Hurt

350 46 5
                                    

"Kurasa kau salah orang , maaf aku harus pergi.." tangan kekar lelaki bersurai cokelat ditepis kasar oleh sang gadis. Tatapan datar sang gadis seolah menegaskan bahwa dirinya tidak mengenal sang lelaki.

"Tunggu.. Yein-ah..ini aku.." sekali lagi, tangan lelaki itu menghentikan langkah sang gadis. Gadis yang dipanggil Yein itu menoleh , menatap lelaki didepannya dengan tatapan yang sulit dimengerti sang lelaki.

"Kau,tahu namaku? .." Yein, sekali lagi mata gadis itu menatap sang lelaki.

"Tentu saja , kau sungguh tak mengenalku? Aku Jungkook , Yein-ah.." lelaki itu, Jungkook . Tangannya menggenggam erat tangan Yein. Tangan yang sudah lama lepas dari genggamannya, rasa hangat yang tidak bisa Jungkook rasakan saat menggenggam tangan gadis lain.

"Tidak, jadi lepaskan tanganmu dari tanganku.." Yein menggapai tangan Jungkook dan bergegas pergi dari depan Jungkook.

"Kau lupa janjimu Yein-ah?.." teriak Jungkook. Sukses membuat gadis itu berhenti sejenak tanpa menoleh sebelum akhirnya melanjutkan lagi.

"Aku tidak lupa Kook, aku tidak melupakan sedikitpun tentangmu.. Aku hanya tidak bisa lagi bersamamu.." lirih Yein sebelum benar benar menghilang dari pandangan Jungkook.

Sementara Jungkook, laki laki itu mengusap wajahnya kasar . Kesalahan dia meninggalkan Yein selama 3 tahun hanya untuk mengikuti keinginan Eunha, mantan tunangannya yang sangat menyebalkan dan menggangu itu. Jika saja dia tidak mengikuti keinginan Eomma nya untuk bertunangan dengan Eunha, mungkin saat ini Jungkook sudah melamar Yein , bahkan menikahi gadis bermarga Jung itu 3tahun yang lalu.

"Argghh.." Jungkook menjambak rambutnya menyesali keputusannya selama ini.

------

Yein, gadis itu sibuk mengaduk coffe di depannya sesekali mendengus kesal. Kesal karena sudah lebih satu jam orang yang dia tunggu tak kunjung datang. Padahal mereka berjanji bertemu satu setengah jam yang lalu. Benar benar menyebalkan.

Kling
Suara lonceng dari pintu caffe itu berdenting dan terlihat sosok yang Yein tunggu sedari tadi.  Dia lelaki yang cukup membuat Yein ingin menuangkan coffe yang diaduknya sedari tadi keatas kepala sang lelaki yang berhasil membuatnya menunggu selama ini.

"Apa aku terlambat menemuimu? Maaf aku ada klien tadi.. " lelaki itu melonggarkan kerah dasinya dan menatap Yein yang sudah terlihat benar benar geram dengannya.

" Setidaknya katakan padaku,  jadi aku bisa meninggalkanmu sedari tadi.. " Yein menarik kursinya dan beranjak dari duduknya yang langsung dicekal oleh sang lelaki.

" Ayolah Ye,  aku minta maaf,  aku benar benar tidak tahu jika masih ada klien yang menunggu ku diluar kantor ku tadi.. "

" Dan kau mengiyakan?  Ayolah Tuan Jeon,aku sudah menunggumu sedari tadi dan kau baru datang sekarang,  itu sangat menyebalkan kau tahu.. " Yein menghempaskan genggaman tangan lelaki yang dia panggil Tuan Jeon itu dengan sedikit kasar.

"Mengertilah aku Ye,  aku mempunyai kantor berisi ratusan karyawan dan aku juga harus bertemu klien yang sudah mempunyai janji denganku,  maafkan aku yang tadi mengikuti klienku yang mengajakku makan siang sebentar.  Tapi sungguh aku lupa bahwa aku belum memberi kabar padamu..  Jangan seperti ini kumohon.. Mengertilah posisi ku sayang.. " Jeon, lelaki itu meraih kembali tangan Yein, mencoba meyakinkan sang gadis agar tidak semakin marah padanya.

" aku bukan robot Jeon,  aku juga punya klien dibutik ku,  aku meluangkan waktuku hanya untuk menemuimu,  aku membatalkan acaraku hari ini dengan teman kerja ku hanya untuk bertemu denganmu,  kau selalu begitu,  meminta maaf dan mengulang kembali sifatmu.. " ucapan Yein cukup membuat Tuan Jeon, Jeon Jungkook menatapnya tidak percaya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jung storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang