little secret

985 36 9
                                    

" ya sudah akhiri saja kalau begitu " ucapnya pelan.  Meskipun pelan tapi dapat membuat sosok gadis bersurai merah muda itu menghentikan langkahnya. Dan menengok ke belakang. Memandang seorang laki-laki yang selama ini di kasihinya.

" kenapa tidak dari tadi kau ucapkan? Aku sudah lama menunggu. Kau masih sama seperti dulu selalu bersifat egois dan childish. Baiklah kita akhiri saja "
Gadis itu kembali melanjutkan langkahnya. Dan sebelum keluar dari kelas yang masih kosong suaranya terdengar bergetar.
" terima kasih atas semuanya uchiha "
Setelah mengucapkan seperti itu sakura pergi dari kelas yang terlihat sepi.

Laki-laki yang bernama uchiha sasuke masih berdiri di tempat yang sama tempat dimana dirinya di tinggalkan oniks nya masih menatap sayu ke tempat di mana sakura menghilang.

" kuso " decihnya kesal.

6 tahun kemudian......

  Uchiha Sasuke direktur utama perusahaan property di konoha sedang serius menyaksikan salah satu rekan bisnisnya yang kini sedang persentasi untuk kerja sama proyek bulan depan.

   Di tengah rapat ponselnya bergetar pelan sasuke meliriknya tertera nama hyuga hinata, seorang keturunan hyuga yang sudah 2 tahun menjadi kekasihnya dan tinggal menghitung hari untuk acara pertunangan mereka. Sasuke mengabaikan panggilan di ponselnya. Lagi pula sebentar lagi rapat akan selesai terlihat sangat tidak profesional apabila menerima panggilan pribadi di tengah-tengah acara rapat penting ini.

  30 menit berlalu akhirnya rapat penting itu selesai dan akan di lanjutkan minggu depan.

" senang dapat bekerja sama dengan anda Tn Uchiha. " kata laki-laki bersurai merah itu sembari menjabat tangan Uchiha Sasuke.
Sasuke balas menjabat tangan rekan bisnisnya.
" saya juga senang dapat bekerja sama dengan anda Tn Sabaku. Dan panggil saja saya sasuke lagi pula kita seumuran "
Sabaku gaara tersenyum.
" baiklah sasuke dan kau bisa memanggilku gaara "
" sampai jumpa di rapat minggu depan " setelah berkata seperti itu sabaku gaara keluar dari ruangan.

  Di ruangan nya sasuke uchiha meraih ponselnya menghubungi balik tunangannya. Tak perlu menunggu lama hyuga hinata mengangkat telfonnya.
" sasuke-kun kau kemana saja? Kamu ingat kan hari ini kita harus ke toko perhiasan untuk melihat cincin pertunangan kita "
" hn, 30 menit lagi aku sampai "
" baiklah sasuke-kun aku menunggumu " sasuke hanya mengangguk lalu mematikan telfonnya. Jauh disana hinata hanya mendengus melihat perlakuan tunangannya pada dirinya.
" khas uchiha sekali " gumamnya pelan.

  Angin malam ini berhembus cepat, dinginnya menusuk sampai ke tulang tapi semua itu tidak di rasakan oleh seorang gadis bermanik emerald yang kini sedang berdiri di balkon apartemen menikmati pemandangan malam kota konoha,  dimana banyak sekali gedung-gedung pencakar langit lampu yang berwarna-warni menghiasi sudut kota.
Tangan kanannya memegang sebuah mug sesekali bibir merah muda nya menyesap coklat panas yang ada di mug tersebut.

  Di tengah menikmati cokelat panas dengan disuguhi pemandangan yang indah tiba-tiba saja sakura merasakan seseorang memeluknya dari belakang.

" miss you " bisik sakura.
" miss you too,  kenapa kamu berada disini malam-malam? Disini dingin dan kau bisa sakit " sakura hanya menggeleng lalu tersenyum dan kembali menyesap cokelat panasnya.
" aku baik-baik saja sayang "
" apa kau tidak jet lag? Lebih baik kamu istirahat ok " sakura yang tadi membelakangi pria tersebut kini berbalik dan mencium sekilas bibir sang pria.
" ternyata kamu semakin cerewet setelah pindah ke konoha " kata sakura sambil beranjak masuk ke dalam apartemen.
" hey " pria itu berteriak kaget mengingat gadisnya mencuri ciumannya.
Sakura menaru mug di atas cucian piring dan beranjak menuju sofa berniat untuk menyalakan televisi, tapi gerakannya terhenti saat ada seseorang yang menarik sebelah tangannya dan membuat sakura berada di dalam pelukan seseorang tersebut.
" bukan begitu caranya berciuman saku " kata pria itu sambil menyeringai. Sakura hanya berdecih pelan.
" memangnya siapa yang berniat mencium anda tuan? Saya hanya merasa terganggu dengan suara berisik anda "
Pria itu menganggukkan kepalanya.
" jadi kau akan mencium semua orang yang menurutmu berisik? " tanyanya halus tapi tidak dengan sorot matanya yang tajam.
Sakura hanya tertawa lalu menjawab.
" maybe di AS ciuman singkat seperti itu sudah biasa bagi lawan jenis walaupun mereka hanya sekedar teman " pria itu menggeram dan semakin merapatkan pelukannya terhadap sakura.
" kau taukan haruno aku tidak suka berbagi " suaranya tegas. Dan lagi-lagi sakura hanya tertawa dan balas memeluk pria tersebut sebelah tangannya menepuk-nepuk pelan punggung pria tersebut.
" just kidding sayang,  kenapa kau emosian sekali sih. Aku memang milikmu"
" aku tidak akan tenang sebelum kita meresmikan hubungan kita ini di pelamiman "
Sakura sedikit merenggangkan pelukannya dan menatap pria itu senyum jahil terbit di bibirnya.
" kalau begitu ayo sekarang kita ke gereja dan meresmikan hubungan kita " ajak sakura matanya bersinar geli.
" aku bisa saja mengiyakan candaanmu itu saku " dan sakura Terkekeh.
" aku tidak meragukan itu, tapi kita sudah pernah membahas hal ini bukan?  Tahun depan, aku sudah berjanji padamu tahun depan aku akan mengiyakan ajakan pernikahan itu " pria itu mengangguk.
" I know, aku hanya bercanda "
Sakura berdecak.
" wajah datarmu takkan bisa menampilkan raut bercanda "
" terserah, aku disini ingin menuntut balas atas pencurian ciuman tadi "
" tapi kau senang bukan?  "
" siapa yang bilang aku tidak senang?  Aku hanya ingin memberi tahumu cara ciuman yang benar " sakura belum sempat membalas kalimat itu tapi bibirnya sudah tertawan oleh bibir sang pria.

Sakura melangkahkan kakinya dengan anggun menuju ke lantai paling atas yang berada di gedung bertingkat. Sebelah tangannya menggenggam ponsel yang kini tertempel di telinganya.
" kenapa tidak di angkat? Kan dia yang memaksaku datang ke kantornya untuk makan siang " ucap sakura pelan
Sakura masuk ke dalam lift yang baru terbuka yang akan membawa dirinya ke ruangan sang kekasih.
Setelah sampai di lantai teratas gedung lift terbuka dan langsung memberikan pandangan sebuah ruangan yang sangat luas di mana di ujung ada sebuah pintu besar yang tertulis nama sang kekasih di sebelah ruangan itu terdapat meja asisten pribadi kekasihnya dan di slah satu sudut ruangan yang besar ini terdapat beberapa sofa yang khusus di peruntukkan tamu yang ingin menemui kekasihnya.  Sakura melangkah santai menuju ke ruangan kekasihnya. Asisten pribadi kekasih sakura berdiri mengangguk hormat saat tahu bahwa sakura datang berkunjung.
" selama siang nona sakura " sapanya formal. 
" selamat siang kimi lama tidak berjumpa. Apa kabarmu? " kimimaru menggangguk dan menjawab pertanyaan sakura.
" kabar baik nona,  apa nona ingin bertemu tuan? " sakura melirik ke ruangan kekasihnya.
" kalau aku berkata kesini hanya untuk bertemu denganmu apa kamu percaya kimi? " kimimaru tergelak yeah sepertinya dia merindukan gadis bersurai merah muda ini seorang gadis ramah dan menurutnya konyol yang betah berpacaran dengan tuannya dan bahkan berencana melangkah ke jenjang pernikahan.
" baiklah sakura aku tidak akan pernah percaya ucapanmu. Dan aku masih sayang nyawaku tidak ingin bermain-main dengan kesayangan bos "
Sakura hanya tersenyum menanggapi ucapan kimimaru.
" bos mu memaksaku untuk makan siang bersama tapi dia tidak bisa di hubungi,  apa dia berada di dalam kimi? "
Kimimaru mengangguk
" tuan ada di dalam saku,  tapi ada satu tamu tuan yang belum pulang setelah rapat tadi " sakura mengangguk.
" baiklah aku langsung masuk saja lagi pula ini sudah masuk jam makan siang " setelah berkata seperti itu sakura melangkahkan kakinya menuju ruangan kekasihnya dan membuka pintu ruangan tanpa dia tahu siapa tamu kekasihnya.

" sayang ini sudah jam makan siang dan kamu tidak bisa di hubungi " kata sakura setelah masuk. Dan 2 orang pria yang tadinya seperti berbicara sesuatu yang penting menoleh ke arah pintu. Sama-sama merasa terkejut tapi dengan respin berbeda pria bersurai merah itu tersenyum menyambut kekasihnya.
" jadi dia kekasihmu gaara? " tanya pria bersurai raven itu. Gaara tersenyum dan mengangguk bangga.
" benar sasuke kenalkan haruno sakura calon tunanganku " gaara berdiri melangkahkan kakinya menuju sakura memberikan sebuah pelukan singkat dan mengecup kedua pipi sakura.
Sakura yang merasa tak asing dengan suara yang tadi bertanya pada kekasihnya pun melirik ke arah pria berambut raven itu. Sakura tidak akan lupa pria bermata onix itu seorang pria teristimewa di masa lalunya.
Gaara menggandeng sakura dan membawanya kehadapan sasuke. Uchiha Sasuke mengulurkan tangannya.
" lama tidak bertemu haruno apa kabarmu? " sakura hanya tersenyum singkat dan membalas uluran tangan sasuke.
" kabar baik uchiha " sakura melepaskan genggaman sasuke yang begitu erat.
Gaara memandang bingung ke arah sakura dan sasuke.
" kalian berdua saling mengenal? " sakura dan sasuke mengangguk bersamaan.
" uchiha sasuke teman ku saat masih senior high school " gaara mengangguk memgerti.
" kebetulan sekali luangkan waktu mu minggu depan sayang sasuke mengundang kita ke acara pertunangannya " sakura menatap sasuke yang sedari menatapnya.
" kau mau bertunangan uchiha? " uchiha sasuke hanya mengangguk dan menatap ke arah sakura ada sorot rindu di kedua mata onix itu. Sakura menyadarinya tapi mengabaikan karena saat ini jantungnya pun berdebar tak karuan kebiasaan yang tidak familiar di mana jantungnya akan berdetak lebih cepat bila berada di dekat seorang uchiha sasuke.
" kita jadi makan siang? " tanya sakura setelah memalingkan wajahnya dari sasuke.
" tentu "
" buang saja ponsel mu jika tidak bisa dihubungi " ucap sakura sebal. Gaara hanya tergelak dan memeluk sakura dengan sebelah tangannya.
" mungkin ponsel ku dalam mode silent sayang baiklah kita pergi makan siang kau ingin bergabung sasuke? "
" boleh "
Gaara tersenyum sakura menatap sasuke sekilas.
" baiklah aku ke kamar kecil dulu " gaara menghilang di ujung ruangan.
Sasuke berjalan mendekat ke arah sakura
" tidak merindukan ku?  Apa kabar mu saku? " sakura menatap sasuke yang kini berada tepat di depannya tak bergerak sedikitpun walau sakura tau sasuke sedang menipiskan jarak di antara mereka. Parfum sasuke masih sama walau sudah bertahun-tahun berlalu.
" kabar baik. Yeah aku sedikit merindukanmu. Masih seegois dulu uchiha?  Kuharap sudah berubah "
Sakura menatap sasuke tepat dikedua onix nya yang kini seakan membakar sakura.
" bagaimana denganmu? " dan tanpa sakura sadari sasuke mencuri ciuman di bibirnya cepat.
" aku merindukanmu " bisik sasuke di telinganya.
Sakura mengerjap sebentar dan kini menatap sasuke. Sosok itu masih sama kecupan itu pun masih sama hangat nya seperti tahun-tahun lalu.
Sakura hanya tersenyum dan membalas sasuke dengan sebuah kecupan singkat di bibir.
" bagaiamana jika wanita mu tahu uchiha? "
Sasuke menyeringai senang.
" this is little secret chery " sakura tersenyum senang dan membalas genggaman tangan sasuke yang kini berada di tangannya.
.
.
.

Happy reading

little secretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang