Shuu x Subaru

1.2K 55 8
                                    

Suasana malam yang membosankan membuat Sakamaki termuda alias Subaru si merek mobil /oi/ melangkahkan kaki jenjangnya menuju kebun mawar putih kesukaannya.

Sampainya di sana, ia melihat seorang yang sama sekali tidak ingin dia temui yaitu Shuu, dia agak dendam dengan Shuu karena beberapa hari lalu saudaranya itu mengambil belati kesanyangannya tanpa izin.

Subaru tetap melangkah lalu duduk di sebelah Shuu yang tampaknya sedang tidur, wajahnya sangat damai ketika tidur. Tanpa sadar, Subaru menyibak poni Shuu agar bisa melihat wajah tidurnya dengan jelas.

"Huh? Kau sudah tidak marah padaku?" tanya Shuu tiba-tiba membuat Subaru terlonjak kaget lalu blushing sedikit.

"Masih marah, tapi kurasa nanti juga hilang." ujar Subaru dengan wajah memerah dan belum hilang sedari tadi.

Shuu pun memetik setangkai mawar putih dan setangkai mawar hitam, dia lalu memberikan pada Subaru yang putih dan berkata, "Kau sama seperti mawar putih itu, putih bersih suci murni meskipun kau pemarah dan tsundere." ujar Shuu dramatis.

"GUE GAK TSUNDERE!!!" seru Subaru dengan wajah semerah tomat /bisanya coba/

"Hahaha, coba saja kalo Rei liat ini entah apa komentarnya." sahut Shuu dengan lirih.

Rei baru pergi kemarin, dia pindah ke mansion saudaranya alias mansion Tsukinami, saat itu juga Shuu merasa sedih karena Rei pergi untuk 1 tahun ke depan.

Subaru merasa bersalah sekarang, dia ingin meminta maaf tapi tak tau caranya.

"Subby."

"Iya?"

Baru kali ini dia mendengar Shuu memanggilnya 'Subby' sama seperti Rei. Dan sampai sekarang dia masih belum tau makna 'Subby' itu apa.

"W-WHOA!-" Subaru terkaget karena Shuu tiba-tiba menggendongnya ala bridal style dan berteleport menuju kamarnya Shuu.

Shuu menaruh Subaru di kasurnya lalu menindihnya, "Shuu minggir, kau berat." ujar Subaru lirih.

Shuu tak menggubris, dia lalu menjilati telinga Subaru lalu menggigitnya dengan penuh perasaan. Subaru menggigit bibir bawahnya berusaha untuk tidak mengeluarkan suara.

"Ah!" Subaru mengeluarkan suaranya tatkala Shuu menghisap darahnya.

"Manis, lebih manis dari darah perempuan cabul itu." ujar Shuu menyindir (Yui)

"D-diam!" sahut Subaru gelagapan, sekarang wajahnya sudah sangat merah sampek ke telinga.

Shuu lalu memasukkan tangannya ke dalam kaos Subaru, memberikan sentuhan dingin kepada Sakamaki termuda itu. Shuu lalu menanggalkan pakaian Subaru dan memainkan putingnya dengan khidmat.

"Mmm!"

"Kau menyukainya huh~? Dasar tsundere." Shuu menunjukkan smirk nya lalu mulai menghisap puting kiri Subaru.

"Hahh~! S-stop! Rasanya a-nehh~ hnn!" desah Subaru yang kini wajahnya sudah semerah tomat.

Shuu tak menggubris Subaru, dia justru sibuk dengan puting Subaru, menggesek, menarik, menghisap, dan menggigit puting Subaru.

"Ahh~! Hnn~"

Subaru mendesah tidak karuan hanya dengan 'awal' yang diberikan Shuu. Kali ini Shuu beralih ke boxer hitam Subaru, dia menurunkannya perlahan dan penis Subaru yang sudah ereksi itu bebas.

"Heh~ penismu sudah sangat menegang sekarang, biarkan aku membereskannya" ujar Shuu lalu memasukkan penis Subaru ke dalam mulutnya dia mengulum batang kecoklatan itu dengan penuh perasaan.

Diabolik Lovers One-ShootsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang