Dark Way

6 0 0
                                    

Seperti biasa ya readers. Pakai Headset dan play musicnya baru di read

Alunan suara piano disudut ruangan memicu naiknya scare hormone seseorang menuju tingkat yang lebih tinggi. Semuanya datar dan seolah memanggil arwah arwah yang pergi untuk datang dan mengadakan pesta. Padahal dengan rumah begaya modern seperti rumah Sky, kemungkinan kecil hal tersebut terjadi. Namun, hal mengerikan telah terjadi. Tidak dalam ruangan yang berisi lantunan melodi piano, dan juga bukan dari sepinya rumah bergaya modern tersebut. Tapi dalam jiwa Sky, sedang mengalami peperangan besar. Peperangan yang mungkin bisa merenggut semua kesadaran Sky selamanya. Meronta tanpa suara, berteriak lengking tanpa nada dan juga semua sendi yang berputar dan bergerak seolah ingin melepaskan diri dari raga Sky satu persatu. Sampai 1 bunyi menenangkan dirinya

"ting..ting..ting"

Suara lonceng kecil yang membuatnya berjalan dan memutar masa lalunya..

-***-

"ting..ting..ting.."

"kenapa berhenti"

Sky menggeleng, dan duduk di atas batu besar dibawah pohon yang rindang

"kau haus ?"

Sky mengangguk

"Aku punya sesuatu untukmu, ini" memberikan sebuah jambu air besar berwarna merah yang masih segar, sepertinya baru saja dipetik karena tangkainya masih hijau dan buahnya masih mengkilap dan terlihat manis.

Sky mengigitnya dengan semangat, dan semua air buah jambu itu mengotori mulutnya, dengan sigap Sea mengusap bekas air itu dengan sapu tangan yang Ia bawa. Dan kemudian tersenyum kepada Sky. Sky membalas dengan senyum manis sedikit malu malu. Sea dengan malasnya berbaring di pangkuan Sky sambil memandang langit.

"Sky today is beautiful (Langit hari ini indah).. jangan salah paham Sky" Sea mengusap pipi Sky penuh kasih sayang.

Disana, dibawah pohon rindang diatas batu besar ada dua anak yang saling menyayangi satu sama lain. Sea dan Sky, dua insan yang bila disandingkan sangatlah cocok, seperti Sea (laut) yang bersama Sky (langit) merupakan perpaduan cocok ciptaan tuhan yang tiada tandingannya. Namun semua menghalangi jalan mereka, karena apa ? takdir mengatakan, bahwa mereka berdua adalah laki-laki. Mereka memang dalam taraf remaja berusia 18 tahun dan menduduki Sekolah yang berbeda tapi tingkat kelas yang sama, yakni kelas 12 SMA.

Sea, anak yang aktif dan juga mudah bergaul. Dia sangat suka dengan sayur, ahh tapi sebenarnya dia pemakan segalanya. Namun dalam porsi yang teratur, tak heran dia bisa menjaga tubuhnya sampai hampir sempurna. Dia suka olahraga terutama Voli, dia juga suka menggambar dan membuat ataupun membaca puisi. Tak heran bahwa dia banyak sekali penggemarnya, terutama kaum hawa.

Tapi, dia lebih suka dekat dengan Sky. Bahkan dia akan memilih Sky jika ada orang menyandingkannya dengan gadis cantik. Sea bahkan rela melakukan apapun untuk membuat Sky tersenyum, karena Sky adalah tipikal orang yang sangat sulit untuk tersenyum. Dan membuat Sky tersenyum bahkan tertawa merupakan kebangaan tersendiri buat Sea.

Sky, anak pendiam dengan wajah yang datar dan juga sensi, namun dibalik wajah datar tersebut menyimpan wajah manis saat ia tersenyum. Yang yang sering melihatnya tak lain adalah Sea. Dia sudah menganggap Sea itu saudaranya sendiri. Senenarnya Sky sangat rapuh, sehingga Sea tak ingin jauh-jauh darinya. Sedikit bentakan saja bisa membuatnya menangis seperti anak perempuan. Dalam hati Sky juga menyimpan berbagai tanda tanya besar, kadang suka mengambil perhatian Sea dan saat diperhatikan, Sky kembali tidak memperhatikan. Itu yang membuat Sea suka sekali dekat dengan Sky, menurutnya Sky unik dan tiada duanya.

Langit semakin berwarna jingga dengan awan yang tak selaras dan juga menggumpal seperti bola bulu mulai memudar dan membentuk garis vertikal membelakangi surya menciptakan pemandangan sore yang indah. Dibawah pohon dengan angin semilir, dua anak berpelukan dalam tidur diatas batu datar yang cukup luas. Sampai ranting jatuh dan Sea terbangun. Sea melihat ke atas dan menemui awan sudah memerah, kemudian memandang Sky lekat. Sea tersenyum dan mencium Sky,

"bangun sudah sore nih."

"hei.. kau baru saja menciumku ?" Sky terbangun dan sedikit protes

"heii.. apa salahnya, toh kita saling menyayangi. Hehehe" mengedipkan mata

"ayo pulang".

Dua anak berlari menuruni bukit rendah, membelah padang rumput yang hijau menguning karena sinar dari surya sore.

Serasa waktu yang berputar begitu cepat. Bintang berlarian dan surya serasa mengejar rembulan . silih berganti menjadi gelap dan disana, di depan jalan yang gelap berdiri seorang anak membawa sebuah lonceng kecil yang di dekapnya.

Perlahan namun pasti, dia mulai melangkah memasuki jalan gelap yang disana hanya ada satu lampu kuning yang mulai meredup dan padam. Sayup sayup terdengar ada panggilan.

"S......S....." lama lama panggilannya semakin jelas dan jelas.

"S....ky....S,ky" sangat jelas dan keras

"Skyyy"

"ting...ting...ting"

-***-

"Sky... apa kau baik baik saja"

Sky hanya terpaku, melihat seseorang dihadapannya. Dia menyapu sekelilingnya yang merupakan ruangan tertata dengan tangan dan kaki masih terikat. Dia hanya memandang sekitar dengan wajah linglung dan tak tau mau berbuat apa. Lalu perlahan Sky memberanikan diri menatap orang yang ada di depannya.

Dan semuanya kembali normal. Sky akhirnya mengingat dan berusaha menerima semua keadaan. Setelah semua yang dialaminya beberapa waktu ini. Sky ingin memeluk orang yang ada di depannya, namun tidak bisa karena tangan dan kakinya diikat. Orang itupun mengambil gunting dan memotongnya sehingga Sky bisa bebas dan langsung memeluk dirinya.

"Maafin Sky Rez.., Sky terpukul dengan semuanya. Sehingga Sky kaya orang gila dan cuma bisa nyusahin kamu"

"Gak apa apa Sky.. aku disini bakal terus jaga kamu kok. Kamu tenang aja ya, pasti semuanya baik baik aja. Kita doain Sea semoga dia tenang disana." Sky menangis dan memeluk Reza erat.

Reza tak kuasa menahan air matanya, dia ikut meleleh dan meneteskan air mata bahagia karena Sky sudah mau menerima semuanya. Menerima takdir bahwa orang yang berarti bagi Sky sudah tiada. Sea meninggalkan Sky setelah ujian selesai. Sea mengidap penyakit serius yang Sky tidak tau karena Sea menyembunyikannya. Hingga kini, yang di ingat Sky adalah sebuah kenangan dan lonceng.

-***-

(Three Years Later)

"Srssssss......." Suara air mengalir dari shower terdengar menapak punggung seseorang disana, sepertinya dia tidak sendiri dibawah shower air hangat itu. Diluar tampak hujan dengan sedikit angin disana. Keadaan semakin gelap dan suram karena awan dengan garangnya terus menyiram, menurunkan suhu. Sehingga kaca jendela mengembun.

Dua orang tadi masih asyik dengan showernya. Dalam kamar mandi yang tertutup kain putih keduanya bercengkrama dibawah shower air hangat. Dengan keadaan diluar yang hujan dan dingin menambahkan hasrat mereka untuk terus bertahan dibawah shower. Sky dan Reza disana mandi berdua dan tiada malu bagi mereka karena mereka sepasang kekasih. Yang mungkin hubungan mereka tak banyak yang mengetahuinya. Reza terus bermain dengan bibir Sky yang tubuhnya dia tumpukan ke dinding sehingga Reza bisa leluasa disana. Sky tak berdaya, dia hanyut dalam permainan Reza yang begitu membuatnya bertambah gairahnya karena atmosfer diruangan ini yang begitu panas. Dia hanya bisa menguasai bagian belakang tubuh Reza dengan tangannya. Permainan mereka semakin panas dan erangan bersatu dengan gemricik shower air hangat dalam ruangan yang menggema, memanaskan mereka melawan suhu dingin diluar sana. Mereka dengan wajah penuh cinta bersatu dan berbagi. Dua pria sempurna, saling memiliki, memeluk, dan saing berbagi sampai diujung pelangi. Kisahnya akan berlanjut sampai nanti.

-to be continue-

������B

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 07, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LOSTWhere stories live. Discover now