Park Jimin

302 21 1
                                    

Y/n benci air. Bukan air minum, tetapi air dingin yang mengguyur tubuhnya. Terutama air hujan. Ia paling anti musim hujan dan selalu membawa payung kemanapun ia pergi. Tapi pemikirannya berubah dan menjadi sedikit gila karena ia sedang menyukai teman seangkatannya, Park Jimin

Y/n melihat Jimin pertama kali ketika awal musim penghujan. Saat itu dia sedang berlari di tengah hujan dengan payung ditentengnya dan tak sengaja melihat Jimin di halte depan sekolah dan saat itu juga ia menyukai Jimin pada pandangan pertama.

Sejak hari itu, kamu tidak pernah membawa payung dan membiarkan air mengguyurmu sampai basah kuyup dan kamu akan menunggu di halte semata-mata hanya untuk melihat Jimin dari jarak dekat. Tak peduli, sakit bisa melanda tubuhmu

Seperti pagi ini..

"Y/n, kenapa tidak bawa payung?" tanya Namjoon, kakakmu

"Sekarang sedang tidak hujan, oppa. Tidak usah bawa!" katamu alasan

"Tapi ini musim hujan. Hampir tiap sore selalu hujan. Kau anti hujan kan?" Namjoon memastikan

"Tidak apa. Aku malas hehe" jawabmu

"Kamu aneh, y/n. Belakangan kau pulang dalam keadaan basah kuyup dan bukannya muram, mukamu malah senyum-senyum. Kau sedang kasmaran hm?" selidik Namjoon curiga

"Ah oppa ini kenapa? Sudah ya, aku berangkat dadaah~" katamu sambil melambai

"Eiii kau harus bawa! Nanti sakit!! Yaa!" teriak Namjoon tapi tidak kau hiraukan. Ya, kau sedang dibutakan oleh cinta.

***

"Aigoo!" keluhmu saat istirahat. Sudah seminggu ini, kau tidak membawa payung dan hujan-hujanan dan sekarang akibatnya kau malah terkena flu berat.

"Y/n, kau pulang saja. Kau pucat sekali!" saran temanmu. Kamu menggeleng lemah

"Tak apa. Aku bisa bertahan!" katamu sambil memaksakan senyum. Alasanmu meskipun sakit tapi tidak mau pulanh hanya satu, ingin melihat Jimin saat hujan nanti. Kamu yakin sore ini akan hujan lagi, karena langit sekarang sudah gelap tertutup awan hitam.

Beberapa jam kemudian, waktu pulang pun tiba. Dan seperti dugaanmu, sekarang hujan mengguyur dengan deras. Dengan semangat, kamu berlari menuju Halte menembus hujan. Kamu segera duduk di sisi paling ujung halte, menunggu sosok yang kau kagumi.

Tak lama, Jimin datang bersama teman-temannya. Berdiri di sisi ujung lain darimu. Ia bercanda dan tertawa dengan teman-temannya, menunjukkan eyes smile nya yang membuatmu tergila padanya.

"Hatchu!" kamu mulai kedinginan dan bersin-bersin. Badanmu gemetar. Kamu hanya mengusap-usapkan kedua telapak tanganmu dan meniupnya sesekali, berharap rasa dinginmu hilang.

Kamu menoleh pada Jimin lagi, melanjutkan memandangi setiap inchi wajahnya. Tak lama, datang seorang murid dengan motor dan mengajak Jimin pulang bersama dan Jimin mengiyakan. Motor itu melenggang pergi, seiring dengan dirimu yang kini berlari pulang menuju rumah.

***

"Y/n, kau harus membawa payungmu sekarang. Menurut perkiraan cuaca, hari ini akan terjadi badai.." Namjoon mengingatkan

"Tidak usah oppa. Hatchu!" katamu sambil bersin

"Kamu flu, tidak usah masuk ya?" tawarnya kalem. Kamu menggeleng cepat

"Tidak mau! Sudah yaa. Paipai oppaa~" katamu ceria sambil beranjak

"Ckckck dasar anak itu.." gumam Namjoon sambil geleng geleng kepala.

Kamu berjalan dengan tergesa menuju kelas, mengingat waktu sudah menunjukkan jam 7 kurang. Tiba-tiba kamu menubruk seseorang

"Maafkan aku!" katamu sambil membungkuk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Imagine | Y/N (BTS & Wanna One Oneshots) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang