jauh dari gleo

158 2 0
                                    

Setelah lama dengan kerusuhan, entah dapat keberanian dari mana.

Marsya berjalan kearah sosok cowok itu lalu mendorongnya dengan kasar.

Cowok itu menatap bingung.

"aku gleo, kenapa kamu mendorongku!!!"ucap gleo yang kini dengan suara meninggi.

Marsya masih dengan tenang, lalu tersenyum sinis.

"udah merasa hebat kamu, aku rasa ada yang lupa kalau ini bukan kelas jurusan mekanik"sindir nya kasar.

Cowok itu menatap bingung kearah marsya.

"aku mintak kamu pergi"ucap nya dengan nada halus.

Gleo melongo kaget, lalu berjalan keluar dari kelas nya marsya.

Marsya yang melihat teman teman nya babak belur, membuat nya merasa tidak enak hati.

"maaf yah, gara gara saya kalian kek gini"ucap marsya dengan nada bersalahnya.

"aku maafin, dengan syarat kamu mau jalan denganku"ucap cowok berbadan tegap, tinggi, berkulit hitam.

Marsya tersenyum.

"oke"ucap marsya singkat.

"tapi..., "ucap salah cowok yang jugak babak belur karna ulahnya gleo.
Namun terpotong karna dapat ancaman dari cowok yang kini tengah berbisikkan sesuatu ditelinganya.

"mau mati kamu! "ancam cowok itu dengan nada dingin.
Cowok itu pun diam membisu.

"kenapa sih? "kini bukan marsya lagi yang menyahut, tapi gadis disampingnya.

"nggak ada kok dis.. "ucap cowok itu singkat.

Gadis itu mengerti betul apa yang dirasain cowok itu.
Yups, ancaman itu lah yang membuatnya diam.

"hey, aku arlan"ucap cowok itu yang kini ada disamping nya.
Sementara gadis yang tadinya disampingnya marsya hanya merengut kesal karna direbut tempat duduknya secara sepihak.

Disty laura

Gadis tomboy, baik, omongan nya ceplas ceplos, jail, kasar.

Bukan disty nama nya kalau ia tidak bisa mendapatkan apa yang seharusnya mencari miliknya.
Termasuk tempat duduknya.

Hanya satu tangan, gadis itu dengan kasar menarik kerah baju cowok itu dengan kasar dari samping.
Membuat cowok itu menyingkir dari tempat duduknya gadis itu.

Disty pun tersenyum kemenangan.
Sementara arlan hanya menahan emosi nya.

"rasain , nggak mungkin kan loe berani ninju gue secara cewek kece gitu lho"ucap disty dengan bangga nya.

Marsya hanya terkekeh geli.

Arlan tersenyum sinis.

"cuihhhh, jijik... "ucap arlan kesal lalu berlalu pergi.

Disty hanya diam mendengar perkataan cowok itu.
Yang selalu ia puja diam diam dalam hatinya.

Ada perasaan kecewa saat ini yang ia rasakan.
Namun ia tutupi dengan senyumannya.

Pulang sekolah

Marsya masih berkutit dengan pena dan buku nya.
Tiba tiba ia mendengar percakapan seseorang yang menanyakan keberadaannya.

Ia kenal betul dengan suara itu.
Buru buru ia sembunyi dibalik pintu.

Benar saja, kini sosok cowok yang tidak asing buatnya kini celingak clinguk mencari sosok keberadaan pujaan hati nya.

Sangatlah bertolak belakang dengan perasaan marsya terhadapnya.

Merasa tidak menemukan sosok yang ia cari, cowok itu pun melangkah pergi.
Barulah, marsya bernapas lega.
Kemudian buru buru meninggalkan kelasnya.

Saat ini ia hanya ingin jauh jauh dari yang namanya gleo.
Tidak ingin ada keributan.

Hmmmm... Pendek yah... Biarinnn...
Abis ngantuk... Ahhahhah

AKU MILIK MUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang