2. Meet

702 94 3
                                    

Vomment juseyoo

"A..apa?" Seungwan kaget mendengar ucapan neneknya,

"Kau mau kan? Nenek tidak bisa menjagamu lagi Seungwan, maafkan nenek, apakah kau bersedia?" Aku hanya menatap kosong lantai kamar nenek.

Aku bingung alasan apa yang harus aku katakan pada nenek, aku tidak ingin dijodohkan, setiap orang yang dijodohkan nenek padaku semuanya tidak ada yang benar, aku jadi ingat bulan lalu, saat aku diminta nenek kencan buta dengan cucu dari teman nenek, dan kalian tahu? Yang membuat aku kesal bukan karena dia tidak tampan tapi umur kami terpaut jauh sekitar 20 tahun, Dia adalah seorang pria dewasa berumur 40 tahun, huft... sungguh tidak ada yang benar-_-

"Wan! Seungwan?!" Ucapan nenek membangunkanku dari khayalanku.

Apa yang harus aku katakan?!?!
'Oh, aku ada ide, tapi ini ide bodoh Seungwan, ahh masa bodo'

"A...aku su...sudah punya pacar nek," ucapku pelan nyaris tidak terdengar,

"Dia sedang menungguku, dia di lobby sekarang" ucapku lagi

'Bodoh bodoh, kau bicara apa sih Seungwan, kenap harus mengaku seperti itu?! Aih, Seungwan pabo😩'

Author POV

Nenek Son terlihat kaget, namun setelah itu ia tersenyum, bagaimanapun kebahagiaan Seungwan adalah kebahagiaannya juga,

"Baiklah, mmm tapi," ucap nenek menggantung, Wajah Seungwan sudah berubah pucat menantikan ucapan nenek selanjutnya,

"Dimana dia? Nenek ingin bicara padanya" ucap nenek, Seungwan terbelalak mendengar penuturan neneknya itu, dalam hatinya ia berkata

'Mampus kau Seungwan, apa yang harus kau lakukan' batinnya.

"A..ah! I..iyaa sebentar ya nek, aku telpon dulu dimana dia sekarang...hehe" ucap Seungwan, dan ia langsung keluar kamar inap neneknya, ia berlari kecil dan bodohnya dia turun melewati tangga darurat, ia menelpon Seokjin,

Nada telepon tersambung~~

Tuut....

"Yeobos-"
"Oppa! Aku Seungwan. Oppa bisakah kau bantu aku? Jeballl, temui aku di lobby sekarang!"

Dan panggilan pun terpustus, ya, Seungwan segera menuruni tangga dengan gelisah, ia tidak peduli pada beberapa orang yang mulai memperhatikannya. Ia sampai di lobby dengan keadaan terengah-engah akibat menuruni tangga yang lumayan banyak.

Ia mulai mencari keadaan Seokjin di sekitarnya, dan yang ia dapat bukan Seokjin melainkan seorang pria dengan hoodie hitam dan ripped jeans berwarna senada. Seungwan tahu siapa orang tersebut, ya, ia harus bicara padanya.

Seungwan Pov

Aku melangkahkan kedua tungkai kakiku dengan gelisah, kedua mataku terus bergerak melihat kekanan dan kekiri , sampai langkahku berhenti ketika kedua netraku menatap seseorang yang dapat membantuku saat ini, jujur ini adalah hal terbodoh yang pernah aku lakukan. Tak perlu berpikir panjang lagi aku langsung berlari kecil menghampirinya

'bodoh seungwan, ah masa bodo lah, jika dia tidak mau ya sudah aku bisa cari yang lain, tapi aku mohon semoga ia mau membantuku😩'
Batinku,

Jantungku berpacu dua kali lipat dari bisanya , aku langsung berdiri dihadapannya dengan tatapan memelas, dan pada akhirnya aku mengucapkan kalimat itu, kalimat yang sangat memalukan selama hidupku, dan aku harus mengatakannya,

"Per-permisi, bi-bisakah kau bicara padaku?" Ucapku.

Seungwan Pov

Aku melangkahkan kedua tungkai kakiku dengan gelisah, kedua mataku terus bergerak melihat kekanan dan kekiri , sampai langkahku berhenti ketika kedua netraku menatap seseorang yang dapat membantuku saat ini, jujur ini adalah hal terbodoh yang pernah aku lakukan. Tak perlu berpikir panjang lagi aku langsung berlari kecil menghampirinya

'bodoh seungwan, ah masa bodo lah, jika dia tidak mau ya sudah aku bisa cari yang lain, tapi aku mohon semoga ia mau membantuku😩'
Batinku,

Jantungku berpacu dua kali lipat dari bisanya , aku langsung berdiri dihadapannya dengan tatapan memelas, dan pada akhirnya aku mengucapkan kalimat itu, kalimat yang sangat memalukan selama hidupku, dan aku harus mengatakannya,

"Per-permisi, bi-bisakah kau bicara padaku?" Ucapku.

Dan yang aku dapat hanyalah tatapan tajamnya.

Aku sudah tidak peduli lagi, aku benar-benar harus mengatakannya,

Huftt, tuhan bantu aku sekali ini saja
Batinku.

"Ku-kumohon... Menikahlah denganku",
Dan setelah aku mengatakan hal tersebut pria itu tertawa sambil memperhatikan deretan giginya yang rapih sembari mengusap tengkuknya. Ya, aku tau pasti dia bingung dan merasa aneh, akupun begitu, kenapa aku mengatakan hal semenjijikan tadi? Ahh sudahlah, itu sudah terlambat.

"Hahaha, apa yang kau katakan tadi?" Ucapnya dan wajahnya kembali seperti awal, tatapannya dingin dan menusuk.

Mungkin saat ini aku ingin mati saja, mengapa orang ini sangat mengerikan?
Batinku.

"Ja-jadi.."

"Seungwan?"

Seungwan pov end

"Seungwan?"
Seungwan pun menoleh menuju asal suara, sama halnya dengan pria hoodie tadi,

"Lah, Yoongi? Kalian ngapain?" Tanya Pria yang baru saja datang yang tidak lain dan tidak bukan adalah Seokjin.

Ternyata nama pria hoodie itu adalah Yoongi.

Seungwan hanya diam sambil menggigit bibir bagian bawahnya, jujur Seungwan sangat gugup, dan gelisah.

"Ja-jadi..."

🍁TBC🍁

Ada yang kangen aku?? Gaada ya hehehhe,Btw aku mau ngucapin banyak banyak maaf dan terima kasih ,pertama terima kasih banyak untuk para reader aku yang sampe sekarang tambah terus dan selalu ngasih vote dan semangat buat aku 😘😘 ,kedua aku sangat2 minta maaf buat para readerku karena aku lama banget gak update,mianhe aku banyak tugas dan ada TO hehehe, jadi aku gasempet untuk ngetik heheh. Hari ini aku sengaja banget update kenapa? Karena aku lagi seneng bgt nungguin MAMA di Hongkong because RV dan BTS. Gasabar liat momen-momen mereka.. semoga banyak momen mereka ya.. siapa aja dehhh semoga ada hihihi

Happy Reading!

#peek-a-boo
#Mic Drop

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All With You (wenga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang