Tiffany sangat heran.
Barusan ia menaruh bawang putih di dekat minyak, tapi sekarang ia sudah tidak melihatnya.
"Hah,mana bawangnya yah?" Fany masih celinguk kesana kemari mencari bawang yang tadi ia iris dengan sepenuh hati."Astaga, bawangku!!" Ia berjongkok untuk mengambil bawang putih yang sudah berserakan di atas lantai "perasaan aku tidak menyenggolnya"
Meow~
"Astaga.." kucing itu segera melompat turun dari atas meja "pantas saja. Kucing ini sudah besar cepat sekali. Sudah bisa bawa lari benda ya?" Ujar tifany seraya mengelus manja mini, si kucing betina berbadan gembul.
"Haha.baiklah mini, Hari ini kita masak nasi go.."
"AKU MOHON!!"
Brak!
"AKU MOHON IZINKAN AKU BERTEMU DENGAN KAK TIFANY SEBENTAR SAJA!"
Suara itu?
"KAK..AKU TAHU KAU MENDENGARKU SEKARANG! KAK. AKU MOHON, BERITAHU AKU DI MANA NANA SEKARANG!"
Tifany melepaskan mini dari dekapannya. Badannya bergetar hebat, bahkan hanya mendengar suara teriakan dari pria kurang ajar itu. Air matanya sudah tidak bisa tahan lagi. Dia melepas apronnya dan berjalan pelan menuju ke ruang tamu.
Berani sekali ia kemari.
"MENGAPA KAU MENGANUK DI RUMAH ORANG PAGI-PAGI BEGINI,HAH?!" Gilbert masih memelototi pria yang membuat pagi mereka rusak.
"Apa kau..kau tidak tahu malu? Kau sudah mempermainkan anakku.Kau tahu itu bukan?" Gilbert mengecilkan suaranya, namun terdengar tajam dan mengerikan.
"KAU ITU PINTAR TAEHYUNG-AH! HARUSNYA KAU TAHU KALAU KAU SUDAH MENYAKITI HATI ANAKKU!!" Gilbert memegang dada kanannya, jantungnya berpacu dengan emosi.berusaha agar tidak terlalu ambil hati saat ini."Kau sangat ti..."
"Ada apa kau kemari?" Fany muncul dari arah dapur,khas dengan suara dinginnya. Tatapannya sangat kosong. Seperti tidak memikirkan apa-apa.
Taehyung langsung berlari ke fany, "aku mohon kak, beritahu aku di mana dia kak! Di mana istriku?! "
"Ck, istri? Aku tidak salah dengar kan?" fany sudah tidak tahan lagi, "lebih baik kau pergi sekarang, sebelum aku menelpon.. polisi" ia membalikkan pandangannya ke lain arah.
Mata taehyung melotot seketika. keningnya menyatu,heran dengan ucapan kakak iparnya.
"Apa kau sudah gila?! Aku adikmu kak!"
"Kau yakin aku masih mau memanggilmu adik iparku? Setelah apa yang sudah kau lakukan pada.." fany memijit keningnya sebentar, "pada adikku? Kau bercanda,kim taehyung-sii!"
"Kak.."
"Cukup.keluar sekarang"
"Ku mohon kak, maafkan aku"
"Kau sudah gila.."
"Kak itu.."
"KELUAR!"
"baik! aku keluar. Tapi besok dan seterusnya aku akan tetap kemari, sampai kalian mau beritahu aku di mana istriku sekarang," taehyung berbalik ketika ia mencapai gagang pintu ruang tamu,
"..karena itu hakku"
***
"Membantumu? asal masih dalam batas Wajar,Pasti Akan ku usahakan"
"Tenang saja. Yang jelas, jika kau membantu ku, akan bisa menjamin kim tae-hyung pasti akan hancur" nana tersenyum penuh arti.
"Ya! Jangan-jangan kau.."
"Yup.tepat sekali. Menjatuhkan perusahaannya. Thats the points"
James menanap nanar emily yang masih saja tersenyum, entah senyum apa namanya.aku juga tidak tahu.licik kah?
"Kau tahu? Semenjak taetae berselingkuh, sifatmu perlahan berubah nana-ya. Bukan nana yang ku kenal" ia memegang tangan emily, lagi "sesakit itukah rasanya orang yang di khianati? Sampai kau rela terbang jauh ke Italia untuk menyembuhkan lukanya? Oh god..damn it"
Pelan, Nana melepas gengaman tangan james.
"Yah, mau bagaimana lagi?ini sudah jalan hidup yang di rencanakan tuhan untukku,oppa" nana menatap jendela yang berada di depannya dalam diam."Oh iya,Apa saham mu di perusahaannya sangat banyak?"
"Kau beruntung kali ini nana-ya. Sangat.amat.banyak. kira-kira hampir 65 persen saham di perusahaannya adalah dari perusahaan keluargaku"
Emily memikirkan sesuatu yang menurutnya jika hal ini terjadi, maka ia percaya seyakin-yakinnya, karma di dunia ini sepenuhnya masih ada.
"Aku berhutang budi padamu, oppa.."
Kependekan? Maafkan 😂
Happy malming bagi kalian jones-bluu😛😂 #kitasamaankok-kapan ni bola2 cacar ilang dari tubuh?
:(

KAMU SEDANG MEMBACA
Resentment
RomanceJujur aku tidak bisa apa-apa, jika segala tentangmu pernah membuatku jatuh. Ini masalah hati yang tak pernah kompromi dengan logika bukan? aku hanya ingin jatuh cinta sekali saja. bolehkah itu kepadamu? Doa tanpa jeda mungkin akan terjaga Bukan! buk...