EIGHT

5 0 0
                                    

"Ra gue pulang dulu ya mau ngambil barang-barang gue"

"iya Din hati-hati jangan lama-lama ya gue takut sendirian dirumah"

Tiba-tiba handphone Zahra berbunyi.
Ternyata pesan LINE dari mamahnya.

Mamahku💖 : sayang ini mamah dijalan abis dari salon haha, kamu hati-hati ya dirumah,mamah udah siapin makanan didapur jangan lupa dimakan ya biar gakambuh maagnya

Saat membaca kata "abis dari salon" Zahra langsung cemberut dan berkata.
"iiiihh curang katanya mau pergi bareng gue"

"emang apaan sih Ra?" tanya Dina

"ini mamah gue bilang mau ke salon bareng gue taunya malah pergi sendiri kan kzl"

"ahelaaah gituan doang marah lebay lo, udah ya gue mau pulang dulu oke, hatihati lo dirumah ya,jangan lupa lo makan kalo kambuh gue gamau jadi sahabat lo lagi,abis suka susah amat sih disuruh makannya"

"iya iya wih gue geh mau makan ini sudah lafaaar"

Dina pun berjalan menuruni tangga, dan berjalan kearah pintu luar.

"byee gue jalan ya" memasukki mobilnya dengan sok anggun

"seneb gue liat gaya lo untung gasakit nih mata gue, dan lebih untungnya lo sahabat yang paling gue sayang hehehe"
"hati-hati dijalan ya,jangan lamalama awas lo"

Dina pun melajukan mobilnya,dan mobil nya sudah keluar dari pintu gerbang rumah Zahra.
Saat Zahra ingin masuk kedalam rumah,terdengar suara mobil yang mengklaksonnya, Zahra pun membalikkan badannya.

"Akhirnyaaaa emak gue datang juga" batinnya.

"Araa kamu dari tadi pulangnya?" tanya mamah,seraya membuka pintu mobil.

"iya mah dari tadi" mencium tangan mamahnya.

"udah makan belum? kalo belum nih mamah beliin kesukaan kamu" berjalan masuk kedalam rumah,sambil merangkul bahu Zahra.

"waah mamah debest nih, sayang mamah" mencium pipi mamahnya.

"nih, kamu habisin ya mamah mau ganti baju dulu"

"iya mah, nanti temenin aku makan pizza nya ya mah, terus ada yang mau aku ceritain juga ke mamah, jangan lama-lama ya mah" sambil melahap pizzanya.

"iya tunggu ya sayang" berjalan ke arah kamarnya.

Tak menunggu lama, mamah Zahra pun keluar dari kamarnya. Kamar mamahnya tak jauh dari ruang tamu. Papahnya sedang berada diluar negeri karena urusan pekerjaan, Zahra juga sebenarnya memiliki kaka yang bernama Chika Yurika. Sekarang ia sedang melanjutkan sekolahnya di Jerman, kemungkinan bulan depan ia wisuda.

"kamu emang mau cerita apa sih" duduk disebelah Zahra.

"jadi gini mah, jumat depan sekolah mau ngadain camping, untuk kelas X dan X1 itu diwajibkan, aku gimana mah aku takut ketemu makhluk-makhluk itu"

"uhukkkh... uhuukh.. uhuukhh" Mamah Zahra yang baru saja memakan sepotong pizza tersedak setelah mendengar perkataan Zahra tadi.

"ini mah minum dulu minum" menyodorkan minum ke mamahnya.

"kan mamah jadi keselek aja denger omongan kamu tadi" lalu meminum air yang diberi Zahra.

"terus jadi gimana?" tanya mamahnya.

"iya jumat depan aku mau camping, untuk kelas aku dan X itu diwajibkan mah" jelasnya.

"terus kamu yakin ikut? gatakut?" tanya mamahnya sedikit meyakinkan Zahra.

"emmm gatau sih mah, aku bingung"

"udah kamu ikut aja, kan ada sahabat kamu si Dina, dia juga pasti jagain kamu. Siapa tau nanti kamu ketemu cogan kepincut jadian yahkaan siapa tau loh nanti dia jagain kamu, terus kamunya lebay manjah manjah hahahahaha" ledek mamahnya.

"mah apaan sih mah, disekolah aku emang banyak cogan, tapi gaada satupun yang aku suka, tapi yah mah...." ingin melanjutkan, dan menceritakan apa yang sudah terjadi tadi saat dikamarnya tapi ia kehilangan kata-kata. Dan ia juga tak ingin membuat mamahnya sedih dan menghawatirkan dirinya.

"tapi kenapa sayang?" tanya mamahnya, sambil memainkan rambut Zahra yang terurai panjang.

"emmm.. gapapa ko mah gapapa tadi salah ngomong aja, jadi aku camping ikut ya mah, itu juga termasuk nilai tambahan sih jadi aku harus ikut"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang