UFO (Sky Story)

10 1 2
                                    


Disarankan untuk memutar videonya sampai berbunyi dan memakai headset sebelum membaca. Thanks you

Di luar sana, air masih dengan senangnya berjatuhan menabuh atap besi dan juga daun rambutan yang rimbun dan sedang berbuah. Di dalam ruangan yang tidak terlalu kecil barang semua barang berantakan. Vas bunga yang terpisah dengan bunganya, selimut tergletak di lantai dan tak terurus, bau sampah dari kolong meja tercium. Sampai sampai buku yang baik dan buruk tercampur tak ada bedanya dengan apa yang ada di tong sampah. Parau terdengar isak tangis dengan suara tersendat. Di pojok kamar terlihat anak dengan kaos putih yang sudah kuning dan lusuh, rambut yang acak acakan bahkan bau yang mirip dengan bau sampah. Matanya sangat hitam dan lebam. Seolah baru saja dihantam kepahitan yang takkan bisa ia lupakan. Dia terus terisak tapi tak mengeluarkan air mata. Rasa pahit seolah dilukiskan dari mulut kering dan aura wajah yang gelap dan duka.

Sekali lagi dia meremas remas celana pendek nya yang sudah bau dan meronta. Memukul lemari disebelahnya dengan sangat keras "brakkk" sampai tangannya berdarah dan perih mengalir sampai ke dalam gigi. Ia menggertak dan memukulnya berkali kali sambil berteriak.

"matiiiii...."

Dia terisak lagi dengan menahan perih yang ada ditangannya. Dia memukulkan tangannya yang sudah berdarah ke arah lemari sekali lagi dengan kekuatan yang lebih besar, sehingga benda jatuh mengenai kepalanya. Darah mengalir dan samar-samar terdengar suara

"I....will...kill..you... I....will...kill..you... I....will...kill..you......."

Lama kelamaan suara itu semakin parau dan cahaya meredup, gelap dan gelap. Akhirnya cahaya mati dan pergi.

-***-

"Apa aku akan mati ? apa memang aku sudah mati ?.. aku merasa ringan. Sangat ringan" dia bergumam pada diri sendiri dan bangkit dan berjalan menyusuri terowongan gelap menuju secercah cahaya di ujung goa.

Suara gema tetesan air dan langkah kaki semakin mengusik telinga, sehingga dia memutuskan untuk berlari menuju cahaya tersebut. Langkah nya semakin panjang, udara dari luar terowongan sudah mulai terasa dingin. Cahaya semakin terang dan menyilaukan mata. Dia berlari sambil menghalangi cahaya mengenai matanya secara lagsung. Saat dia hampir sampai, dia mendengar sesuatu yang sangat keras.

-***-

"Priiiiiitttttttt........" Suara peluit yang begitu melengking menyadarkannya. Dia terbangun dari lamunannya dan berlari menuju lapangan olah raga. Siap siap untuk melakukan pemanasan.

Selama pemanasan dia tidak fokus dan selalu saja terjatuh saat melakukan gerakan kaki diangkat satu.

"aku kenapa sih, kok aku bisa ada disini ? apa aku sudah mati ya ?" semua pertanyaan timbul dihatinya. Seolah dia baru saja bangkit dari kisah pilu yang dialaminya selama ini. Dengan langkah lunglai, dia menghampiri pelatih dan meminta ijin tidak mengikuti olahraga karena kurang enak badan. Selama dikelas dia hanya duduk diam memadang jam yang ada di atas papan tulis. Dengan kepala dia tumpukan ke kedua tangan di atas meja dia terus berpikir dan berpikir. Rasa dingin, perih perlahan menjalar ke seluruh tubuh melalui pembuluh darahnya. Serasa tubuh diangkat, tak terasa kalau ia sedang menitikan air mata. Sampai Ia dikejutkan dengan tangan membelai rambutnya. Nyaman, sangat nyaman. Seolah kamu hanya ingin dibelai dan waktu diberhentikan, tapi apakah itu mungkin ?. semua di dunia ini banyak yang tidak mungkin. Ia perlahan membuka mata dan mengangkat kepalanya. Tapi semuanya tampak kabur

"tak usah terlalu dipikirkan"

"....."

"apa kamu ingat ini ?" menunjukan kalung dengan cincin berkilau disana

"humm...." Mengangguk

"kamu gak sendirian kok di dunia ini. Aku yakin di depan sana masih banyak orang yang akan sayang sama kamu. Aku yakin itu" perlahan dia meneteskan air mata " aku menangis bukannya aku sedih, tapi aku merasa gak pantes ketemu sama kamu. Kenapa aku harus ketemu sama kamu dan buat kamu kayak gini. Aku minta kamu jangan pernah merasa sendiri, dan kesepian. Ingat aku slalu ada dalam hatimu, dan kamu slalu ada dalam hatiku. Kamu percayakan sama aku ? karena tak selamanya yang ada di dunia ini akan abadi apa kau tau ? tak selamanya yang manis akan bertahan, dan tak selamanya yang diatas ada diatas, apa kau mengerti ?"

"ke....na...pa" menangis terisak. Seolah dia baru saja mendengar kalimat perpisahan yang menyayat hati. Wajahnya merah dan terus mengeluarkan air mata tanpa henti. Apa ini kesakitan yang tak ada obatnya ? begitu perih dan sesak. Semua terasa tak terlukiskan, antah ini warna hitam, biru atau merah. Perasaan yang tak tergambarkan saat kamu mendengar semua pernyataannya. Dia mulai meraih orang itu dan memeluknya. Kemudian berteriak

"Kenapaaa.... Sekaraaang.... Sea, kenapa sekarang. Sea jawab Sea"

"entah kenapa Sky, aku juga gak tau. Apa aku boleh minta satu hal ke kamu ?"

"i..ya" sambil terus memper erat pelukannya

"Aku minta, kamu terus melangkah ya. Kamu boleh sesekali mengingat ku, tapi jangan terus terusan seperti ini. Dan lagi, aku minta kamu lepaskan aku" melepaskan pelukan Sky "lihat aku, cengeng." Memandang mata Sky yang berluluhan air mata "bangun... Sky... ku mohonn.. banguunnnn".....

-***-

Samar samar, Sky membuka matanya yang sedang basah dengan air mata. Yang ia dapati ia berada ditempat tidur dengan kepala terasa pusing dan saat ia memegangnya. Ternyata diperban.

Cahaya masuk lewat jendela kaca kamarnya, dia menyapu sekelilingnya. Dan mengingat keadaan sebelumnya yang kini berubah drastis. Semua tertata ulang, dengan 1 perbedaan. Sekarang tangan dan kakinya di ikat ia hanya bisa bergerak diatas tempat tidur. Ia merasa dia seperti orang hilang kewarasan dan juga merasa sudah tak memiliki harapan untuk bahagia. Ia kembali menangis dan menumpahkan semua emosinya lewat tangisan. Dia baru saja tersadar dari mimpi yang menunjukan pesan perpisahan yang amat memilukan. Suara tangisannya sangat parau dan sangat menyayat hati pendengarnya. Ia meraih boneka dan melemparnya ke meja belajarnya. Bonekanya mengenai miniatur piring terbang, sehingga berbunyi

"I....will...kill..you... I....will...kill..you... I....will...kill..you......."

Dia menangis semakin keras dan keras, sehingga diruangan itu hanya ada suara tangis dan juga suara miniatur UFO yang menambah suasana dingin, perih dan sepi dalam hati yang gelap.

"Ini kisahku, Sky. Kisah yang mungkin akan sedikit menyakitkan buat kalian, namun serasa amat menyakitkan bagiku. Ya, kisah perpisahan dan kehilangan yang semuanya takkan pernah bisa datang kembali... Padaku"

LOSTWhere stories live. Discover now