6 tahun lalu,di sebuah kota kecil di jepang.
"Haruka,,ayo pergi ke sekolah,"terdengar teriakan anak lelaki kelas enam sd pada sebuah rumah tingkat dua.
"Aku datang,,"terdengar teriakan dari dalam bangunana itu,tak lama kemudian dari balik pintu keluar seorang gadis berambut merah muda dengan mata emas,rambut gadis itu dipotong pendek.Gadis itu memakai kaos lengan pendek dan celana pendek selutut.
"Apa apaan dengan penampilan itu,"seru anak lelaki itu.
"Apa yang salah?Hah?"gadis itu mengacak acak rambut coklat anak lelaki itu,"Apa apaan juga dengan rambut ini?"Setelah itu gadis itu melangkah lebar lebar meninggalkan anak lelaki itu dibelakangnya.
"Aku anak lelaki,tidak apa apa berambut pendek,"anak lelaki itu sedikit berlari mensejajarkan langkah dengan anak perempuan itu,"Haruka anak perempuan."
"Apa pedulimu,"anak perempuan itu mengulurkan lidahnya."Kejar aku sampai ke sekolah,"ia pun berlari kencang.
"Awas kau haruka,"teriak anak lelaki itu,mengikuti permainan anak perempuan itu,"Awas jika kau berhasil kutangkap."
"Ayo,"teriak anak perempuan itu dari ujung jalan,"Ayo kejar aku,Haruto."
-
"Haruto,aku tidak mengerti bagian ini,jelaskan padaku,"Haruka tampak mendekatkan kursinya kearah Haruto,walaupun faktanya mereka duduk bersebelahan.
"Kurasa otakmu memang ada yang salah,soal seperti ini tak mengerti,"Haruto menunjukkan bukunya pada Haruka,"Atau jangan jangan kau tidur lagi di kelas."
"Apa?"Haruka yang malu karena tindakannya ketahuan,ia langsung berdiri dan menarik kerah baju Haruto,emosi,"Katakan sekali lagi maka kau akan kuhajar."
Teman teman sekelas yang mendengar dan melihat peristiwa itu langsung bersorak ria,"Ayo ayo ayo."Tapi pertengkaran dan pukulan itu tidak terjadi karena guru yang datang ke kelas memulai pelajaran.
-
"Haruto,kau sudah dengar?Kelas kita akan mengadakan pentas untuk menyambut musim semi."
Dua pasang manusia duduk di pinggiran sebuah sungai,sungai yang masih bersih dan jernih dimana ikan ikan terlihat berenang dengan cerianya.Mereka duduk diatas rerumputan yang hijau,walaupun sedikit miring karena posisi tanahnya.Di ujung tanah itu terdapat jalan,jalan tempat orang berlaulu lalang menjalankan aktivitas.Semilir angin sore bertiup kencang menerpa keduanya.
"Aku tahu soal itu,"Haruto menyahut,ia membagikan makanan ringan yang ia konsumsi kepada Haruka disebelahnya,yang terima baik gadis itu,"Memangnya ada apa?"
Haruka merogoh kantong makanan itu untuk mengambil isinya lumayan banyak,lalu ia memasukan semua makanan itu sekaligus kedalam mulutnya.Ia berjalan dan berdiri menghadap haruto.
"Aku yang akan menjadi Cinderella pada pentas itu,"sahut haruka dengan wajah senang.
"Apa?"teriak Haruto,bibirnya tersenyum,tapi nampaknya bukan senyum kebahagian,"Gadis tomboy sepertimu menjadi Cinderella,apa pak guru tak salah pilih orang?"
Haruka marah,wajahnya berubah dari tersenyum menjadi sinis,seolah tak rela perkataan itu keluar dari mulut Haruto yang ia harap mendukung dirinya."Tapi,pak guru bilang aku berbakat akting,siapa tahu dimasa depan nanti aku bisa jadi artis."
Haruto berdiri dari duduknya,karena tubuhnya yang sedikit lebih tinggi dari Haruka ia menundukkan wajahnya,"Kau,jadi artis,"ia tersenyum mengejek.
Habis sudah kesabaran Haruka,termometer kesabarannya sudah mencapai level maksimum.Ia tak akan mamaafkan Haruto yang mengejeknya,dia akan memberi anak lelaki itu pelajaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura
FantasySakura,,, Musim semi yang membawaku kepada banyak kenangan,, Kenangan yang akan selalu kusimpan dan kuingat dalam hidupku,,