Chapter 1

72 13 10
                                    

Nadin tengah berjalan menyusuri trotoar. Langit mendung seakan menandakan suasana hatinya saat ini.

Langkah kakinya makin lama makin dipercepat. Dua tangan miliknya bergantian menghapus air mata yang terus mengalir di pipi.

Kejadian beberapa menit yang lalu mampu membuat hatinya terluka. Kejadian yang masih sangat jelas terekam dibenaknya.

Langkahnya terhenti ketika tangan seseorang menepuk bahunya. Refleks kepalanya menoleh ke belakang.

"Lo gapapa?" Tanya pria berambut coklat. Mimik wajahnya terlihat sangat khawatir.

"Luthfi? Ngapain lo disini?" Nadin malah balik bertanya lantas membalikkan badan. Matanya melebar terlihat kebingungan.

Luthfi menghela nafas. "Itu ga penting. Sekarang yang terpenting tentang keadaan lo. Hapus air mata lo. Ceritain semuanya sama gue."

Bola mata Nadin menatap Luthfi  yang berada tepat di didepannya. Ia mulai mencoba memberanikan diri untuk berbicara.

"Gue habis diputusin Kevin." Ucapnya lesu. Kepalanya menunduk menyembunyikan kesedihan.

"Brengsek tuh cowok! Berani-beraninya buat sahabat gue nangis." Ujar Luthfi dengan nada tinggi.

"Lo ga perlu sedih. Gue bakal bikin lo bahagia lagi. Gue bakal selalu ada buat lo." Sambung Luthfi seraya mengenggam erat tangan gadis yang sedang berhadapan dengannya. Nadin hanya membalas dengan anggukan.

Jarang sekali sikap luthfi semanis ini dengannya. Karena yang ia tahu seorang cowok yang sedang bersamanya saat ini selalu ditemani dengan hal-hal retjeh yang selalu membuatnya tertawa.

Tapi itu tidak terlalu dipikirkan Nadin saat ini karena keberadaan Luthfi di dekatnya sudah cukup membuat dirinya tenang.

Tik Tik Tik
Tetesan air mulai turun dengan tenang.

"Udah gerimis. Ayo pulang. Jangan nangis lagi ya. Lo tambah jelek kalo lagi nangis." Ucap Luthfi lantas tersenyum jail. Nadin menatap Luthfi kesal.

***

Baru saja Nadin masuk ke dalam rumah. Ia sudah disambut dengan pertanyaan kakaknya.

"Darimana aja lo?" Tanya Davin. Matanya menatap Nadin dengan tatapan yang tidak biasa.

"Tumben kepo lo." Jawab Nadin tak acuh.

"Cuman basa-basi aja yaelah serius amat lo."

"B aja."

"Songong amat lo njir."

"Mood gue lagi ancur, jangan lo tambah-tambahin deh." Nadin mengalah. Ia memilih masuk ke kamarnya.

***

Maaf yaa kalo belum dapet feelnya. Maaf kalo slow update soalnya banyak tugas dan besok senin udah mulai ujian:(  Jangan segan-segan buat saran dan kritiknya. Jangan lupa Vomment!

Happy reading❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Autumn LeavesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang