《2》Rest in Peace

1K 71 9
                                    

Author P.O.V

Pagi itu langit mendung dan udara dingin berhembus menyelimuti kota Seoul. Sejalan dengan suasana yang begitu muram,hari itu keadaan dunia hiburan Korea Selatan juga sedang buruk.

Beberapa polisi tampak melakukan penyelidikan dan investigasi di sebuah apartemen mewah di distrik Gangnam. Suasana benar-benar riuh. Banyak awak media yang datang dan berebut informasi tentang kejadian yang menggegerkan masyarakat Korea dan dunia sejak kemarin malam.

Ratusan orang memenuhi tempat itu sambil menangis sejadi-jadinya,tidak percaya akan apa yang terjadi semalam. Termasuk kedelapan namja yang tengah menatap nanar itu semua dari balik kaca jendela van mereka.

"Hyung,kita pergi saja," komando salah seorang dari kedelapan namja itu membuat orang yang dipanggil 'hyung' segera melajukan mobil dari tempat yang menyesakkan itu.

Tidak ada yang bicara. Semua tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Kejadian semalam itu terlalu tiba-tiba dan terlalu sulit untuk mereka terima.

Setelah melewati kesunyian yang cukup panjang,akhirnya mobil yang mereka tumpangi berhenti di suatu tempat. Tempat yang paling tidak ingin mereka kunjungi.

Kaki-kaki itu melangkah lemas keluar dari mobil dan wajah-wajah pucat mereka segera disambut oleh puluhan kamera yang ingin meliput kejadian tersebut. Beberapa pria berbadan kekar langsung menghalangi para pemburu berita itu hingga kedelapan pemuda itu memasuki sebuah gedung dengan selamat.

Butuh beberapa waktu bagi kedelapan pemuda itu menyiapkan mentalnya untuk memasuki sebuah ruangan yang sudah pasti akan ada banyak jerit keputusasaan di dalamnya. Hembusan nafas berat berulang kali terdengar. Mata-mata sembab itu menatap karangan bunga yang berjejer rapi di sekitar pintu masuk ruangan itu dengan penuh ketidakpercayaan.

"Kajja," ajak pemuda yang berdiri paling depan memecah keheningan setelah sekian lama.

Dengan berat hati,semuanya menurut dan segera memasuki ruangan itu dengan langkah gontai. Segera setelah mereka masuk,satu persatu cairan bening keluar dari netra mereka tanpa ada yang menyuruh. Bahkan pemuda yang mengajak mereka masuk tadi sudah terhuyung lemas begitu melihat apa yang ada di depan matanya.

Sesak.

Itulah yang mereka rasakan. Sebuah foto terpampang di antara rangkaian bunga dan lilin,di dalam foto itu seorang pemuda yang amat mereka kenal tersenyum manis disana. Seorang pemuda yang mereka anggap sebagai adik dan keluarga sendiri.
Seorang pemuda yang biasanya akan menyambut pagi mereka dengan rengekannya atau kejahilannya.

Pemuda itu,Oh Sehun,telah menutup matanya untuk selama-lamanya dari dunia ini.
.
.
.
To be continue

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

fausseté Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang