Kereta

7 0 0
                                    

Pukul 08.00 pagi.

11 Agustus 2014

Laki - laki itu ada di sudut kereta lagi. Terduduk sambil terlihat tengah memejamka mata, tertidur di deretan kursi penumpang yang saling berhadapan. Aku selalu meilhat pemandangan ini selama beberapa hari ini. Dengan kacamata yang nyaris merosot ia terlihat imut bagiku. uh-oh Aduh apa yang telah kupikirkan? Aku pun berjalan melewatinya dengan sedikit mencuri pandang sambil berjuang membawa kamus - kamusku ke tempat kerjaku pagi ini. Fuhh..

Halo semuanya, perkenalkan namaku Kaori Takamoto. Seorang gadis yang masih single yang bekerja sebagai penerjemah di perusahaan XDXD. Benar juga aku tak perlu menyebutkan dengan jelas hal tentang ke-jombloan . Rambutku berwarna hitam lurus dan panjang dengan iris mataku yang hitam serta hobi memakan coklat. Ngeri dengan keramaian penuh sesak menjadi hal yang membuatku paranoid. Tetapi aku juga suka berbelanja yah aku kan perempuan. 

Selama awal perjalanan menuju kantor, akupun mulai mengecek kembali keperluanku yang berada di dalam tasku. Seperti laptop, pekerjaan yang sudah di print sebelumnya, surat - surat, alat tulis, coklat camilanku dan lain - lain. Dirasa sudah lengkap dan tidak ada yang tertinggal, hari ini bagus dengan peralatan lengkap di dalam tasku. 

Sembari memperhatikan penumpang - penumpang yang ada di kereta pagi ini sekalian menanti hingga sampai di stasiun dengan perusahaan. Kesibukan pagi hari ini sudah menebarkan auranya pada seorang pebisnis yang sibuk dengan ponselnya, anak - anak sekolah yang berdiri berkerumun bersama teman-temannya menuju sekolah mereka sambil asik memandangi pemandangan di luar jendela kereta. Hingga wanita karir yang masih sibuk mengenakan makeupnya sebelum menuju kantor.

Dan lagi - lagi pandanganku refleks melihat laki - laki berambut cokelat gelap yang masih asik tertidur di dalam kereta. Dia terlihat tertidur dengan nyenyak walaupun sekelilingnya hiruk pikuk penumpang. Pantas saja pandangan mataku menyadari telinganya tengah asik memakai headset . Aku tidak bisa lepas memperhatikan warna rambutnya yang mengingatku pada batang pohon mahogani apalagi rambutnya terlihat halus daripada rambut perempuan, kacamatanya yang sudah merosot saat ini. Uhh aku tidak bisa berhenti memandangi laki - laki ini. 

Memikatku dengan wajah tidurnya yang terlihat damai...



Pukul 10.00 malam, 11 Agustus 2014


"Daaahh! Kaori, sampai bertemu besok", kata Chihisa. 

Aku pun tersenyum padanya dan melambaikan tanganku padanya. Ia adalah wanita yang elegan dan juga keren menurutku. Chihisa adalah teman baikku, ia juga bekerja di perusahaan yang sama denganku. Tetapi ia menjadi designer di salah satu departemen di perusahaan XDXD. Ia pun pulang ke rumah berjalan bersama dengan kekasihnya. Kekasihnya pun seorang model berada di satu departemen dengan Chihisa yang bernama Haruki. Pasangan yang sangat serasi dan seperti sudah ditakdirkan menurutku.. 

Akhirnya hari ini berakhir lancar dengan pekerjaanku yang telah beres. Memang melelahkan dan aku pun mulai berjalan menuju stasiun untuk pulang ke apartemenku. Aku pun berdiri menanti kereta yang akan mengantarkan pulang. Mataku pun menangkap poster yang terpampang di salah satu tembok stasiun, ada poster Shuu. Poster SHUU! Jeritku dalam hati. Shuu adalah seorang penyanyi pria yang tengah melonjak karirnya beberapa tahun ini. Aku pun teringat membawa headsetku dan dengan riang mendengarkan lagu Shuu sambil memasuki kereta dan mencari tempat untuk duduk.

Melodi lagu yang dinyanyikan Shuu mengalir di dalam indera pendengaranku dan mengunci pikiranku untuk fokus menghayati lirik lagunya. Alunan piano yang mahir dimainkkannya membuat jantungku berdetak cepat. Semua lagunya bertemakan kehidupan. Bagaimana orang menjalani kehidupan, perjuangan orang - orang menuju kedewasaan mencari dimana tempat yang menerimanya dan menaunginya untuk berkarir dan menggapai impian. Ada lagu cinta yang ditulisnya sendiri juga lagu tentang makna hidupnya di dunia ini. 

Dear, Sakura...Where stories live. Discover now