Nicole Winston. Itulah nama seorang gadis yang saat ini sedang berdiri menunduk dan terlihat melamun di belakang 'garis kuning' tempat batas berdiri menunggu kereta. Gadis itu masih mengenakan seragamnya. Kemungkinan ia masih duduk di bangku SMA.
Sudah sangat lama Nicole berdiri di sana. Sekitar tujuh jam. Sesekali ia merogoh saku pada rok-nya lalu mengambil ponselnya yang berwarna ungu dengan gantungan kupu-kupu yang juga berwarna ungu. Nicole memang sangat menyukai warna itu.
Ia mengetuk-ngetukkan layar ponsel-nya lalu membuka sebuah pesan dari nomor tidak dikenal yang nyatanya sudah ia buka berkali-kali sedari tadi. Sebenarnya, hanya ada satu pesan dari si pengirim. Namun karena suatu alasan, Nicole tidak bisa mengabaikannya.
Nicole melihat sekeliling.
Sepi.
Bagaimana tidak? Saat itu sudah hampir tengah malam. Jadwal kereta berhenti pada hari itu pun sudah tidak ada. Jadi sebenarnya tak ada alasan bagi Nicole untuk berada di tempat itu lebih lama. Lagipula, dari awal memang ia tak berniat untuk berada di stasiun itu.
Nicole menggali ingatannya.
Seingatnya, beberapa jam yang lalu, tepatnya pukul 4 sore, dirinya masih berada di sekolah bersama teman-temannya dan hendak pulang bersama.
Saat dalam perjalanan, Nicole merasa ponselnya bergetar lalu segera mengeluarkannya dari saku. Ketika itulah ia mendapat pesan misterius dari nomor tak dikenal.
Beginilah isi pesannya
"Evelyn Frederic?"
Nicole bergumam sendiri. Sudah sangat lama sejak ia terakhir kali menyebut nama itu.
Nicole merasa sangat heran setelah membaca pesan tersebut. Pertama, mengapa si pengirim bisa mengetahui tentang dirinya apalagi masa lalunya? Bahkan tak ada orang yang tahu tentang 'Evelyn Frederic' selain Nicole sendiri dan kedua keluarga inti yang bersangkutan.
Kedua, apa maksudnya bahwa si pengirim telah mengawasi dirinya sejak lahir dan tahu segala tentang dirinya yang bahkan keberadaannya tak disadari oleh Nicole?
Satu lagi. Menjemput? Apakah si pengirim ini semacam malaikat maut?
Selagi ia berpikir, tak sadar kedua kaki Nicole telah mengantarnya masuk ke dalam stasiun. Kakinya seolah bukan miliknya lalu berjalan ke belakang 'garis kuning' tempat batas berdiri menunggu kereta.
Dan itulah yang sebenarnya terjadi.
Aaahh!!
Semua ini tak dapat dicerna oleh akal sehatnya. Apa tidak ada sesuatu yang logic yang dapat menjelaskan situasi ini pada Nicole?
Ia bahkan tak mengerti mengapa dirinya tiba-tiba berada di dalam stasiun dan berdiri berjam-jam di tempat yang sama hanya karena sebuah pesan dari orang tak dikenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIGHTEST STAR
FantasySebelum membaca mohon diperhatikan: - Cerita ini adalah original dari pemikiran author saking penatnya dengan keseharian sekolah :'D - Bergenre fantasy, magic, superpower, dan light romance. - Jika pada cerita terdapat unsur kesamaan dengan karya la...