Jangan kauterawang sepasang bola mataku, disitu hanya ada pria purba yang bodoh sedang kebingungan mengotak-ngatik gadget modern milik anaknya.
Silahkan kauselami ingatanku. Ada Senja disana.
Pasir pantai, juga batu karang dan burung-burung yang siluet. Mungkin ada sedikit gerimis tipis untuk pemanis. Begitulah caraku mendambakanmu dan mengharapkanmu.
Senja itu tenggelam dimatamu. Dan aku hanya bisa diam sembari menikmati hangatnya lembayung yang kau hempaskan. Yang memang untuk siapa-siapa. Sedangkan aku bukanlah apa-apa.
Aku hanyalah seorang Atheis. Satu-satunya Atheis yang percaya akan adanya Syurga, setelah melihatmu. Namun percuma kumendobrak masuk, pintumu telah terkunci oleh ayat-ayat suci. Sedangkan aku adalah Setan yang masih harus dicuci.
Senjaku yang hangat... yang paling hangat...
Akan kuabadikan kau dalam ingatanku. Lengkap dengan Pasir pantai, juga batu karang dan burung-burung yang siluet. Serta sedikit gerimis tipis untuk pemanis.
- @bersajak__
