Chapter 1

39 3 0
                                    


Kim Taehyung bersandar di kursi kulit yang nyaman dan mengamati wanita yang akan digunakannya sebagai senjata dalam aksi balas dendam.

Di seberang ruangan yang sibuk, Park Sung Rin mengatur tugas membagikan makanan dan minuman kepada pegawai kateringnya. Setelan abu-abu dan sepatunya yang berhak rendah sama sekali tidak tampak feminim ataupun indah, sementara wajah pucatnya polos tanpa make-up. Keseluruhan penampilannya menunjukkan wanita muda yang resmi, serius, dan tidak ingin menarik perhatian. Samaran tersebut sepertinya berhasil karena sejauh penglihatan Taehyung tak seorang pun eksekutifnya berusaha menggoda wanita itu.

Apa semua pria di ruangan ini, kecuali aku, sudah buta? Pikir Taehyung. Apa hanya aku yang bisa melihat sesuatu yang menjanjikan di mata abu-abu keperakan serta mulut merah muda menggairahkan itu? Dengan pakaian yang pantas wanita itu pasti akan terlihat menakjubkan. Jauh lebih memikat daripada kecantikan konvensional mana pun karena warna kulitnya memberi dia kualitas unik dan sensual yang tidak umum. Taehyung membayangkan tubuh langsing wanita itu dibalut lingerie sutra, sementara kakinya yang jenjang, ramping, dan lincah terbungkus stoking halus serta sepatu bertumit tinggi. Wanita itu jangkung, tetapi Taehyung lebih jangkung lagi, sehingga wanita itu tak pernah mengenakan sepatu datar di sampingnya. Mata Taehyung yang segelap malam menyorot sinar geli mencela diri sendiri saat ia bermaksud membayangkan wanita itu lebih dari sekedar pakaian dalamnya.

Maksimal dalam beberapa minggu, Park Sung Rin akan menjadi salah satu wanita paling diperbincangkan di Korea. Sebagai kekasih Taehyung wanita itu akan menemukan namanya di kolom-kolom gosip, dan paparazi akan menggali latar belakangnya. Apabila pencarian mereka tidak membuahkan hasil, Taehyung akan memastikan petunjuk diberikan pada saat yang tepat. Setelah berhasil menciptakan identitas Sung Rin sesuai keinginannya, Taehyung membiarkan petunjuk-petunjuk lain terbuka untuk diakses. Memang semua yang sebentar lagi akan terjadi sudah diputuskan hampir enam bulan yang lalu ketika ia pertama kali menemukan Sung Rin. Taehyung berusaha mencari cara terbaik untuk memancing wanita itu ke titik yang ia inginkan agar bisa dibidik dan diserang. Dan titik itu persis tempat dia berada kini, pikir Taehyung puas.

Park Sung Rin merupakan putri tidak sah dari pria yang akan menjadi ojek balas dendam Taehyung, atas nama adik perempuannya: Yang Min Suk. Politisi bermulut manis yang menetapkan reputasinya sebagai kepala keluarga terhormat, berkhotbah tentang nilai-nilai moral, dan hidup nyaman dari harta warisan. Yang Min Suk, yang juga seorang munafik, perayu wanita, dan hanya sedikit lebih baik dari pada pembunuh. Yang Min Suk, yang dengan cepat meinggalkan So Hye tewas sendirian di dalam mobilnya yang ringsek dan bukannya menelepon pelayanan ambulans serta mengambil risiko timbulnya skandal.

Wajah Taehyung yang putih dan seakan dipahat itu tampak muram. Walaupun sudah hampir setahun berlalu sejak adiknya dimakamkan, perut Taehyung masih melilit setiap kali membiarkan dirinya mengingat bagaimana hidup So Hye sudah dikorbankan dengan sengaja, kejam, dan tanpa ampun. Para dokter bilang seandainya So Hye lebih cepat ditemukan, dia mungkin bisa bertahan hidup. Musim panas itu So Hye baru berumur sembilan belas tahun. Dia mahasiswi politik yang tengah melakukan tugas riset sebagai staf Min Suk.

So Hye merupakan gadis cantik idealis dengan mata cokelat cerah, rambut ikal panjang hitam, dan sifat mudah percaya. Dalam beberapa minggu sejak So Hye memulai kerja sukarela tersebut, Taehyung merasa sangat muak mendengar nama Min Suk terus disebut, namun ia tidak pernah mengira contoh buruk dari kasus pemujaan pahlawan bisa membahayakan adiknya. Bagaimanapun juga, Min Suk sudah beristri dan seperempat abad lebih tua daripada So Hye. Taehyung melupakan kenyataan bahwa Min Suk perayu ulung, yang bisa dengan mudah dianggap jauh lebih muda daripada umur sebenarnya.

"Tn. Kim...?

Tidak sadar bahwa wajahnya terlihat mengintimidasi, keterkejutan Taehyung terfokus ke arah pastry custand. Tangan ramping yang memegang piring itu bergetar samar, tetapi mata Taehyung cukup tajam. Ia mendongak menatap wajah Sung Rin yang lelah, melihat tanda-tanda ketegangan berupa bayangan biru gelap dibawah mata serta rahang yang terkatup rapat. Wanita itu memiliki bulu mata panjang seperti anak-anak dan dia gemetar. Tetapi dia memang sedang putus asa. Taehyung tahu itu karena ia sendiri yang merencanakannya. Wanita itu hampir kehilangan usaha yang sudah dirintisnya dengan kerja keras. Dia kini berada dalam genggaman Taehyung.

The Disobedient Mistress (Serial Sister Brides Book#2)Where stories live. Discover now