KENAPA DENGAN KITA?
“Hey Syam, cepatlah kembali..”
“Hahaha, sabarlah sedikit lagi”
“Apa yang harus aku lakukan tanpamu?”
“Aku akan mengirimi mu paket setiap bulan”
“Untuk apa?”
“Agar kau tau bahwa aku selalu bersama mu”
~“Bu, Syam sudah pergi, apa yang harus kita lakukan?
“Lakukanlah seperti yang biasa kita lakukan, memang mau apa lagi?”
“Ibuuu, aku tahu kau pasti mengerti maksud ku”
“Hahaha, baiklah. Karena sekarang kita tinggal berdua, kita akan melakukan semuanya bersama, kita akan saling terbuka, saling menjaga, saling membantu, saling melindungi. Semua pekerjaan yang berat, kita lakukan bersama, kita sudah tidak bisa mengandalkan siapapun. Jadi kita harus bersama. Oke?”
“Oke buu.. Tapi, saat ini rumah menjadi sepi. Sejak ayah tiada, hanya keusilan Syam dan aku yang meramaikan rumah, tapi sekarang Syam pergi. Bagaimana kalau kita saling mengusili satu sama lain? Hahaha, aku pikir itu lucu untuk mengisi rumah ini”
“Uuuhh, dasar, kau ini. Jangan sampai semangat mu ini ikut pergi. Karena itu satu-satunya harapan ibu agar untuk mengisi kekosongan rumah ini”
“Hmmm.. aku tak bisa menjanjikan itu bu, tapi akan aku usahakan”
“Baiklah, aku akan masak makan malam untuk kita. Kau mau makan apa?”
“Sup macaroni tambah tempe tepung saja”
“Baik, aku siapkan”
Ayahku telah meninggal bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Hari itu menjadi tiupan lilin terakhir ayah. Kesibukan ayah menjadi alasan mengapa kami merayakannya pada hampir tengah malam akhir hari ulang tahun ayah. Aku menyesali apa yang telah terjadi pada keluargaku. Kesibukan tanpa alasan yang kami buat sendiri telah membuat jarak di antara kami.
Pekerjaan ayah yang membuatnya pulang jam 9 malam, kegiatan Syam yang membuat setengah harinya di luar dan setengah harinya kagi di kamar. Sedangkan aku? Kegiatan tak pernah penting yang selalu kulakukan, mengerjakan PR, makan, berlari-larian di rumah lalu tidur. Walaupun satu atap, tak pernah aku bertemu Syam dan ayah, Syam berangkat sekolah pagi-pagi sekali, ayah pergi setelah Syam dan aku pergi setelah ayah.
Walaupun tak pernah bertemu, tapi kita bertiga selalu bertanya kabar. Ibu. Ibu merupakan perantara di antara kami bertiga, kami pun dapat saling bertukar kabar melalui ibu, setidaknya aku mengetahui apa yang ayah dan Syam lakukan, begitu pun mereka.Dalam rangka merayakan hari ulang tahun ayah, ibu mengajak aku dan Syam untuk merayakannya pada akhir hari ulang tahun ayah. Ibu berencana memberi kejutan dengan berkumpul bersama sambil menyantap kue yang sudah ibu buat.
Aku, Syam dan ibu sangat bersemangat sekali menunggu ayah pulang. Ayah tak kunjung pulang, aku tak kuat menahan kantuk sehingga aku tidur lebih dulu. Hari dimana ayah ulang tahun membuat ayah pulang kerja lebih telat dari sebelumnya. Ayah saat itu pulang ke rumah jam 11 malam.
Ayah bergegas membersihkan diri sedangkan ibu bergegas menyiapkan kuenya. Syam bergegas membangunkan aku serta menggendongku ke kamar ayah, di kamar ayah pun ibu sudah mempersiapkan semuanya. Tak berselang lama, ayah selesai dari kamar mandi lalu menuju ke kamar.
Aku tahu ayah capek dan ini bukan waktu yang tepat untuk merayakannya, tapi mau bagaimana lagi, kita memang tidak pernah ada waktu yang tepat untuk berkumpul.
“Selamat ulang tahun ayah”
“Wah, terima kasih bu”
“Ayah, kita foto dulu”
“Baiklah Syam”
“Ayah, ayah. Ayo tiup lilinnya”
“Iya nak, iya.”
Semuanya berjalan lancar, kami pun memakan kue bersama, bercengkrama, tertawa bersama.
Tepat tengah malam, kami semua pun bergegas tidur. Namun, tak lama kemudian ayah jatuh saat hendak menuju kamarnya. Ayah pingsan seketika. Kami langsung bergegas ke Rumah Sakit. Ayah di masukan ke ruang UGD. Dua jam lebih kami menunggu. Dokter pun keluar dan mengatakan kepada kami bahwa Ayah telah meninggal karena kelelahan.
Kami semua sangat terpukul. Baru kali ini kami berkumpul bersama-sama. Dari banyaknya waktu, kami baru bersama-sama selama satu jam. Sudah banyak sekali waktu yang terbuang karena kesibukan kami. Kami sangat menyesali karena tidak bisa membagi waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Dengan Kita?
Short StoryTak ada yang bisa menghentikan waktu karena waktu yang akan menghentikan mu terlebih dahulu..