mengusap lembut rambutku. Dan tanpa disadari mata ini tertuju pada sorot mata yang sayup, yang selalu mengantarku tiap pagi, yang selalu berkata "Tuhan memberkatimu" di setiap pekerjaan besarku. Ya ayahku.. Dialah orang paling super didalam hidupku. Tidak ada keluh kesah dalam hidupnya yang ada usaha dan niat. Aku belajar darinya.
Meskipun tak ada kata yang diucapkannya namun senyumnya dan air matanya mengatakan bahwa ia sangat bangga. Hingga kata ini tak sanggup. Untuk berkurung diri lagi. "Pa anakmu menang di UGM". "Iya nak bapak bangga sama kamu". Tangan kasarnya memegang diriku sangat lembut.
"Udah-udah kok jadi acara nangis-nangisan gini sih? Kan kakak kan menang seharusnya senang-senang? Makan-makan kek.. Paling tidak jalan-jalanlah." Adikku mengerucut bibirnya.
"iya-iya kita makan-makan. Besok mama masak ayam." "yahh.. Masa masak sihhh??? Kenapa gak makan diluar aja mah?? Kan gak repot." Adikku memberikan ide yang dikiranya cemerlang. "Kita harus hemat linn.. Soalnya kan kakak mau pergi ke yogya jadi banyak pengeluaran." "yah.. Gak jadi dong makan-makannya." "Loh itu kan makan juga lina? Memangnya ayamnya kamu tortorin apa??" Kataku tertawa.. "Ah sudahlah.. " Katanya menyerah.***
Waktu tak pernah mengucapkan salam untuk berlalu ataupun pergi yang dia tau setiap kedatangannya akan ada orang yang menangis atau bahagia untuk menyambut dirinya. Dan disini aku merupakan salah seorng yang menanti datangnya engkau mentari. "Selamat Pagi." Aku berteriak berlari keluar kamar menuju ruang makan.
"Selamat pagi ma, pa, lin.. " aku langsung duduk ketempatku biasanya duduk di saat makan. "Papa mau cerita sama Grace." "Apa pa?? " Tanyaku antusias karna sepertinya itu hal penting untuk keberangkatanku besok. "kamu kan tau papa penghasilannya kurang, sedangkan banyak pengeluaran untuk kamu kuliah disana untuk buku, uang kuliah, dll. Jadi bapak sama mama udah putuskan kamu tinggal sama bou Ana di yogya. Lagian rumahnya gak jauh dari kampus kamu. Dan beliau bisa menjaga kamu. Sehingga kami tidak sangat khawatir mengenai keadaanmu. "Ya gak papa kok pak.. " Itu bukan masalah
Namaku adalah Gracia Eunice, seorang yang memiliki mimpi untuk menjadi seorang dokter dan bermimpi dapat berkeliling dunia. Kami lahir dari keluarga yang hidup pas -pasan, tapi aku bersyukur, karna keluarga kami selalu kompak dan harmonis. Aku memiliki seorang adik bernama Linteria Christy, dipanggil Lina, humoris tapi terkadang menjengkelkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A.N.G.I.N
RomanceAngin.. Angin yang tak pernah lelah memberikan kesejukan meskipun dilupakan.. Angin yang menerbangkan daun ke tempat yang diinginkan.. Angin yang mengeringkan luka yang sangat perih.. Tak pernah disadari aku kehilangan anginku karna keangkuhanku...